Metode Tanya Jawab dan Hubungannya dengan Motivasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam pada Siswa Mifathul Ma’arif Kaliwungu Kudus

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan serangkaian sistem yang tak dapat dipisah-pisahkan, maka antara sub sistem dengan sub sistem yang lain saling mendukung. Namun sering dijumpai out put dari sebuah sistem pendidikan sangat jauh dari harapan dan tujuan pendidikan serta lingkungan penerimaan hasil product pendidikan. Dengan demikian perlu adanya studi, analisis serta kajian ulang terhadap sistem pendidikan baik input → proses → out put →  out come,[1] atau dalam sistem instruksional lebih dikenal dengan menggunakan diagram berikut :[2]

Guru yang merupakan salah satu komponen input dari sebuah sistem pendidikan sangat dituntut untuk selalu peka baik terhadap apa yang sedang berlangsung di sekolah maupun yang sedang berlangsung disekitarnya, apalagi guru pendidian agama Islam. Guru pendidikan agama Islam lebih sangat dituntut untuk selalu berperan baik dalam proses belajar mengajardi sekolah maupun di masyarakat. Untuk itu guru pendidikan agama Islam harus pandai-pandai menerapkan metode mengajar.
Dengan demikian pendidikan agama Islam tidak disampaikan dengan menggunakan metode ceramah monoton, karena siswa perlu dilatih untuk lebih kreatif sehingga diharapkan siswa memiliki ketrampilan. Maka perlu ada kajian ulang pada penerapan metode ceramah dalam menyampaikan pendidikan agama Islam di sekolah, apalagi materi kebudayaan Islam. Metode ceramah memang masih perlu, namun harus diimbangi dengan metode lain sehingga pengajaran kebudayaan Islam bisa efektif dan efisien.
Penerapan metode mengajar yang tidak monoton melalui ceramah diharapkan siswa tidak bosan, bahkan mampu memotivasi siswa dalam belajar. Membangkitkan motivasi belajar siswa pada materi pendidian agama Islam terlebih lagi materi sejarah keudayaan Islam sangat penting dan perlu dilakukan oleh seorang guru pendidikan agama Islam.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa pelajaran pendidikan agama Islam di sekolahy umum sangat dikesampinglan. Ini bisa dibuktikan dengan minimnya jam pelajaran di sekolah. Materi pendidikan agama Islam hanya disampaikan 2 jam pelajaran setiap minggu. Untuk mengimbangi agar sejarah kebudayaan Islam yang merupakan salah satu meteri pendidikan agama Islam perlu diberikan secara intensif pada siswa-siswi madrasah. Karena disinilah tempat penanaman dan harapan untuk menanamkan nilai-nilai sejarah kebudayaan Islam.
MTs. NU Miftahul Ma’arif merupakan salah satu Madrasah di kota Kudus ini, selalu aktif dalam mendorong siswa-siswanya untuk mencintai pelajarannya terutaa pelajaran sejarah kebudayaan Islam, dibuktikan dengan menerapkan metode tanya jawab khusus untuk pelajaran sejarah kebudayaan Islam ini selama 20 menit.
Hal ini dibuktikan dengan diadakannya suatu perlombaan pada tiap akhir sanah yaitu denganberbagai perlombaan diantaranya yang paling utama adalah cerdas cermat. Cerdas cermat ini merupakan suatu program tahunan bagi siswa di MTs NU Miftahul Ma’arif. Lomba ini diikuti dari masing-masing kelas dengan kategori tingkatan kelas.
Sedangkan materi dalam acara cerdas cermata adalah semua mata pelajaran yang diajarkan terutama pelajaran sejarah Rosul, sahabat serta budaya-budaya umat Islam. Bahkan sampai pada perkembangan dan budaya umat Islam sekarang ini serta organisasi-organisasi umat Islam, terutama ke-NU-an.
