A. Latar Belakang Masalah
Ekonomi merupakan suatu ilmu tentang umat manusia dalam usaha kehidupan yang biasa. Melihat realita yang ada semua menjadi berubah, begitu pula dengan perubahan zaman telah membuat manusia terlena. Pertumbuhan ekonomi semakin pesat, sehingga menjadikan manusia bersaing menggapai kekayaan. Hal itu ditandai dengan keadaan serta tingkah laku manusia yang cenderung mengutamakan kesejahteraan materi dibandingkan dengan rohani. Sebab telah terbukti bahwa segala sesuatu dikendalikan dengan uang, tanpa uang manusia akan tertindas hidupnya dan rendah harga dirinya, karena tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Untuk mencukupi kebutuhan, manusia harus melakukan kegiatan ekonomi.
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dan lingkungan sosial pertama yang dikenal oleh anak. Semakin bertambah usia anak akan bertambah pula lingkungan yang dikenalnya yaitu lingkungan pendidikan formal (sekolah) dan masyarakat.
Manusia dalam perjalanan hidupnya tak lepas dari pendidikan. Sebab pendidikan merupakan peranan pokok dalam mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat.[1] Dengan pendidikan pula manusia banyak mengalami perubahan dalam banyak hal khususnya kesejahtaraan hidup. Dalam dasa warsa terakhir ini aspirasi masyarakat telah banyak mengalami peningkatan khususnya aspirasi terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan, yang keduanya berpengaruh terhadap pendidikan. Pada hakekatnya pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia ketaraf insani. Orang dapat hidup dengan layak dan sehat dikarenakan mempunyai pekerjaan yang dapat menopang (memenuhi) kebutuhannya. Dan pendidikan memberi jaminan untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan menetap tersebut. Namun bukan berarti pendidikan sebagai sarana bisnis berlatih mencari uang, melainkan dunia pembinaan tempat peserta didik belajar agar dapat hidup wajar dan damai.[2]
Masyarakat pedesaan yang pada umumnya berpendidikan rendah dengan ekonomi yang dihasilkan pada umumnya di bawah rata-rata (kurang mencukupi) itulah realita perekonomian yang ada sehingga untuk melaksanakan pendidikan agak sulit. Sebagaimana penulis ketahui di MTs Al Hidayah Gebog Kudus. Disitu telah terbukti bahwa ekonomi keluarga merupakan unsur penunjang pendidikan. Ekonomi yang kurang sering menjadikan kemacetan belajar seperti bolos untuk bekerja, membantu perekonomian keluarga, drop out karena tak ada biaya serta cultur pernikahan dini. Dari semuanya dapat disimpulkan adanya gangguan ekonomi yang tak mencukupi.
Dalam kehidupan manusia ada berbagai kebutuhan yaitu kebutuhan fisik dan psikis, dalam hal ini kebutuhan fisik yang menjadi kendala (kebutuhan primer dan sekunder), maka untuk memenuhinya, manusia harus bekerja yang sering disebut dengan kegiatan ekonomi. Karena pada hakekatnya ekonomi adalah ilmu tentang pengelolaan rumah tangga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan.[3] Dan salah satu kebutuhan tersebut adalah pendidikan, untuk mengantisipasi adanya krisis moral anak didik dalam menghadapi problematika yang semakin komplek baik dari segi ekonomi, politik atau budaya, maka anak harus memiliki pegangan yaitu iman. Untuk melindunginya dari godaan lingkungan luar, anak tersebut harus dibekali dasar-dasar keagamaan (pendidikan agama Islam).
Pendidikan agama Islam merupakan dasar utama bagi anak didik dalam membentuk manusia yang berkepribadian muslim, sebagaimana yang dikemukakan oleh Ahmad Marimba bahwa pendidikan agama Islam adalah pendidikan jasmani dan rohani berdasarkan hukum Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut aturan-aturan Islam.[4] Dengan bekal pendidikan agama, anak akan memiliki iman yang kuat sebagai penopang perjalanan hidup yang akan dilalui, baik sebagai proses pendidikan lanjut atau menempuh masa depan dalam dunia kerja. Dengan pendidikan agama Islam pula yang telah diterapkan dapat dijadikan pegangan dalam berpendidikan umum dan perekonomian sehingga tidak menghalalkan segala cara dalam mendapatkan uang.
B. Penegasan Istilah
Untuk mempermudah dalam memahami dan menghindari adanya salah penafsiran, maka akan dijelaskan istilah yang dipakai dalam judul skripsi ini yaitu Urgensi Ekonomi Keluarga dalam Mendukung Kelancaran dan Kualitas Pendidikan Agama Islam (PAI) Bagi Anak Didik di MTs Al Hidayah Gebog Kudus.
1. Urgensi
Keharusan yang mendesak, hal yang sangat penting.5
2. Ekonomi
Pemanfaatan uang, waktu dan sebagainya yang berharga, tata kehidupan perekonomian (suatu negara). Cek urusan keuangan rumah tangga (organisasi, negara).6
Kajian tentang perilaku manusia dalam hubungannya dengan pemanfaatan sumber-sumber produktif dan jasa serta mendistribusikannya untuk konsumsi.
