SIKAP DAN PRESTASI SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PAI

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia itu terdiri dari pendidikan formal dan non formal yang dalam pelaksanaannya senantiasa berkembang sesuai dengan pertumbuhan yang terjadi di masyarakat, yang disertai dengan timbulnya permasalahan atau kendala, terutama terhadap prestasi belajar siswa khususnya dalam bidang pendidikan Islam, baik kendala yang ditimbulkan oleh pendidik, maupun lingkungan keluarga atau masyarakat.
Pendidikan agama adalah merupakan hal yang harus ditangani secara baik, sebab tujuan PAI adalah membentuk kepribadian muslim yang harus dimulai sejak dini.

Sebagaimana tersebut dalam tujuan pendidikan nasional yang tertuan dalam bab II pasal 4 Undang-undang RI Nomor Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional adalah sebagai berikut :
“Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.[1]

Menurut Zakiah Daradjat dalam bukunya mengatakan bahwa :
Dalam pendidikan nasional yang bertujuan pada dasarnya adalah pembinaan mental yang sehat sehingga anak didik mulai dari kecilnya telah dipersiapkan untuk mengalami ketentraman jiwa yang akan menjadi dasar dari pembinaan mental selanjutnya.[2]

Pendidikan Islam dalam tujuan pendidikan nasional telah jelas bahwa siswa merupakan generasi penerus dan tulang punggung negara yang senantiasa harus memiliki suatu kepribadian yang luhur, serta dapat membentuk dirinya sendiri berakhlak mulia. Namun demikian tidak jarang di antara para siswa secara kelompok atau individu yang melakukan perbuatan dan tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma suatu agama. Untuk itu pendidikan agama Islam dapat mendorong tumbuhnya kesadaran dalam beribadah dan berakhlak bagi anak didik, dengan memperhatikan faktor pendidikan serta tujuan pendidikan Islam.
Sebagaimana dikatakan oleh H.M. Arifin bahwa :
“Tujuan pendidikan adalah membina sekaligus mengajarkan ilmu agama Islam, sehingga ia mampu mengamalkan secara benar sesuai dengan pengetahuan agama”.[3]

Dalam ajaran Islam faktor utama adalah menanamkan kesadaran para siswa untuk mengamalkan ajaran-ajaran agama sesuai dengan kemampuan akal. Tetapi hal ini tidak berarti pembinaan agama khususnya pembinaan akhlak itu sudah cukup dengan cara penyampaian pengetahuan begitu saja kepada siswa. Sebab mengerti agama belum tentu mempunyai sikap dan mental yang positif dalam bersikap, bertindak, serta menekuninya. Teknik menanamkan ajaran agama, agar siswa mampu menanamkan agamanya, dan sebagai seorang yang mengamalkan agamanya pula.
Sedangkan kenyataan yang ada pada saat ini di dalam pelaksanaan pembinaan pendidikan agama baik yang dilakukan secara formal ditemui beberapa faktor hambatan, misalnya : guru hanya melaksanakan tugasnya saja sebagai seorang pendidik, dan sebagainya. Di samping itu ada faktor yang mendukung, seperti : guru itu tidak saja hanya menyampaikan pelajaran tetapi juga mengamati sikap atau perilaku siswa, dan sebagainya. Dalam meningkatkan hasil prestasi belajar peserta didik khususnya dalam bidang studi PAI.
Masalah pendidikan adalah menjadi tanggung jawab pemerintah (guru) dan orang tua atau keluarga, masalah itu sangat kompleks karena yang menjadi sasaran adalah manusia. Demikian pula masalah sistem pengajarannya yang merupakan kegiatan pendidikan yang selalu mengalami perubahan dan penyempurnaan, terutama yang menyangkut metode dan sasaran yang dipakai dalam kegiatan operasional. Dengan kenyataan tersebut peneliti tertarik meneliti tentang : HUBUNGAN ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PENGAJARAN BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V (LIMA) DI SD NEGERI 01 SINGOCANDI KOTA KUDUS TAHUN AJARAN 2002/2003.

