Ricuh! Dana BOS 3 Bulan Belum Cair

Provinsi Kalimantan Barat menjadi lautan manusia tatkala ribuan guru memadati kota tersebut dalam rangka untuk berunjuk rasa. Aksi demo yang mereka lakukan adalah dengan maksud untuk meminta kepada pemerintah setempat agar Dana BOS (baca : Bantuan Operasional Sekolah) yang selama tiga bulan tersebut agar secepat mungkin untuk dicairkan.

Tepatnya pada senin tertanggal 27 juni kemarin, penulis lansir dari website republika menyatakan bahwa, Prof Samion selaku Korlap dari aksi demo tersebut mengatakan "Kami sangat berharap, Pemprof Kalimantan Barat untuk segera mencairkan dana BOS yang selama tiga bulan ini belum dicairkan". Aksi demo tersebut dilakukan didepan Gedung DPRD ibu kota Provinsi Kalimantan Barat.
Untuk melihat kabar terbaru terkait Bantuan Operasionl Sekolah (BOS) dapat kita lihat di website resminya, alamatnya bisa anda buka di : http://bos.kemdikbud.go.id
Selain penuntutan terhadap pencairan dana BOS, ada beberapa hal juga yang menjadi permintaan dari orasinya itu. Beberapa diantaranya adalah agar pemerintah provinsi meningkatkan taraf kehidupan guru dengan meningkatkannya tunjangan yang diberikan kepada para guru. Bahkan desakan yang dilakukan oleh kaum guru tersebut juga dilakukan untuk meminta agar guru honorer secepat mungkin untuk dinaikan menjadi PNS.

BOS - Ricuh terkait Pencairan Dana Bantuan Operasional Sekolah

Aksi yang digelar oleh para guru di Pontianak tepatnya adalah di halaman Gedung Kejati, Mapolda Kalimantan Barat, Gedung DPRD dan dilanjutkan dengan yang terakhir adalah di gedung Gubernur Kalimantan Barat. Ribuan guru yang melakukan orasi sebagian besar dari mereka sudah tergabung dalam barisan Persatuan Guru Republik Indonesia.

Ada hal unik yang bisa dikutip dalam aksi demo tersebut. Seperti kutipan berikut "Untuk Pemerintah, Tanpa Kami para guru, maka tidak akan pernah ada kalian". Kalian yang dimaksud di sana adalah jaksa, polisi dan Gubernur.

Sehingga dalam kalimat lanjutnya Prof Samion mengungkapkan "Seharusnya Pihak pemerintah bisa melihat nasib kami. Tolong baca keadaan kami dengan hati nurani, kami sebagai guru sangat butuh perhatian dari kalian. Sebentar lagi lebaran, sementara itu banyak dari kami guru honorer sampai detik ini belum mendapatkan gaji karena Anggaran BOS yang seharusnya sudah turun belum juga kami dapatkan".