Hubungan Keaktifan Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan Keberhasilan Belajar Siswa di SD I Loram Kulon Kudus Tahun Pelajaran 2004/2005

1st.   Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sebab hidup tanpa di dasari oleh pendidikan, manusia tidak akan mengalami kemajuan dan perkembangan. Karena arti pendidikan itu sendiri adalah suatu proses dengan metode-metode tertentu sehingga memperoleh pengetahuan, pemahaman, tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. [1])
Dalam dunia pendidikan formal, pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang diwajibkan dan segi utama yang mendasari semua segi pendidikan lain. Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk membentuk manusia yang taqwa yang berbudi luhur yang memahami dan menyakini serta mengamalkan ajaran agamanya.[2] Sama halnya dengan pendidikan lain, Pendidikan Agama Islam juga meliputi 3 aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Ini berarti materi pelajaran yang diajarkan guru tidak hanya diketahui dan diresapi saja melainkan dituntut untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam mempelajari ilmu agama di sekolah memerlukan keaktifan belajar, sehingga anak menjadi terlibat langsung dan memiliki rasa tanggungjawab di dalam proses belajar serta diharapkan anak lebih mudah menyerap ilmu yang diajarkan dan sebagai proses tindak lanjut anak untuk mengamalkan atau mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Karena banyak diantara mereka yang telah memperoleh ilmu di bangku sekolah (khususnya Pendidikan Agama) masih minimum dalam penerapan atau praktik dari tujuan yang diharapkan dalam pendidikan Agama.
Harapan dari masing-masing siswa setelah mendapatkan pendidikan adalah memperoleh perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh siswa. Perubahan itu adalah hasil yang telah dicapai dari proses belajar. Jadi, untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk “Perubahan“ harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu dan dari luar individu. Proses disini tidak dapat dilihat karena bersifat psikologis. Kecuali bila seseorang telah berhasil dalam belajar, maka siswa itu telah mengalami proses tertentu dalam belajar. Oleh karena itu proses belajar telah terjadi dalam diri siswa hanya dapat disimpulkan dan hasilnya, karena aktifitas belajar yang telah dilakukan. Misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak berilmu menjadi berilmu.[3]
Dari uraian diatas maka penulis ingin mengkaji lebih mendalam sejauh mana “Hubungan Keaktifan Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan Keberhasilan Belajar Siswa di SD I Loram Kulon Kudus Tahun Pelajaran 2004/2005.

2nd.                       Penegasan Istilah

Sebelum membahas lebih lanjut, kiranya penting terlebih dahulu penulis jelaskan judul yang akan penulis angakat adalah “Hubungan Keaktifan Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan Keberhasilan Belajar Siswa di SD I Loram Kulon Kudus Tahun Pelajaran 2004/2005” . Dengan harapan agar mudah dipahami dan tidak terjadi kesalahpahaman.
Adapun istilah yang terdapat dalam judul tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hubungan                             : Keterkaitan atau hubungan nyata antara dua hal gejala, keadaan atau proses [4])
2. Keaktifan                              :   Berasal dari kata dasar “aktif” yang berarti giat atau dinamis. Sedangkan “keaktifan” adalah kegiatan atau kesibukan. [5])
Jadi yang penulis maksudkan keaktifan adalah frekuensi dari kegiatan belajar yang meliputi : aktif mendengarkan materi pelajaran, aktif membaca buku-buku palajaran Agama, aktif mencatat keterangan-keterangan guru, aktif dalam dikusi, aktif dalam mengungkapkan pendapat dan aktif latihan atau praktik.
3.   Belajar                                 :   Perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. [6])
4.   Pendidikan Agama Islam    :   Usaha secara sadar dan sistematis dalam membantu anak didik agar dapat hidup sesuai dengan agama Islam.[7]) Disini Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi : Aqidah Akhlaq, Fiqh, Al-Qur’an Hadits, Bahasa Arab dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
5.   Hasil Belajar                        :   Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. [8])
6.   Siswa                                   :   Yang penulis teliti adalah semua siswa kelas VI SD I Loram Kulon yang berjumlah 30 orang.
Berdasarkan penegasan istilah diatas dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud “Hubungan Keaktifan Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Dengan Keberasilan siswa” adalah Sejauhmanakan hubungan atau keterkaitan atara keaktifan yang dilakukan oleh siswa dengan keberhasilan yang diperoleh.

3rd.    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis dapat rumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana keaktifan belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD I Loram Kulon ?
2.       Bagaimana keberhasilan belajar siswa di SD I Loram Kulon ?
3.      Bagaimana hubungan keaktifan belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan keberhasilan belajar di SD I Loram Kulon ?

4th.      Tujuan Penelitian

1.      Untuk mengetahui keaktifan belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI)  di SD I Loram Kulon.
2.      Untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa di SD I Loram Kulon.
3.      Untuk mengatahui hubungan  keaktifan belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan  keberhasilan belajar di SD I Loram Kulon.