B.     Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan secara spesifik sehingga jelas pembahasan selanjutnya dan dapat memenuhi sasarannya.
1.      Bagaimanakah sikap siswa terhadap pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 01 Singocandi Kota Kudus?
2.      Bagaimanakah pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 01 Singocandi Kota Kudus?
3.      Bagaimanakah prestasi belajar PAI siswa kelas V (lima) di SD Negeri 01 Singocandi Kota Kudus tahun 2002/2003?
4.      Sejauhmana hubungan antara sikap terhadap pelaksanaan dan prestasi belajar PAI siswa kelas V (lima) di SD Negeri 01 Singocandi Kota Kudus?

C.    Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan pokok permasalahan di atas yang menjadi landasan untuk mengadakan penelitian dalam penulisan skripi ini ada beberapa tujuan yang hendak dicapai, antara lain :
1.      Untuk mengetahui lebih jauh tentang sikap siswa terhadap pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas V (lima) di SD Negeri 01 Singocandi Kota Kudus.
2.      Untuk mengetahui lebih jauh tentang pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam khususnya kelas V (lima) di SD Negeri 01 Singocandi Kota Kudus.
3.      Untuk mengetahui hasil prestasi belajar PAI siswa kelas V (lima) di SD Negeri 01 Singocandi Kota Kudus tahun 2002/2003.
4.      Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara sikap dengan pelaksanaan dan prestasi belajar PAI siswa kelas V (lima) di SD Negeri 01 Singocandi Kota Kudus.

D.    Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah.[4]
Suharsimi Arikunto memberikan batasan bahwa hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang telah terkumpul.[5]
Berdasarkan teori di atas penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ada korelasi antara sikap siswa dengan pelaksanaan pengajaran bidang studi PAI dan prestasi siswa kelas V (lima) di SD Negeri 01 Singocandi Kota Kudus tahun 2002/2003.
Jadi semakin baik sikap siswa maka baik pula proses kegiatan belajar mengajar dan hasil prestasi belajar terhadap pelaksanaan pengajaran bidang studi PAI.

E.     Metode Penelitian
1.      Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang bisa terjadi pada diri manusia, benda-benda, hewan dan tumbuhan, gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.[6]
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V (lima) SD Negeri 01 Singocandi Kota Kudus. Di samping menjadi populasi, seluruh siswa kelas V (lima) juga menjadi responden.

2.      Variabel
Dalam judul skripsi ini, ada dua (2) variabel yaitu 1 (satu) variabel independen dan 2 (dua) variabel dependen. Adapun variabel independen berbunyi : sikap siswa dengan indikator :
-          Responsif
-          Diam
-          Tidak memperhatikan
-          Tidak suka dengan pelajarannya
Sedangkan variabel dependen :
a.       Pelaksanaan pengajaran PAI
·         Sesuai dengan kurikulum
·         Sering berganti metode mengajar
·         Guru kurang menguasai materi
b.      Prestasi PAI siswa
91 – 100    (istimewa)
81 – 90      (baik)
71 – 80      (lebih dari cukup)
61 – 70      (cukup)
3.      Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut :
3.1.      Data kepustakaan, yaitu pengambilan data mengenai pendapat para ahli dari buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas dengan cara membaca, membandingkan, mengamati (observasi), digunakan untuk menggali teori-teori yang ada kaitannya dengan landasan teori.
3.2.      Data lapangan, yaitu pengambilan data di lapangan yang menjadi obyek penelitian
Adapun untuk cara memperoleh data ini penulis menggunakan beberapa metode yaitu :

3.2.1.      Metode observasi
Cholid Narbuko mengemukakan : “Observasi adalah metode penelitian dengan pengamatan dicatat dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki”.[7]
Adapun pelaksanaan metode ini penulis memakai teknik non participant observation, yakni untuk memperoleh data prestasi belajar PAI melalui catatan yang ada pada balu jeger nilai dan sebagainya.