Demikian itu merupakan suatu dorongan awal yang diberikan oleh Madrasah kepada siswa-siswanya agar senang dan cinta pada Islam dengan jalan menghayati dan mengingat sejarah umat Islam dengan tekun dan memperdalam pelajaran kebudayaan Islam. Dengan acara ini ternyata mampu memotivasi siswa dalam giat belajar sejarah kebudayaan Islam bahkan juga mampu menumbuhkan semangat siswa untuk terjun ke dalam organisasi-organisasi Islam seperti IPNU-IPPNU.
Maka dari uraian yang singkat di atas, muncul sebuah aspirasi untuk menyusun sebuah karya ilmiah denganjudul “Metode Tanya Jawab dan Hubungannya dengan Motivasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam pada Siswa Mifathul Ma’arif Kaliwungu Kudus”.
B.     Penegasan Istilah dan Penjelasan Judul
Agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul, perlu kiranya adanya penegasan judul.
1.      Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab yang dimakdus adalah sebuah cara, strategi dalam sebuah metode dalam proses belajar mengajar. Di mana siswa dituntut untuk kreatif dan guru agar selalu mempertajam taraf kognitif siswa sehingga proses belajar mengajar berlangsung efektif dan efisien.
2.      Metode Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
a.   Motivasi adalah suatu tenaga (dorongan, alasan, kemauan) dari dalam yang menyebabkan kita berbuat ataubertindak yang mana tindakan itudiarahkan kepada tujuan tertentu.
b.   Belajar adalah sebagai perubahan kelakuan berkait pengalamandan latihan. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai.
c.   SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) adalah salah satu materi dalam pendidikan agama Islam yang mempelajari tentang nilai-nilai budaya Islam.
Jadi yang di maksud motivasi belajar SKI adalah dorongan yang kuat pada diri siswa, baik berupa minat/ kemauan belajar, keaktifan belajar, alasan belajar, tujuan/ hasrat belajar, dorongan guru, orang tua dan temen, maupun fasilitas belajar dalam bidang studi pendidikan agama Islam khususnya SKI, sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai secara optimal.

C.    Rumusan Masalah
                  Dengan berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka terdapat beberapa permasalahan yang perlu adanya jawaban dan solusi.
1.      Bagaimana pelaksanaan metode tanya jawab dalam PBM pada siswa NU Miftahul Ma’arif  Kaliwungu Kudus ?
2.      Bagaimana motivasi belajar SKI pada siswa MTs NU Miftahul Ma’arif Desa Kaliwungu Kudus ?
3.      Sejauhmana metode tanya jawab dalam menumbuhkan dan  meningkatkan motivasi belajar SKI pada siswa MTs NU Miftahul Ma’arif Kaliwungu Kudus ?
D.    Rumusan Hipotesis
Rumusan hipotesis adalah sebagai ian sampai terbukti melalui datapedoman penelitian dalam menentukan metode, jenis penelitian, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, metode analisis data dan mengambil kesimpulan.                    Sedangkan hipotesis itu sendiri adalah jawaban-jawaban yang tentatif terhadap tujuan-tujuan studi, atau jawaban sementara terhadap amsalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Jadi hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat sementara, terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini hipotesis kerja. Dan hipotesis untuk penelitian ini adalah metode tanya jawab lebih mampu dalam menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar SKI siswa dari pada metode ceramah..
E.     Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.   Tujuan Penelitian
Dengan penelitian ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :
a.   Untuk mengetahui tentang pelaksanaan metode tanya jawab dalam PBM pada siswa MTs NU Miftahul Ma’arif Kaliwungu Kudus.
b.   Untuk mengetahui motivasi belajar SKI pada siswa MTs NU Miftahul Ma’arif Kaliwungu Kudus.
c.   Untuk mengetahui tentang sejauhmana metode tanya jawab dalam menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar SKI pada siswa MTs NU Miftahul Ma’arif Kaliwungu Kudus.