5th.   Hipotesa

Hipotesa adalah suatu konklusi yang sifatnya masih sementara atau pernyataan berdasarkan pada pengetahuan tertentu yang masih lemah dan harus dibuktikan kebenarannya.
Dengan demikian hipotesa merupakan dugaan sementara yang nantinya akan diuji dan dibuktikan kebenarannya melalui analisa data. [9])
Sesuai dengan judul, maka penulis mengajukan hipotesa ada korelasi yang positif antara keaktifan belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam dengan keberhasilan belajar di SD I Loram Kulon.

6th.      Metode Penelitian

Yang dimaksud metode adalah suatu cara tentang bagaimana menyelidiki, mempelajari atau melaksanakan sesuatu cara sistematis, efektif dan terarah. [10])
1.      Populasi dan Sampel
Two.                                    Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. [11]) Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VI SD I Loram Kulon yang berjumlah 30 orang.
Three.                                Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti. [12])
Cara pengamatan sampel dalam penelitian adalah apabila subyeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, sedangkan jika jumlahnya lebih dari 100 orang dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25%. [13])
Jadi, karena jumlah siswanya 30 orang sesuai dengan pedoman tersebut maka penelitian ini merupakan penelitian populasi.
2.      Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang akan digunakan adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistik. [14]
3.      Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
One.                                      Angket
Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Diantara daftar pertanyaan dikirimkan langsung kepada orang yang ingin dimintai pendapat, keyakinannya atau diminta menceritakan tentang keadaan dirinya sendiri. [15])
Metode angket ini digunakan untuk memperoleh data yang bersumber dari siswa SD I Loram Kulon. Adapun data yang ingin diperoleh adalah data mengenai keaktifan belajar bidang stu.di pendidikan Agama Islam terhadap keberhasilan belajar siswa.
Two.                                     Observasi
Yaitu mengumpulkan data dengan menggunakan pengamatan secara langsung pada obyeknya. [16])
Metode ini digunakan untuk memperkuat metode interview, agar terbukti kebenarannya dari hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode pengamatan secara langsung.
vvvv.                                                   Interview
Yaitu metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan pendidikan. [17])
ffffffffffffffffffff.       Dokumentasi
Yaitu kumpulan data verbal yang berupa tulisan, dokumen, sertifikat, foto, rekaman dan kaset. [18])
Metode ini penulis gunakan untuk mencari data berdirinya sekolah, struktur organisasi dan sarana prasarana sekolah.
4.      Variabel dan Indikator Penelitian
Agar ditemukan indikator dari variabel ini, maka dapat penulis rinci sebagai berikut :
One.                                     Variabel (x) atau variabel bebas yaitu “keaktifan belajar bidang studi pendidikan Agama Islam” dengan indikator :
1) Mendengarkan materi pelajaran
2)      Membaca buku-buku pelajaran agama
3)      Mencatat keterangan-keterangan guru. [19])
4)      Menanyakan penjelasan guru yang belum jelas.
5)      Diskusi.
6)      Mengungkapkan pendapat.



7)      Latihan atau praktik.[20]
Two.                                    Variabel (y) atau variabel terikat yaitu “Keberhasilan belajar siswa” dengan indikator : dilihat dari prestasi belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam Semester I.

5.      Metode Analisis Data

Untuk menganalisa data yang telah terkumpul, maka dilakukan tiga langkah analisis data, yaitu : analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut.
One.                                     Analisis Pendahuluan
Tahap ini adalah menilai angket tentang keaktifan belajar bidang studi pendidikan agama Islam terhadap keberhasilan belajar siswa dengan menilai data mentah dan mengubah jawaban responden.
 - Untuk option jawaban a dengan angka 3.
 - Untuk option jawaban b dengan angka 2.
 - Untuk option jawaban c dengan angka 1.
Two.                                    Analisis Uji Hipotesis.
Analisis ini untuk menguji hipotesa yang diajukan dengan pengadaan perhitungan lebih lanjut dengan menggunakan rumus product moment.
  = Angka indeks korelasi product moment.
= Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
  = Jumlah keseluruhan skor x
  = Jumlah keseluruhan skor y
N    = Jumlah subyek yang diteliti.


Three.                                 Analisis Lanjut
Analisis ini merupakan pengelolaan lebih lanjut dari hasil uji hipoteisis, dalam analisis ini dibuat interpretasi lebih lanjut terhadap hasil yang diperoleh dengan cara mengkonsultasikan nilai koefisien korelasi (ro) dengan nilai yang ada pada tabel (n) dengan huruf signifikasi 1% : (0,01) dan 5% : (0,05) dengan kemungkinan :
1). Apabila ro lebih besar sama dengan, maka hasil penelitian ini adalah signifikan, berarti ada pengaruh antara keaktifan belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap keberhasilan belajar siswa. Jadi hipotesis yang diajukan diterima.
2). Apabila ro lebih kecil sama dengan, maka hasil penelitian ini adalah non signifikan, berarti tidak ada pengaruh antara keaktifan belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap keberhasilan belajar siswa. Jadi hipotesis yang diajukan ditolak.