3. Keluarga
Ibu, bapak dengan anak-anak seisi rumah, seluruhnya yang menjadi tanggungan batin, sanak saudara, kaum kerabat.7
Satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat.8
4. Kualitas
Tingkat baik buruknya sesuatu, kadar derajat atau taraf (kepandaian, kecakapan dan sebagainya) mutu.9
5. Pendidikan Agama Islam (PAI)
Merupakan bagian dari pendidikan Islam dimana tujuan utamanya ialah membina dan mendasari kehidupan anak didik dengan nilai-nilai agama dan sekaligus mengarahkan ilmu agama Islam sehingga ia mampu mengamalkan syariat Islam secara benar sesuai dengan pengetahuan agama.10
Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami dan menghayati agama Islam melalui kegiatan, bimbingan, pengajaran atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati hubungan, kerukunan antara umat beragama dalam masyarakat dan menyatukan persatuan nasional.11
6. Anak Didik
Subyek yang melaksanakan belajar. Manusia muda, manusia yang masih dalam taraf potensial, manusia yang belum sampai taraf maksimal.12
Anak yang belum dewasa yang memerlukan usaha bantuan bimbinngan orang lain untuk menjadi dewasa guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu pribadi atau individu.13
Dari hasil penegasan istilah di atas maka yang menjadi titik tekan penulis adalah pada permasalahan ekonomi anak didik. Sebab salah satu faktor keberhasilan pendidikan adalah perekonomian, dengan memiliki ekonomi cukup dapat digunakan sebagai pendukung kelancaran dan kualitas dari pada pendidikan, sehingga dapat tercapai pendidikan nasional yang efektif.
C. Perumusan Masalah
Pemecahan masalah adalah membersihkan kebingungan untuk mengatasi rintangan ataupun untuk menutup celah antara kegiatan atau fenomena14 berdasarkan latar belakang yang telah ada sehingga timbul adanya beberapa masalah sebagai berikut :
Bagaimana kondisi ekonomi keluarga anak didik di MTs Al Hidayah Gebog Kudus ?
Bagaimana kelancaran dan kualitas pendidikan agama Islam anak didik ?
Sejauhmana hubungan ekonomi keluarga dengan kelancaran dan kualitas pendidikan agama Islam anak didik ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut :
Untuk mengetahui ekonomi keluarga anak didik di MTs Al Hidayah Gebog Kudus
Untuk mengetahui kelancaran dan kualitas pendidikan agama Islam anak didik
Untuk mengetahui hubungan ekonomi keluarga dengan kelancaran dan kualitas pendidikan agama Islam anak didik
E. Hipotesis
Hipotesa adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih memerlukan bukti kebenarannya sedangkan hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar dan mungkin juga salah, dia akan ditolak jika salah dan dia akan diterima jika fakta-fakta membenarkan.15
Sehubungan dengan penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah ada korelasi antara ekonomi keluarga dengan kelancaran dan kualitas pendidikan agama Islam (PAI) siswa.
F. Kajian Pustaka
Dalam melaksanakan proses pendidikan ekonomi merupakan salah satu unsur pokok penunjang suksesnya pendidikan, karena pendidikan membutuhkan adanya sarana dan prasarana sebagai praktek pelaksanaan pendidikan. Pengkajian tentang ekonomi telah banyak dijadikan sebagai obyek studi dalam penelitian, diantara yang penulis ketahui yaitu Nur Istianah 2002-2003 dengan judul “Pengaruh Ekonomi Keluarga Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas II Madrasah Tsanawiyah Al Hidayah Desa Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus”. Maksud dari penelitian ini adalah bahwa ekonomi keluarga menjadi salah satu penunjang kesuksesan pendidikan melalui sarana dan prasarana yang diberikan oleh orang tua kepada siswa sebagai motivasi belajar. Dengan motivasi tersebut siswa akan lebih bersemangat dalam belajar sehingga akan dapat menggapai kesuksesan sebagaimana yang diharapkan.
Dalam penelitian ini yang menjadi titik tekan penulis adalah ekonomi keluarga anak didik. Dengan ekonomi yang cukup maka keadaan anak akan lebih tenang dalam belajar tanpa terhambat oleh beban perekonomian, sehingga akan lebih bebas dalam berfikir dan mudah berkonsentrasi supaya anak menjadi kreatif dan berpotensi. Lain halnya dengan perekonomian yang rendah, waktunya akan lebih tersita untuk bekerja membantu perekonomian orang tua daripada untuk belajar.
Melihat realita yang ada antara judul dengan yang telah ada sangat berkaitan, dimana ekonomi keluarga sama sebagai sarana untuk mencukupi kebutuhan pendidikan. Namun ada sedikit perbedaan, yaitu judul penulis yang condong pada ekonomi keluarga sebagai alat kelancaran dan penunjang kwalitas pendidikan anak didik. Akan tetapi untuk judul yang diketahui, bahwa ekonomi keluarga dapat dijadikan sebagai motivasi atau semangat anak didik untuk belajar.