3.2.2.      Metode quesioner
Untuk memperoleh data dari orang yang ingin penulis selidiki atau responden, penulis menggunakan metode quesitionare. Mungi Edi Wibowo mengatakan : “Quesitionare adalah suatu daftar yang berisi pernyataan-pernyataan yang harus dijawab/dikerjakan oleh orang yang ingin diselidiki/respon”.[8] Dalam hal ini penulis menggunakan angket langsung yakni berupa siswa sehingga memberi penilaian dan jawaban adalah siswa sendiri dengan menggunakan tipe pilihan.

3.2.3.      Metode interview
Untuk melengkapi data, penulis menggunakan metode interview seperti dikemukakan oleh Sutrisno Hadi sebagai berikut :
“Interview adalah suatu proses tanya jawab lisan di mana 2 orang/lebih, dan mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya, tampaknya merupakan alat pengumpul informasi yang langsung tentang beberapa jenis data sosial, baik yang terpendam (laten) maupun yang manifes”.[9]

Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh kelengkapan data dengan menggunakan tanya jawab kepada kepala sekolah, guru, siswa.

3.2.4.      Metode analisis data
Untuk menganalisa dan mengolah data yang telah terkumpul, diolah menggunakan analisis data korelasi parsial dengan tahapan sebagai berikut :
1.      Analisis pendahuluan
Analisis pendahuluan pada umumnya dilaksanakan dengan menyusun tabel-tabel distribusi frekuensi/pembagian kekerapan, keseringan secara sederhana untuk setiap variabel yang terdapat dalam penelitian.[10] Dalam analisis pendahuluan akan dimasukkan data-data yang telah terkumpul ke dalam tabel distribusi untuk memudahkan perhitungan dan mempermudah keterbacaan data yang ada dalam rangka pengolahan selanjutnya. Adapun kriteria yang digunakan untuk data kuantitatif adalah sebagai berikut :
a.       Untuk alternatif a dengan skor 3
b.      Untuk alternatif b dengan skor 2
c.       Untuk alternatif c dengan skor 1
Hal ini sesuai dengan pendapat Masri Singarimbun bahwa seorang peneliti menginginkan range yang cukup besar sehingga informasi yang dikumpulkan lebih lengkap. Ada peneliti yang menggunakan jenjang 3 (1, 2, 3), jenjang 5 (1, 2, 3, 4, 5), jenjang 7 (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7). Jenjang mana yang cocok untuk digunakan amat tergantung dari populasi penelitian.[11]

2.      Analisis uji hipotesis
Dalam analisis ini akan diadakan perhitungan lebih lanjut melalui tabel distribusi frekuensi yang ada dari analisis pendahuluan. Untuk selanjutnya dimasukkan dalam rumus analisis regresi, karena dalam penelitian ini terdiri satu kriterium yaitu sikap siswa (y) dan dua prediktor, yaitu pelaksanaan pengajaran PAI (x1) dan prestasi belajar PAI (x2). Maka analisis yang digunakan adalah analisis regresi dengan dua prediktor.
Adapun pelaksanaannya sebagai berikut : mencari korelasi ganda dari variasi bebas yang terdiri dari pelaksanaan pengajaran PAI (x1) dan prestasi belajar (x2) terhadap variabel terikat yaitu sikap siswa (y) dengan rumus :
y = a1 x1 + a2 x2 + k
Keterangan :
y    : kriterium
x1   : prediktor 1
x2   : prediktor 2
a1   : koefisien prediktor 1
a2   : koefisien prediktor 2
k    : bilangan konstanta
Selanjutnya untuk menguji apakah Ry (1, 2) itu signifikan atau tidak, melalui analisis regresi, variansi garis regresi. Dari analisis ini akan mendapatkan harga F yang kemudian diuji harga F tersebut signifikan atau tidak, rumus yang digunakan :
Keterangan :
Freg : harga F garis regresi
N   : jumlah kasus
m   : jumlah prediktor
R   : koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor

3.      Analisis lanjut
Analisis lanjut ini untuk membuat interpretasi lebih lanjut dengan jalan membandingkan harga Freg yang telah diketahui dengan tabel Ft 1 % atau Ft 5 % dengan kemungkinan :
1)      Jika Freg lebih besar dari Ft 1 % atau Ft 5 %, maka signifikan (hipotesis diterima).
2)      Jika Freg lebih kecil dari Ft 1 % atau Ft 5 %, maka tidak signifikan (hipotesis ditolak).

F.     Sistematika Penulisan Skripsi

Penelitian “Hubungan Antara Sikap Siswa Terhadap Pelaksanaan Pengajaran Bidang Studi PAI dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V (Lima) di SD Negeri 01 Singocandi Kota Kudus”, penulis membahas dalam 5 (lima) bab adalah sebagai berikut :
BAB I    membahas tentang pendahuluan yang berisi : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II   membahas tentang sikap dan prestasi siswa dalam proses pembelajaran PAI yang meliputi tentang :
a.       Sikap
-          Pengertian sikap
-          Fungsi sikap bagi anak
-          Pembentukan dan perubahan sikap
b.      Prestasi belajar mata pelajaran
-          Pengertian prestasi belajar dan dasar tujuan belajar
-          Teori-teori tentang belajar
-          Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
c.       Proses pembelajaran umum
-          Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
·         Pengertian pembelajaran Pendidikan Agama Islam
·         Sumber dasar Pendidikan Agama Islam
·         Tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
BAB III Membahas tentang deskripsi proses belajar mengajar PAI di SD Negeri 01 Singocandi Kota Kudus tahun ajaran 2002/2003.

A.    Situasi umum sekolah :
-          Letak geografis
-          Struktur organisasi
-          Keadaan guru
-          Keadaan karyawan
-          Keadaan siswa
-          Sarana prasarana
B. Proses belajar mengajar PAI di SD Negeri 01 Singocandi Kota Kudus tahun ajaran 2002/2003
-          Pelaksanaan pengajaran PAI di SD Negeri 01 Singocandi Kota Kudus tahun ajaran 2002/2003
-          Hasil prestasi belajar PAI
-          Data tentang sikap siswa terhadap pelaksanaan pengajaran PAI dan prestasi belajar siswa kelas V di SD Negeri 01 Singocandi Kota Kudus tahun ajaran 2002/2003
BAB IV Analisis
               Bab ini merupakan proses terakhir dalam pembahasan skripsi, yang berupa : analisis pendahuluan, analisis hipotesis dan analisis lanjut.
BAB V   Penutup
-          Kesimpulan
-          Saran-saran
-          Penutup


[1] Undang-undang RI Nomor 2 Tahun 1989, CV Aneka Ilmu, Semarang, hlm. 4.
[2] Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, Bulan Bintang, Jakarta, 1982, hlm. 41.
[3] H.M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan, Bina Aksara, Jakarta, hlm. 5.
[4] Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1981, hlm. 63.
[5] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, 1988, hlm. 67.
[6] Hadari Hawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1989, hlm. 141.
[7] Cholid Narbuko, Pengantar Metode Penelitian, FT IAIN Walisongo, Semarang, 1982, hlm. 3.
[8] Mungi Edi Wibowo, Teknik Bimbingan dan Konseling, Jilid 1 FIK. IKIP, Semarang, 1984, hlm. 47.
[9] Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, Yogyakarta, Fakultas Psikologi UGM, 1981, hlm. 192.
[10] Cholid Narbuko, Pedoman Praktis Membuat Proposal Penelitian, FT IAIN Walisongo, Semarang, 1988, hlm. 54.
[11] Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta, 1989, hlm. 110.