7th.                        Sistematika Penulisan Skripsi

1.  Bagian Muka.
Pada bagian ini memuat halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman persembahan, halaman motto, halaman kata pengantar dan halaman daftar isi.
2.   Bagian Isi
Bagian isi terdiri dari :
a. Bab I : Pendahuluan
Pada Bab ini Memuat : Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesa, Metode Penelitian Dan Sistematika Penulisan.
b. Bab II : Keaktifan Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Dan Keberhasilan Belajar Siswa
Pada Bab ini akan diuraikan masalah teoritis, yang penulis bagi dalam 3 bagian yaitu :
Pertama,  Keaktifan Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi : Pengertian Keaktifan, Bentuk-bentuk Keaktifan Belajar, Pengertian, Tujuan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar, Efisiensi Dan Pendekatan Dalam Belajar
Kedua, Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Meliputi : Pengertian Pendidikan Agama Islam, Materi Pendidikan Agama Islam, Metode Pendidikan Agama Islam.
Ketiga,  Keberhasilan Belajar Siswa meliputi :
Pada Bab ini memuat  : Pertama, Gambaran umum Pengertian hasil belajar, Perumusan tujuan hasil pembelajaran, Klasifikasi Taksonomi Hasil Belajar.
Keempat, Hubungan Keaktifan Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan Keberhasilan Belajar Siswa di SD I Loram Kulon.
c. Bab III : Kondisi Umum Dan Keaktifan Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Dan Hubungannya Terhadap Keberhasilan Belajar Siswa di SD I Loram Kulon Kudus.SD I Loram Kulon Kudus yang meliputi : Tinjauan Historis, Letak Geografis Lokasi Penelitian, Struktur Organisasi, Keadaan Guru Dan Siswa, Sarana Dan Prasarana SD I Loram Kulon. Kedua, Pelaksanaan Keaktifan Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD I Loram Kulon.Dan Ketiga, Keberhasilan Belajar Siswa Kelas VI Di SD I Loram  Kulon
d. Bab IV : Analisis Data Pengaruh Keaktifan Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Terhadap Keberhasilan Belajar Siswa.
Meliputi : Analisis Pendahuluan, Analisis Uji Hipotesis, Analisis Lanjut.
e. Bab  V       :   Penutup
Terdiri dari kesimpulan, penutup dan saran-saran.
3.  Bagian Akhir.
Pada Akhir Memuat Tentang Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran dan Daftar Riwayat Penulis


DAFTAR PUSTAKA



Ahmadi, Abu. Psikologi Belajar. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995.

Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung, 2000.

Mahfudh Sholahuddin. Metodologi Pendidikan Agama. Bina Ilmu, Surabaya, 1987.

Nana Sudjana. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990.

Nadzur. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta, 1986.

Suharsini Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta, 1998.

Saifuddin Azwar. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998.

Sutrisno Hadi. Metodologi Research. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1990.

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta, 1995.

Zuhaerini, dkk. Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam. Usaha Nasional, Surabaya, 1987.































































[1] Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung, 2000, hal. 10.
[2] Mahfud Sholahuddin, Metodologi Pendidikan Agama, Bina Ilmu, Surabaya, 1987, hal. 11.
[3]  Syaiful Bahri Djamaroh, Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hal. 141
[4] Eddy Suwardi Kartodjadja. Pengokuran dan hasil evaluasi belajar. Sinar Baru. Bandungalai, 1998, hal. 130.
[5] Ibid, hal. 19.
[6] Muhibbin Syah, Op.Cit. hal. 92.
[7] Zuhairini. Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam. Usaha Nasional, Surabaya, 1987, hal. 25.
[8] Nana Sudjana. Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Remaja Rosda Karya, Bandung, 1990, hal 22.
[9] Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Rineka Cipta, Jakarta, 1992, hal.68
[10]  A. Mursal Thohir. Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan. PT. Al-Ma’arif, Bandung , 1977, hal. 147.
[11] Suharsimi Arikunto. Op. Cit, hal.115.
[12] Ibid, hal.117.
[13] Ibid, hal.107.
[14] Saifuddin Azwar. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hal. 5)
[15] Sutrisno Hadi. Metodologi Research. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1990, hal. 124.
[16] Nadzir. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta, 1986, hal.325.
[17] Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hal : 226
[18] Ibid, hal.188.
[19] Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press, Jakarta, 1981, hal. 99-100
[20] Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, Remaja Rosda Karya, Bandung, 1995, hal. 128-129.
[21]  Sutrisno Hadi, Op. Cithal. 295