G. Metode Penelitian
1. Populasi dan Sampel
Sampel adalah contoh, monster, representation atau wakil dari satu populasi yang cukup besar jumlahnya yaitu bagian dari keseluruhan yang dipilih dan represntatif dari keseluruhan.16 Sedangkan populasi adalah totalitas semua kasus kejadian orang, hal dan lain-lain.17
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah meliputi seluruh wilayah kelas I sampai kelas III MTs Al Hidayah Gebog Kudus, pada tahun ajaran 2002-2003 berjumlah 500 orang siswa, mengingat populasi siswa terlalu banyak maka penyusun menggunakan metode sampling.
Dalam penelitian ini digunakan sampel, dimana menurut Suharsimi Arikunto jumlah subyek yang digunakan lebih dari 100.18 Maka diambil 10-15% atau 20-25% dan dalam hal ini digunakan teknik proporsional random sampling. Adapun sampel yang digunakan adalah 10% dari populasi yang ada (500) yaitu 50 orang.
2. Variabel Penelitian
Variabel berasal dari bahasa Inggris yang berarti ubahan, faktor tak tetap atau gejala yang dapat diubah-ubah.19
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu :
a). Ekonomi keluarga anak didik (variabel bebas/ independen variabel). Indikatornya meliputi :
1). Ekonomi mampu (kaya)
2). Ekonomi sedang (cukup)
3). Ekonomi kurang (miskin)
b). Kelancaran dan kualitas PAI anak didik MTs Al Hidayah (variabel terikat/ dependen variabel).
1). Jarang hadir atau sering terlambat.
2). Drop out.
3). Prestasi belajar siswa berupa nilai raport semester ini.
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode angket/ kuesioner, interview/ wawancara, observasi, dokumentasi.
a). Metode Angket/ Kuisoner
Metode angket/ kuisoner adalah penyelidikan mengenai suatu masalah yang banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak) dengan jalan mengedarkan formulir daftar pertanyaan diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk mendapatkan sejumlah jawaban (tanggapan/ respons) tertulis seperlunya.20
b). Metode Interview/ Wawancara
Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan pendidikan.21 wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan melalui tanya jawab lisan kepada subyek atau responden yang dipandang berhubungan dengan obyek yang diperlukan dalam kegiatan. Yang dihasilkan dalam kegiatan antara lain data tentang sejarah berdirinya MTs Al Hidayah Gebog Kudus, pelaksanaan kurikulum, kegiatan keagamaan dan lain-lain.
c). Metode Observasi
Metode observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan
dan pencatatan.22 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang situasi dan kondisi secara umum MTs Al Hidayah Gebog Kudus, antara lain letak geografis, sarana prasarana dan sebagainya.
d). Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pencarian data yang berupa catatan, tanskrip, notulen, raport, leger, majalah, buku, surat kabar, prasasti, agenda, dan sebagainya.23
4. Metode Analisis Data
a). Analisa Pendahuluan
Analisa pendahuluan yaitu tahap dilaksanakan pertama kali dengan cara memasukkan hasil pengolahan data angket responden ke dalam tabel distribusi frekuensi.24 Adapun data yang dibutuhkan adalah data kualitas sementara data yang diperoleh adalah data yang bersifat kualitatif. Oleh peneliti data kualitatif tersebut harus diubah ke dalam data kuantitatif dengan cara scoring untuk alternatif jawaban dengan kriteria sebagai berikut :
(1). Untuk pilihan jawaban A nilai 4
(2). Untuk pilihan jawaban B nilai 3
(3). Untuk pilihan jawaban C nilai 2
(4). Untuk pilihan jawaban D nilai 1
b). Analisa Uji Hipotesis
Analisa ini berangkat dari analisis pendahuluan kemudian dihitung dengan rumus statistik. Adapun taraf pembuktian kebenaran hipotesis yang diajukan dengan rumus korelasi Chi Kwadrat angka kasar :
c2 = ∑ (fo – fh)2
fh
fo : Frekuensi observasi
fh : Frekuensi harapan (eksprektas)25
c). Analisa Lanjut
Analisa lanjut merupakan suatu analisa yang berguna untuk menginterpretasikan hasil uji hipotesa dengan 1% dan 5% dari hasil pengujian tersebut. Jika hasil ro lebih besar dari r tabel, maka hipotesis alternatif (Ha) di terima, atau terbukti kebenarannya (signifikan) dan Ho (hipotesis nihil) ditolak, sehingga interpretasinya adalah ada keterkaitan yang (sedang/ cukup, signifikan) antara ekonomi keluarga terhadap kelancaran dan kualitas PAI bagi anak didik di MTs Al Hidayah Gebog Kudus, Tahun Ajaran 2002/ 2003.
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk mempermudah dalam memahami skripsi ini, penulis akan mendiskripsikan penulisan skripsi sebagai berikut :
1. Bagian Muka
Pada bagian ini terdiri dari : Halaman Judul, Halaman Nota Persetujuan Pembimbing, Halaman Pengesahan, Halaman Persembahan, Halaman Motto, Halaman Kata Pengantar dan Daftar Isi.
