Tujuan Pembelajaran:
- Memahami kisah Nabi Ibrahim A.S.
- Menelaah kisah keteladanan Nabi Ibrahim A.S.
- Menyimpulkan kisah keteladanan Nabi Ibrahim A.S.
- Mengimplementasikan perilaku yang mencerminkan keteladanan Nabi Ibrahim A.S. dalam kehidupan sehari-hari.
Kelahiran Nabi Ibrahim A.S.:
Nabi Ibrahim A.S. dilahirkan di Babilonia, Irak, pada masa Jahiliyah. Ayahnya, Azar, adalah pembuat patung yang terkenal. Raja Namrud, penguasa Babilonia saat itu, bermimpi melihat bintang yang terbit dari Barat dan takut akan lahirnya seorang anak laki-laki yang akan menghancurkan kerajaannya. Ia pun memerintahkan pembunuhan setiap bayi laki-laki yang baru lahir. Azar menyembunyikan Ibrahim A.S. di sebuah gua untuk menyelamatkannya.
Nabi Ibrahim A.S. Mencari Tuhan:
Sejak kecil, Nabi Ibrahim A.S. tidak pernah menyembah berhala. Ia berpikir bahwa berhala adalah hasil buatan manusia dan tidak pantas disembah. Ia kemudian mencari Tuhan dengan mengamati bintang, bulan, dan matahari, tetapi menyadari bahwa semuanya memiliki masa dan akan hilang. Akhirnya, ia meyakini bahwa hanya Allah SWT. yang Mahakekal dan Mahakuasa.
Nabi Ibrahim A.S. Meninggalkan Istri dan Anaknya Atas Perintah Allah SWT.:
Nabi Ibrahim A.S. menikah dengan Sarah dan Hajar. Setelah lama menantikan kelahiran anak, Allah SWT. memerintahkan Nabi Ibrahim A.S. untuk membawa istrinya, Hajar, dan anak mereka, Ismail, ke Mekah. Nabi Ibrahim A.S. meninggalkan mereka di padang pasir yang tandus dengan penuh kepasrahan dan keikhlasan.
Nabi Ibrahim A.S. Menyembelih Anaknya:
Allah SWT. memerintahkan Nabi Ibrahim A.S. untuk menyembelih anaknya, Ismail. Nabi Ibrahim A.S. dan Ismail menerima perintah tersebut dengan ikhlas dan rela berkorban. Namun, Allah SWT. mengganti Ismail dengan seekor domba sebagai tanda kasih sayang dan pertolongan-Nya. Kisah ini menjadi dasar disyariatkannya kurban bagi umat Islam pada hari raya Idul Adha.
Nabi Ibrahim A.S. Berdakwah kepada Raja Namrud:
Nabi Ibrahim A.S. berdakwah kepada Raja Namrud dan kaumnya yang menyembah berhala. Ia menghancurkan semua berhala di wilayah Raja Namrud, kecuali satu berhala yang paling besar. Raja Namrud marah dan memerintahkan Nabi Ibrahim A.S. untuk dibakar hidup-hidup. Namun, Allah SWT. melindungi Nabi Ibrahim A.S. dari api. Kisah ini menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT., serta mukjizat yang diberikan kepada Nabi Ibrahim A.S.
Hikmah Mempelajari Kisah Nabi Ibrahim A.S.:
- Mengajarkan kepada umat Islam bahwa hanya Allah SWT. yang patut disembah.
- Menambah pengetahuan dan wawasan keislaman, terutama tentang kisah Nabi Ibrahim A.S. dan umat-umat terdahulu.
- Semakin menambah iman dan takwa kepada Allah SWT.
- Meyakini dan menghayati betapa besarnya kekuasaan Allah SWT.
- Menjadi orang yang pandai bersyukur terhadap nikmat dan kelebihan yang dianugerahi oleh Allah SWT.
- Akan mendapat pertolongan dari Allah SWT. karena hanya berserah diri dan percaya kepada-Nya.
- Sadar bahwa semua yang dimiliki adalah titipan Allah SWT. sehingga bisa diambil kembali oleh Allah SWT. kapan saja.
- Mengajarkan kepada kita untuk selalu percaya atas apa yang diperintah dan ditakdirkan Allah SWT. sekalipun hal tersebut terasa sulit untuk dijalani.
- Pengorbanan Nabi Ibrahim A.S. untuk menyembelih anaknya yang sekarang dijadikan momen hari raya Idul Adha adalah kesempatan umat Islam untuk berbagi terhadap sesama.
Perilaku Meneladani Kisah Nabi Ibrahim A.S.:
- Selalu mempertahankan keimanan (akidah) kepada Allah SWT.
- Selalu memegang prinsip (konsisten) dalam menjalankan perintah Allah SWT.
- Berdakwah untuk agama Islam dengan cara yang santun.
- Tahan dan tabah menghadapi ujian hidup yang menghampiri.
- Toleransi dengan penganut agama/keyakinan yang lain.
- Memiliki idealisme yang tinggi untuk menegakkan kebenaran.
- Rela berkorban untuk kepentingan umum dan agama.
- Peka terhadap kemaslahatan sosial.
- Berani menegakkan kebenaran.
- Cerdas berpikir (bernalar kritis) dan cerdik dalam bertindak.
Ingatlah: Kisah Nabi Ibrahim A.S. merupakan teladan yang sangat baik bagi umat Islam. Dengan mempelajari dan meneladani kisah Nabi Ibrahim A.S., kita akan semakin dekat dengan Allah SWT. dan memperoleh kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan hidup.