2.   Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
a.   Secara Teoritis
Sebagai tambahan dan sumbangan ilmu pengetahuan khusus pada bidang kependidikan.
b.   Secara Praktis
Sebagai pedoman dan pengkayaan metode dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru, agar tidak memberikan metode monoton, melalui ceramah.
F.   Metode Penelitian
Metode dalam suatu penelitian sangat penting peranannya. Sebab dengan metode itu akan terjawab semua masalah yang telah dirumuskan dan juga akan tercapai tujuan penelitian, karena metode yang dalam bahasa Inggris method adalah cara. Namun dalam kamus ilmiah populer metode berarti ketepatgunaan.
Metode adalah suatu cara yang harus dilakukan dalam suatu penelitian untuk menentukan obyek dan subyek penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data, sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
1.   Menentukan Subyek Penelitian
a.   Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga, atau obyek dari suatu penelitian yang sering terjadi di daerah yang luas. Populasi juga merupakan keseluruhan subyek penelitian. Sedangkan penelitian ini adalah penelitian populasi yaitu seluruh siswa MTs NU Miftahul Ma’arif Kaliwungu Kudus yang berjumlah 178 siswa.
b.   Sampel
Sampel adalah sebagai individu yang diselidiki. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Suharsini Arikunto, bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Apabila jumlah subyek kurang dari 100 (seratus), maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 -25 % bahkan lebih.Adapun dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 15 % adri jumlah populasi yang ada yakni sebanyak 30 sampel dari siwa di MTs NU Miftahul Ma’arif Kaliwungu Kudus (178 x 15 % = 26,7) dibulatkan menjadi 30. Sedang yang dijadikan sampel digunakan teknik stratified proposional random sampling artinya sampel diambil tiap masing-masing kelas dan teknik pengambilannya dilakukan secara acak.
2.   Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitisn, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian menentukan suatu variabel adalah sangat penting sebab dengan menentukan variabel tersebut masalah yang akan dikaji menjadi lebih jelas. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :
a.   Variabel bebas atau variabel X
Yaitu metode tanya jawab dengan sub variabel dan indikator sebagai berikut :
                                 1)         Menyusun pertanyaan dengan baik
                                 2)         Cara bertanya dan menjawab dengan benar
                                 3)         Hal yang perlu ditanyakan
                                 4)         Pertanyaan yang perlu untuk ditanyakan
b. Variabel tergantung atau variabel Y
Yaitu motivasi belajar sejarah kebudayaan Islam dengan indikator-indikator sebagai berikut :
1)   Bertanya kepada guru ketika belum paham
2)   Memperhatikan pelajaran dengan baik
3)   Mencatat pelajaran dengan baik
4)   Mengerjakan tugas yang diberikan pada guru
5)   Mempelajari pelajaran yang sudah didapatkan pada guru
6)   Mengerjakan Pekerjaan Rumah
3.   Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpukan data, penulis menggunakan dua macam penelitian.Library ResearchLibrary research adalah research kepustakaan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang teritis dan buku-buku yang ada hubungannya dengan pembahasan sebagai landasan teori. Data kepustakaan ini meliputi :
a.   Library Research  
Library research adalah research kepustakaan. Metode ni digunakan untuk memperoleh  data yang teoritis dan buku-buku yang ada hubungannya dengan pembahasan sebagai landasan teori. Data kepustakaan ini meliputi :
1). Metode Induksi
Adalah menarik suatu kesimpulan pada peristiwa khusus ke umum
2). Metode Deduksi
Adalah menarik suatu kesimpulan pada peristiwa umum ke khusus
3). Metode Komparatis
Adalah membandungkan suatu pendapat dengan pendapat lain. Dalam hal ini yang perlu diperbandingkan adalah pelaksanaan metode tanya jawab di lokasi penelitian dengan kepustakaan.
b.   Field Research (Penelitian Kancah/ Lapangan)
Field research ialah suatu research yang dilaksanakan pada medan terjadinya gejala-gejala. Adapun untuk memperoleh data yang nyata digunakan dua metode pokok yaitu :
1). Metode Primer
a). Pengamatan dengan berpartisiasi/ observasi partisipan
Pengamatan dengan berpartisipasi merupakan tehnik pengumpulan data yang melibatkan interaksi sosial antara peneliti dan informan dalam suatu latar penelitian secara sistematis, tanpa menampakkan diri sebagai peneliti, atau dengan terlibat langsung.
b). Angket atau Quesioner
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hl-hal yang ia ketahui.
Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan jenis angket tertutup yaitu sejumlah pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
c). Wawancara atau interview
Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal, jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh infoemasi, atau wawancara mendalam yakni pertemuan langsung secara berulang-ulang antara peneliti dan informasn yang diarahkan pada pemahaman pandangan informan dalam hal kehidupannya, yang diungkapkan dengan kata-kata informan itu sendiri.
2). Metde Sekunder
a). Dokumentasi
Dokumentasi yang jumlah besar data yang telah tersedia berupa data-data verbal seperti terdapat dalam surat-surat, catatan harian, memories, laporan-laporan.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah siswa yang dijadikan populasi atau sample juga data lain yang dibutuhkan dalam penelitian. Seperti keadaan siswa, keadaan guru dan keadaan karyawan dan sebagainya.
4.   Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data yang telah terkumpul penulis menggunakan metode analisis data statistik. Karena data yang penulis peroleh berupa angka, yang masih bersifat kualitatif sehingga perlu diolah menjadi data yang bersifat kuantitatif. Langkah yang penulis lakukan melalui :
a.       Analisis Pendahuluan
Dalam menganalisis pedahuluan ini penulis akan mencantumkan nilai angket tentang metode tanya jawab dan hubungannya dengan motivasi belajar sejarah kebudayaan Islam pada siswa MTs NU Miftahul Ma’arif Kaliwungu Kudus. Adapun prosedurpenilaian yang penulis lakukan yaitu dengan memberi bobotnilai pada setiap item pertanyaan yang telah dijawab oleh responden dengan kriteria yang peulis tetapkan yaitu :
1). Untuk pilihan jawaban a dengan skor 4
2). Untuk pilihan jawaban b dengan skor 3
3). Untuk pilihan jawaban c dengan skor 2
4). Untuk pilihan jawaban d dengan skor 1
b.   Analisis Uji Hipotesa
Setelah nilai dikelompokkan ke dalam dua variabel (variabel x dan variabel y) kemudian penulis menganalisis data tersebut dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut :

keterangan :
rxy    : Koefisien korelasi antara x dan y
x       : Variabel x
y       : Variabel y
N      :  Jumlah sampel yang diteliti
c.   Analisis Lanjut
Langkah akhir dalam analisis data statistik ini adalah menguji hipotesa dengan jalan memberi interpretasi nilai r yang diperoleh dari analisa obyektif dengan nilai r pada tabel korelasi product moment. Adapun prosedur yang ditempuh yaitu mencari f (derajat kebebasan) dengan rumus N-nr (nr = jumlah variabel) lalu membandingkan antara nilai r obyektif (r0), dengan nilai r pada tabel korelasi product moment (r10, baik untuk taraf signifikasi 5 % atau 1 % sehingga bilamana r0 sama dengan atau lebih besar dari nilai r1 maka hasil penelitian ini adalah signifikan sehingga hipotesa yang penulis kemukakandapat diterima karena terbukti kebenarannya. Namun bila nilai r0 lebih kecil dari nilai r1 berarti non signifikan, sehingga hipotesa yang penulis kemukakan ditolak.





[1]Supa’at, Manajemen Pendidikan (diktat tidak diterbitkan) STAIN Kudus, 2002, hal. 3.

[2]Mudhoffir, Teknologi Instruksional, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1999, hal. 23.