2. Bagian Isi
Bagian isi terdiri dari beberapa bab yang masing-masing terdiri dari beberapa sub bab dengan susunan sebagai berikut :
BAB I : Dalam bab ini akan dijelaskan tentang pendahuluan yang meliputi : Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan Skripsi.
BAB II : Dalam bab ini akan menyajikan tentang Landasan Teori yang meliputi : Masalah Ekonomi Keluarga, Peran Ekonomi Keluarga Dalam Menyukseskan Pendidikan, Tinjauan Masalah Agama Islam.
BAB III : Dalam bab ini akan menyajikan tentang : Situasi Umum MTs Al Hidayah Gebog Kudus. Yang Terdiri Dari Letak Geografis, Sejarah Berdirinya, Struktur Organisasi, Pelaksanaan Kurikulum, Kegiatan Keagamaan Dan Kondisi Umum Yang Meliputi Keadaan Guru, Keadaan Karyawan, Keadaan Murid, Keadaan Sarana Prasarana serta Kondisi Umum Masyarakat Panunggalan Gebog Kudus.
BAB IV : Dalam bab ini menyajikan tentang : Analisis Data Tentang Urgensi Ekonomi Keluarga Dalam Mendukung Kelancaran dan Kualitas Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Didik di MTs Al Hidayah Gebog Kudus. Yang meliputi Analisa Pendahuluan, Analisa Uji Hipotesis dan Analisa Lanjut.
BAB V : Bab ini berisi : Kesimpulan, Saran-Saran dan Penutup.
3. Bagian Akhir
Bagian Akhir Skripsi Ini Terdiri dari : Daftar Pustaka, Daftar Ralat, Lampiran-Lampiran dan Daftar Riwayat Hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan, Al Ma’arif, Bandung, 1981
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada , Jakrta, 1996
Cholid Narbuka, Pedoman Praktis Membuat Penelitian, FT IAIN Walisongo, Semarang, 1989.
Dr Gunawan Sumodiningrat Mfc, Membangun Ekonomi Rakyat, Pustaka Pelajar Yogyakarta, 1998
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, Edisi 1
Drs. Muhaimin, Drs Abdul Ghofur Dan NA Ali Imran, Strategi Belajar Mengajar (Penerapannya Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama) CV Citra Media Karya Anak Bangsa, Surabaya, 1989
H.M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Islam-Umum), Bumi Aksara, Jakarta 1995
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Sosial, Mandar Maju, Bandung 1990
Monzer Kahf, Ekonomi Islam (Telaah Analitik Terhadap Fungsi Ekonomi Islam), Pustaka Pelajar Yogyakarta, 1995
Moh Nazer, Metodologi Penelitian, Jakarta Ghalia Indonesia, 1980
Prof. Dr. Made Pidarta, Landasan Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1997
Sutrisno Hadi, Metodologi Research 1, Fak Psikologi UGM, Yogyakarta, 1989
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1993
Undang-Undang RI No 2 Tahun 1989 Tentanng Sistem Pendidikan Nasional Dan Penjelasannya Cet I, Aneka Ilmu, 1989
M. Rusli Karim ,Berbagai Aspek Ekonomi Islam , PT Tiara wacana Yogyakarta Bekerja sama Dengan P3EL UII Yogyakarta 1993 .
Tagyudin An-Nabhani, membangun sistem ekonomi Alternatif (perspektif Islam )Risalah Gusti, 1989.
Ekonomi merupakan suatu ilmu tentang umat manusia dalam usaha kehidupan yang biasa. Melihat realita yang ada semua menjadi berubah, begitu pula dengan perubahan zaman telah membuat manusia terlena. Pertumbuhan ekonomi semakin pesat, sehingga menjadikan manusia bersaing menggapai kekayaan. Hal itu ditandai dengan keadaan serta tingkah laku manusia yang cenderung mengutamakan kesejahteraan materi dibandingkan dengan rohani. Sebab telah terbukti bahwa segala sesuatu dikendalikan dengan uang, tanpa uang manusia akan tertindas hidupnya dan rendah harga dirinya, karena tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Untuk mencukupi kebutuhan, manusia harus melakukan kegiatan ekonomi.
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dan lingkungan sosial pertama yang dikenal oleh anak. Semakin bertambah usia anak akan bertambah pula lingkungan yang dikenalnya yaitu lingkungan pendidikan formal (sekolah) dan masyarakat.
