Masyarakat juga bisa dijadikan sebagai wadah menimba ilmu atau seperti yang ada pada judul tulisan ini sebagai lingkungan pendidikan. Baik, langsung saja kita beranjak pada pembahasan kita,
Pengajaran mencapai hasil sebaik-baiknya, apabila didasarkan atas interaksi antara murid-murid dan sekitarnya. Apa yang dipelajari anak, hendaknya hal-hal yang juga terdapat dalam masyarakat karena itu berguna bagi hidup anak sehari-hari.[1] Begitu pula perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat mempengaruhi pula materi pendidikan di sekolah. kemudian pembahasan itu merupakan salah satu sumber yang ada di masyarakat. Sekolah haruslah dapat mengajar anak-anak itu dapat menentukan, mengembangkan sumber-sumber yang ada di masyarakat. Sekolah haruslah dapat mengajar anak-anak untuk dapat menentukan, mengembangkan sumber-sumber yang ada di masyarakat (it teaches children to discover develop and use the resource of the local community) demikian dikatakan oleh Havighurst dan Neugartein yang dikutip Burhanuddin Salam dalam bukunya “Pengantar Paedagogik”. Lebih jauh kedua tokoh tersebut, bahwa perubahan-perubahan sosial telah menghasilkan perubahan sistem pendidikan dan pada saat yang sama para pendidik juga mengadakan kontrol dan mengarahkan perubahan sosial.[2]
Dengan demikian tidak hanya sebatas di lingkungan sekolah saja pendidikan terlaksana, akan tetapi lingkungan sekitar sekolah pun bisa dijadikan sebagai sumber bagi pendidikan. Manfaat bagi masyarakat adalah :
a. Adanya bantuan tenaga terdidik pada bidangnya, ini ikut memperlancar pembangunan di lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
b. Masyarakat akan dapat secara terbuka menyatakan realita di masyarakat tersebut kepada para pendidik yang datang ada di lingkungan masyarakat tersebut.
c. Meningkatkan cara berfikir, bersikap dan bertindak yang lebih maju terhadap program pembangunan di lingkungan masyarakat tersebut (program perubahan dalam segala seginya).
d. Masyarakat akan lebih mengenal fungsi sekolah untuk pembangunan bagi mereka sehingga mereka ikut memiliki sekolah itu.
e. Masyarakat terdorong untuk makin maju dalam berbagai bidang kehidupannya berkat kerja sama antar masyarakat dan sekolah.[3]
Peran masyarakat sebagai lingkungan pendidikan terhadap sekolah antara lain :
a. Pengawasan
Masyarakat terlibat juga dalam pengawasan terhadap sekolah (social control) pengawasan ini terhadap segala aspek gerak gerik sekolah lewat BP3 selaku lembaga pendidikan.
b. Bantuan-bantuan yang berupa pembiayaan sekolah (gedung, sarana, prasarana) lewat BP3 atau secara langsung perorangan atau kelompok.
c. Penyediaan tempat untuk mendirikan sekolah atau lapangan sekolah dan lain-lain keperluan sekolah.
d. Penyediaan nara sumber (recource person) berbagai ahli berbagai bidang tersedia orang sumber, yang dapat dimanfaatkan oleh sekolah dan di mana diperlukan.
e. Masyarakat sebagai laboratorium atau sumber yang sangat membantu berbagai bidang kehidupan.[4]
[1]Ibid., hlm. 166. [2]Burhanuddin Salam, Pengantar Paedogogik, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1997, hlm. 144. 3]S. Nasution, Asas-asas Kurikulum , Op.cit., hlm. 105. [4]Fuad Ihsan, Op.cit., hlm. 105.
Pengajaran mencapai hasil sebaik-baiknya, apabila didasarkan atas interaksi antara murid-murid dan sekitarnya. Apa yang dipelajari anak, hendaknya hal-hal yang juga terdapat dalam masyarakat karena itu berguna bagi hidup anak sehari-hari.[1] Begitu pula perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat mempengaruhi pula materi pendidikan di sekolah. kemudian pembahasan itu merupakan salah satu sumber yang ada di masyarakat. Sekolah haruslah dapat mengajar anak-anak itu dapat menentukan, mengembangkan sumber-sumber yang ada di masyarakat. Sekolah haruslah dapat mengajar anak-anak untuk dapat menentukan, mengembangkan sumber-sumber yang ada di masyarakat (it teaches children to discover develop and use the resource of the local community) demikian dikatakan oleh Havighurst dan Neugartein yang dikutip Burhanuddin Salam dalam bukunya “Pengantar Paedagogik”. Lebih jauh kedua tokoh tersebut, bahwa perubahan-perubahan sosial telah menghasilkan perubahan sistem pendidikan dan pada saat yang sama para pendidik juga mengadakan kontrol dan mengarahkan perubahan sosial.[2]
Dengan demikian tidak hanya sebatas di lingkungan sekolah saja pendidikan terlaksana, akan tetapi lingkungan sekitar sekolah pun bisa dijadikan sebagai sumber bagi pendidikan. Manfaat bagi masyarakat adalah :
a. Adanya bantuan tenaga terdidik pada bidangnya, ini ikut memperlancar pembangunan di lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
b. Masyarakat akan dapat secara terbuka menyatakan realita di masyarakat tersebut kepada para pendidik yang datang ada di lingkungan masyarakat tersebut.
c. Meningkatkan cara berfikir, bersikap dan bertindak yang lebih maju terhadap program pembangunan di lingkungan masyarakat tersebut (program perubahan dalam segala seginya).
d. Masyarakat akan lebih mengenal fungsi sekolah untuk pembangunan bagi mereka sehingga mereka ikut memiliki sekolah itu.
e. Masyarakat terdorong untuk makin maju dalam berbagai bidang kehidupannya berkat kerja sama antar masyarakat dan sekolah.[3]
Peran masyarakat sebagai lingkungan pendidikan terhadap sekolah antara lain :
a. Pengawasan
Masyarakat terlibat juga dalam pengawasan terhadap sekolah (social control) pengawasan ini terhadap segala aspek gerak gerik sekolah lewat BP3 selaku lembaga pendidikan.
b. Bantuan-bantuan yang berupa pembiayaan sekolah (gedung, sarana, prasarana) lewat BP3 atau secara langsung perorangan atau kelompok.
c. Penyediaan tempat untuk mendirikan sekolah atau lapangan sekolah dan lain-lain keperluan sekolah.
d. Penyediaan nara sumber (recource person) berbagai ahli berbagai bidang tersedia orang sumber, yang dapat dimanfaatkan oleh sekolah dan di mana diperlukan.
e. Masyarakat sebagai laboratorium atau sumber yang sangat membantu berbagai bidang kehidupan.[4]
[1]Ibid., hlm. 166. [2]Burhanuddin Salam, Pengantar Paedogogik, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1997, hlm. 144. 3]S. Nasution, Asas-asas Kurikulum , Op.cit., hlm. 105. [4]Fuad Ihsan, Op.cit., hlm. 105.