Manusia dalam perjalanan hidupnya tak lepas dari pendidikan. Sebab pendidikan merupakan peranan pokok dalam mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat.[1] Dengan pendidikan pula manusia banyak mengalami perubahan dalam banyak hal khususnya kesejahtaraan hidup. Dalam dasa warsa terakhir ini aspirasi masyarakat telah banyak mengalami peningkatan khususnya aspirasi terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan, yang keduanya berpengaruh terhadap pendidikan. Pada hakekatnya pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia ketaraf insani. Orang dapat hidup dengan layak dan sehat dikarenakan mempunyai pekerjaan yang dapat menopang (memenuhi) kebutuhannya. Dan pendidikan memberi jaminan untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan menetap tersebut. Namun bukan berarti pendidikan sebagai sarana bisnis berlatih mencari uang, melainkan dunia pembinaan tempat peserta didik belajar agar dapat hidup wajar dan damai.[2]
Masyarakat pedesaan yang pada umumnya berpendidikan rendah dengan ekonomi yang dihasilkan pada umumnya di bawah rata-rata (kurang mencukupi) itulah realita perekonomian yang ada sehingga untuk melaksanakan pendidikan agak sulit. Sebagaimana penulis ketahui di MTs Al Hidayah Gebog Kudus. Disitu telah terbukti bahwa ekonomi keluarga merupakan unsur penunjang pendidikan. Ekonomi yang kurang sering menjadikan kemacetan belajar seperti bolos untuk bekerja, membantu perekonomian keluarga, drop out karena tak ada biaya serta cultur pernikahan dini. Dari semuanya dapat disimpulkan adanya gangguan ekonomi yang tak mencukupi.
Dalam kehidupan manusia ada berbagai kebutuhan yaitu kebutuhan fisik dan psikis, dalam hal ini kebutuhan fisik yang menjadi kendala (kebutuhan primer dan sekunder), maka untuk memenuhinya, manusia harus bekerja yang sering disebut dengan kegiatan ekonomi. Karena pada hakekatnya ekonomi adalah ilmu tentang pengelolaan rumah tangga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan.[3] Dan salah satu kebutuhan tersebut adalah pendidikan, untuk mengantisipasi adanya krisis moral anak didik dalam menghadapi problematika yang semakin komplek baik dari segi ekonomi, politik atau budaya, maka anak harus memiliki pegangan yaitu iman. Untuk melindunginya dari godaan lingkungan luar, anak tersebut harus dibekali dasar-dasar keagamaan (pendidikan agama Islam).
Pendidikan agama Islam merupakan dasar utama bagi anak didik dalam membentuk manusia yang berkepribadian muslim, sebagaimana yang dikemukakan oleh Ahmad Marimba bahwa pendidikan agama Islam adalah pendidikan jasmani dan rohani berdasarkan hukum Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut aturan-aturan Islam.[4] Dengan bekal pendidikan agama, anak akan memiliki iman yang kuat sebagai penopang perjalanan hidup yang akan dilalui, baik sebagai proses pendidikan lanjut atau menempuh masa depan dalam dunia kerja. Dengan pendidikan agama Islam pula yang telah diterapkan dapat dijadikan pegangan dalam berpendidikan umum dan perekonomian sehingga tidak menghalalkan segala cara dalam mendapatkan uang.
B. Penegasan Istilah
Untuk mempermudah dalam memahami dan menghindari adanya salah penafsiran, maka akan dijelaskan istilah yang dipakai dalam judul skripsi ini yaitu Urgensi Ekonomi Keluarga dalam Mendukung Kelancaran dan Kualitas Pendidikan Agama Islam (PAI) Bagi Anak Didik di MTs Al Hidayah Gebog Kudus.
1. Urgensi
Keharusan yang mendesak, hal yang sangat penting.5
2. Ekonomi
Pemanfaatan uang, waktu dan sebagainya yang berharga, tata kehidupan perekonomian (suatu negara). Cek urusan keuangan rumah tangga (organisasi, negara).6
Kajian tentang perilaku manusia dalam hubungannya dengan pemanfaatan sumber-sumber produktif dan jasa serta mendistribusikannya untuk konsumsi.
3. Keluarga
Ibu, bapak dengan anak-anak seisi rumah, seluruhnya yang menjadi tanggungan batin, sanak saudara, kaum kerabat.7
Satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat.8
4. Kualitas
Tingkat baik buruknya sesuatu, kadar derajat atau taraf (kepandaian, kecakapan dan sebagainya) mutu.9
5. Pendidikan Agama Islam (PAI)
Merupakan bagian dari pendidikan Islam dimana tujuan utamanya ialah membina dan mendasari kehidupan anak didik dengan nilai-nilai agama dan sekaligus mengarahkan ilmu agama Islam sehingga ia mampu mengamalkan syariat Islam secara benar sesuai dengan pengetahuan agama.10
Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami dan menghayati agama Islam melalui kegiatan, bimbingan, pengajaran atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati hubungan, kerukunan antara umat beragama dalam masyarakat dan menyatukan persatuan nasional.11
6. Anak Didik
Subyek yang melaksanakan belajar. Manusia muda, manusia yang masih dalam taraf potensial, manusia yang belum sampai taraf maksimal.12
Anak yang belum dewasa yang memerlukan usaha bantuan bimbinngan orang lain untuk menjadi dewasa guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu pribadi atau individu.13
Dari hasil penegasan istilah di atas maka yang menjadi titik tekan penulis adalah pada permasalahan ekonomi anak didik. Sebab salah satu faktor keberhasilan pendidikan adalah perekonomian, dengan memiliki ekonomi cukup dapat digunakan sebagai pendukung kelancaran dan kualitas dari pada pendidikan, sehingga dapat tercapai pendidikan nasional yang efektif.
C. Perumusan Masalah
Pemecahan masalah adalah membersihkan kebingungan untuk mengatasi rintangan ataupun untuk menutup celah antara kegiatan atau fenomena14 berdasarkan latar belakang yang telah ada sehingga timbul adanya beberapa masalah sebagai berikut :
Bagaimana kondisi ekonomi keluarga anak didik di MTs Al Hidayah Gebog Kudus ?
Bagaimana kelancaran dan kualitas pendidikan agama Islam anak didik ?
Sejauhmana hubungan ekonomi keluarga dengan kelancaran dan kualitas pendidikan agama Islam anak didik ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut :
Untuk mengetahui ekonomi keluarga anak didik di MTs Al Hidayah Gebog Kudus
Untuk mengetahui kelancaran dan kualitas pendidikan agama Islam anak didik
Untuk mengetahui hubungan ekonomi keluarga dengan kelancaran dan kualitas pendidikan agama Islam anak didik
E. Hipotesis
Hipotesa adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih memerlukan bukti kebenarannya sedangkan hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar dan mungkin juga salah, dia akan ditolak jika salah dan dia akan diterima jika fakta-fakta membenarkan.15
Sehubungan dengan penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah ada korelasi antara ekonomi keluarga dengan kelancaran dan kualitas pendidikan agama Islam (PAI) siswa.
F. Kajian Pustaka
Dalam melaksanakan proses pendidikan ekonomi merupakan salah satu unsur pokok penunjang suksesnya pendidikan, karena pendidikan membutuhkan adanya sarana dan prasarana sebagai praktek pelaksanaan pendidikan. Pengkajian tentang ekonomi telah banyak dijadikan sebagai obyek studi dalam penelitian, diantara yang penulis ketahui yaitu Nur Istianah 2002-2003 dengan judul “Pengaruh Ekonomi Keluarga Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas II Madrasah Tsanawiyah Al Hidayah Desa Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus”. Maksud dari penelitian ini adalah bahwa ekonomi keluarga menjadi salah satu penunjang kesuksesan pendidikan melalui sarana dan prasarana yang diberikan oleh orang tua kepada siswa sebagai motivasi belajar. Dengan motivasi tersebut siswa akan lebih bersemangat dalam belajar sehingga akan dapat menggapai kesuksesan sebagaimana yang diharapkan.
Dalam penelitian ini yang menjadi titik tekan penulis adalah ekonomi keluarga anak didik. Dengan ekonomi yang cukup maka keadaan anak akan lebih tenang dalam belajar tanpa terhambat oleh beban perekonomian, sehingga akan lebih bebas dalam berfikir dan mudah berkonsentrasi supaya anak menjadi kreatif dan berpotensi. Lain halnya dengan perekonomian yang rendah, waktunya akan lebih tersita untuk bekerja membantu perekonomian orang tua daripada untuk belajar.
Melihat realita yang ada antara judul dengan yang telah ada sangat berkaitan, dimana ekonomi keluarga sama sebagai sarana untuk mencukupi kebutuhan pendidikan. Namun ada sedikit perbedaan, yaitu judul penulis yang condong pada ekonomi keluarga sebagai alat kelancaran dan penunjang kwalitas pendidikan anak didik. Akan tetapi untuk judul yang diketahui, bahwa ekonomi keluarga dapat dijadikan sebagai motivasi atau semangat anak didik untuk belajar.
G. Metode Penelitian
1. Populasi dan Sampel
Sampel adalah contoh, monster, representation atau wakil dari satu populasi yang cukup besar jumlahnya yaitu bagian dari keseluruhan yang dipilih dan represntatif dari keseluruhan.16 Sedangkan populasi adalah totalitas semua kasus kejadian orang, hal dan lain-lain.17
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah meliputi seluruh wilayah kelas I sampai kelas III MTs Al Hidayah Gebog Kudus, pada tahun ajaran 2002-2003 berjumlah 500 orang siswa, mengingat populasi siswa terlalu banyak maka penyusun menggunakan metode sampling.
Dalam penelitian ini digunakan sampel, dimana menurut Suharsimi Arikunto jumlah subyek yang digunakan lebih dari 100.18 Maka diambil 10-15% atau 20-25% dan dalam hal ini digunakan teknik proporsional random sampling. Adapun sampel yang digunakan adalah 10% dari populasi yang ada (500) yaitu 50 orang.
2. Variabel Penelitian
Variabel berasal dari bahasa Inggris yang berarti ubahan, faktor tak tetap atau gejala yang dapat diubah-ubah.19
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu :
a). Ekonomi keluarga anak didik (variabel bebas/ independen variabel). Indikatornya meliputi :
1). Ekonomi mampu (kaya)
2). Ekonomi sedang (cukup)
3). Ekonomi kurang (miskin)
b). Kelancaran dan kualitas PAI anak didik MTs Al Hidayah (variabel terikat/ dependen variabel).
1). Jarang hadir atau sering terlambat.
2). Drop out.
3). Prestasi belajar siswa berupa nilai raport semester ini.
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode angket/ kuesioner, interview/ wawancara, observasi, dokumentasi.
a). Metode Angket/ Kuisoner
Metode angket/ kuisoner adalah penyelidikan mengenai suatu masalah yang banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak) dengan jalan mengedarkan formulir daftar pertanyaan diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk mendapatkan sejumlah jawaban (tanggapan/ respons) tertulis seperlunya.20
b). Metode Interview/ Wawancara
Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan pendidikan.21 wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan melalui tanya jawab lisan kepada subyek atau responden yang dipandang berhubungan dengan obyek yang diperlukan dalam kegiatan. Yang dihasilkan dalam kegiatan antara lain data tentang sejarah berdirinya MTs Al Hidayah Gebog Kudus, pelaksanaan kurikulum, kegiatan keagamaan dan lain-lain.
c). Metode Observasi
Metode observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan
dan pencatatan.22 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang situasi dan kondisi secara umum MTs Al Hidayah Gebog Kudus, antara lain letak geografis, sarana prasarana dan sebagainya.
d). Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pencarian data yang berupa catatan, tanskrip, notulen, raport, leger, majalah, buku, surat kabar, prasasti, agenda, dan sebagainya.23
4. Metode Analisis Data
a). Analisa Pendahuluan
Analisa pendahuluan yaitu tahap dilaksanakan pertama kali dengan cara memasukkan hasil pengolahan data angket responden ke dalam tabel distribusi frekuensi.24 Adapun data yang dibutuhkan adalah data kualitas sementara data yang diperoleh adalah data yang bersifat kualitatif. Oleh peneliti data kualitatif tersebut harus diubah ke dalam data kuantitatif dengan cara scoring untuk alternatif jawaban dengan kriteria sebagai berikut :
(1). Untuk pilihan jawaban A nilai 4
(2). Untuk pilihan jawaban B nilai 3
(3). Untuk pilihan jawaban C nilai 2
(4). Untuk pilihan jawaban D nilai 1
b). Analisa Uji Hipotesis
Analisa ini berangkat dari analisis pendahuluan kemudian dihitung dengan rumus statistik. Adapun taraf pembuktian kebenaran hipotesis yang diajukan dengan rumus korelasi Chi Kwadrat angka kasar :
c2 = ∑ (fo – fh)2
fh
fo : Frekuensi observasi
fh : Frekuensi harapan (eksprektas)25
c). Analisa Lanjut
Analisa lanjut merupakan suatu analisa yang berguna untuk menginterpretasikan hasil uji hipotesa dengan 1% dan 5% dari hasil pengujian tersebut. Jika hasil ro lebih besar dari r tabel, maka hipotesis alternatif (Ha) di terima, atau terbukti kebenarannya (signifikan) dan Ho (hipotesis nihil) ditolak, sehingga interpretasinya adalah ada keterkaitan yang (sedang/ cukup, signifikan) antara ekonomi keluarga terhadap kelancaran dan kualitas PAI bagi anak didik di MTs Al Hidayah Gebog Kudus, Tahun Ajaran 2002/ 2003.
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk mempermudah dalam memahami skripsi ini, penulis akan mendiskripsikan penulisan skripsi sebagai berikut :
1. Bagian Muka
Pada bagian ini terdiri dari : Halaman Judul, Halaman Nota Persetujuan Pembimbing, Halaman Pengesahan, Halaman Persembahan, Halaman Motto, Halaman Kata Pengantar dan Daftar Isi.
2. Bagian Isi
Bagian isi terdiri dari beberapa bab yang masing-masing terdiri dari beberapa sub bab dengan susunan sebagai berikut :
BAB I : Dalam bab ini akan dijelaskan tentang pendahuluan yang meliputi : Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan Skripsi.
BAB II : Dalam bab ini akan menyajikan tentang Landasan Teori yang meliputi : Masalah Ekonomi Keluarga, Peran Ekonomi Keluarga Dalam Menyukseskan Pendidikan, Tinjauan Masalah Agama Islam.
BAB III : Dalam bab ini akan menyajikan tentang : Situasi Umum MTs Al Hidayah Gebog Kudus. Yang Terdiri Dari Letak Geografis, Sejarah Berdirinya, Struktur Organisasi, Pelaksanaan Kurikulum, Kegiatan Keagamaan Dan Kondisi Umum Yang Meliputi Keadaan Guru, Keadaan Karyawan, Keadaan Murid, Keadaan Sarana Prasarana serta Kondisi Umum Masyarakat Panunggalan Gebog Kudus.
BAB IV : Dalam bab ini menyajikan tentang : Analisis Data Tentang Urgensi Ekonomi Keluarga Dalam Mendukung Kelancaran dan Kualitas Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Didik di MTs Al Hidayah Gebog Kudus. Yang meliputi Analisa Pendahuluan, Analisa Uji Hipotesis dan Analisa Lanjut.
BAB V : Bab ini berisi : Kesimpulan, Saran-Saran dan Penutup.
3. Bagian Akhir
Bagian Akhir Skripsi Ini Terdiri dari : Daftar Pustaka, Daftar Ralat, Lampiran-Lampiran dan Daftar Riwayat Hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan, Al Ma’arif, Bandung, 1981
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada , Jakrta, 1996
Cholid Narbuka, Pedoman Praktis Membuat Penelitian, FT IAIN Walisongo, Semarang, 1989.
Dr Gunawan Sumodiningrat Mfc, Membangun Ekonomi Rakyat, Pustaka Pelajar Yogyakarta, 1998
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, Edisi 1
Drs. Muhaimin, Drs Abdul Ghofur Dan NA Ali Imran, Strategi Belajar Mengajar (Penerapannya Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama) CV Citra Media Karya Anak Bangsa, Surabaya, 1989
H.M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Islam-Umum), Bumi Aksara, Jakarta 1995
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Sosial, Mandar Maju, Bandung 1990
Monzer Kahf, Ekonomi Islam (Telaah Analitik Terhadap Fungsi Ekonomi Islam), Pustaka Pelajar Yogyakarta, 1995
Moh Nazer, Metodologi Penelitian, Jakarta Ghalia Indonesia, 1980
Prof. Dr. Made Pidarta, Landasan Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1997
Sutrisno Hadi, Metodologi Research 1, Fak Psikologi UGM, Yogyakarta, 1989
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1993
Undang-Undang RI No 2 Tahun 1989 Tentanng Sistem Pendidikan Nasional Dan Penjelasannya Cet I, Aneka Ilmu, 1989
M. Rusli Karim ,Berbagai Aspek Ekonomi Islam , PT Tiara wacana Yogyakarta Bekerja sama Dengan P3EL UII Yogyakarta 1993 .
Tagyudin An-Nabhani, membangun sistem ekonomi Alternatif (perspektif Islam )Risalah Gusti, 1989.
_____________________________________________
[1]Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989, Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasannya, Cet 1, Aneka Ilmu, 1989, hal. 4.
[2]Made Pidarta, Landasan Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1997, hal. 242.
[3]Gunawan Sumadiningrat Mfc, Membangun Ekonomi Rakyat, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hal. 3.
[4]Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Al Ma’arif, Bandung, 1981, hal. 23.
5Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, Edisi II, hal. 110.
6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op. Cit, hal. 253.
7Manzer Kanf Phd, Ekonomi Islam (Telaah Analitik Terhadap Fungsi Ekonomi Islam), Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1995, hal. 2.
8Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op.Cit, hal. 2.
9Ibid, hal. 533.
10H.M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Islam-Umum), Bumi Aksara, Jakarta, 1995, hal. 5.
11Muhaimin, et.al, Strategi Belajar Mengajar (Penerapan Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama), CV Citra Media Karya Anak Bangsa, Surabaya, 1996, hal. 1.
12 HM, Arifin, Op. Cit, hal. 71.
13 Ibid, hal. 21.
14 Moh Nazir, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1980, hal. 133.
15Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach 1, Fak Psikologi UGM, Yogyakarta, 1989, hal. 63.
16Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1993, Hal. 62
17Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Reseach Sosial, Mandar Maju, Bandung, 1990, Hal. 129
18Suharsimi Arikunto, Op. Cit, Edisi IV, 1996, hal. 120.
19Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996, Hal. 33.
20 Kartini Kartono, Op. Cit, hal. 217.
21Sutrisno Hadi, Op. Cit. hal. 193.
22Kartini Kartono, Op. Cit, hal. 157.
23Ibid, hal. 202.
24Cholid Narbuka, Pedoman Praktis Membuat Proposal Penelitian, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 1989, hal. 54.
25 Subana, et.al, Staitistik Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2000, hal. 176.
[1]Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989, Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasannya, Cet 1, Aneka Ilmu, 1989, hal. 4.
[2]Made Pidarta, Landasan Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1997, hal. 242.
[3]Gunawan Sumadiningrat Mfc, Membangun Ekonomi Rakyat, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hal. 3.
[4]Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Al Ma’arif, Bandung, 1981, hal. 23.
5Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, Edisi II, hal. 110.
6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op. Cit, hal. 253.
7Manzer Kanf Phd, Ekonomi Islam (Telaah Analitik Terhadap Fungsi Ekonomi Islam), Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1995, hal. 2.
8Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op.Cit, hal. 2.
9Ibid, hal. 533.
10H.M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Islam-Umum), Bumi Aksara, Jakarta, 1995, hal. 5.
11Muhaimin, et.al, Strategi Belajar Mengajar (Penerapan Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama), CV Citra Media Karya Anak Bangsa, Surabaya, 1996, hal. 1.
12 HM, Arifin, Op. Cit, hal. 71.
13 Ibid, hal. 21.
14 Moh Nazir, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1980, hal. 133.
15Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach 1, Fak Psikologi UGM, Yogyakarta, 1989, hal. 63.
16Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1993, Hal. 62
17Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Reseach Sosial, Mandar Maju, Bandung, 1990, Hal. 129
18Suharsimi Arikunto, Op. Cit, Edisi IV, 1996, hal. 120.
19Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996, Hal. 33.
20 Kartini Kartono, Op. Cit, hal. 217.
21Sutrisno Hadi, Op. Cit. hal. 193.
22Kartini Kartono, Op. Cit, hal. 157.
23Ibid, hal. 202.
24Cholid Narbuka, Pedoman Praktis Membuat Proposal Penelitian, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 1989, hal. 54.
25 Subana, et.al, Staitistik Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2000, hal. 176.