PENGARUH KOMUNIKASI ANTARA GURU DENGAN SISWA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II DI ALIYAH DARUL MA’LA

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Pendahuluan

Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup kompleks dimana banyak faktor yang ikut mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut diantaranya adalah guru. Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya. Ketidaklancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang disampaikan guru.[1]

*Baca :

    Pengertian Pendidikan Islam
    Pengertian Pendidikan Islam Terpadu
    Pengertian Pendidikan Sekolah

Komunikasi merupakan dasar eksistensi suatu masyarakat dan menentukan pola struktur masyarakat. Hubungan antar manusia dibangun atas dasar komunikasi. Komunikasi merupakan sarana atau media dalam pengoperan rangsangan. Dalam komunikasi manusia saling mempengaruhi, sehingga dengan demikian terbentuklah pengetahuan tentang pengalaman masing-masing orang. Komunikasi dapat membentuk manusia saling pengertian, menimbulkan persahabatan, memelihara kasih sayang, mempengaruhi sikap yang akhirnya dapat menimbulkan tindakan nyata riil. Hubungan sesama manusia dapat ditingkatkan dengan memahami dan memperbaiki komunikasi akan lebih mudah menerima pesan-pesan yang disampaikan komunikator.

Melalui komunikasi pula kita dapat memenuhi kebutuhan emosional kita dan meningkatkan kesehatan mental kita. Kita belajar makna cinta, kasih sayang, simpati, rasa hormat, rasa bangga, bahkan iri hati dan kebencian. Melalui komunikasi kita dapat mengalami berbagai kualitas perasaan itu dan membandingkannya antara perasaan yang satu dengan perasaan lainnya. Karena itu tidak mungkin kita dapat mengenal cinta bila kita memperoleh informasi bahwa kita orang yang sehat secara jasmani dan rohani, dan kita orang yang berharga, penegasan orang lain atas diri kita membuat kita merasa nyaman dengan diri kita sendiri dan percaya diri.

Dalam kegiatan pendidikan pada umumnya dan dalam proses kegiatan belajar pada khususnya, komunikasi merupakan salah satu faktor utama yang turut serta dalam penentuan pencapaian tujuan pendidikan, atau kata lain dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan sarana atau media dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.

Maka untuk mencapai interaksi belajar mengajar perlu adanya komunikasi yang jelas  antara guru (komunikator) dengan siswa (komunikan). Sehingga terpadu dua kegiatan yang berdaya guna dalam mencapai tujuan pengajaran dan pendidikan dimana siswa dapat sukses dalam tugas belajarnya, begitu pula guru dapat berhasil mengajar dan mendidik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Pada dasarnya motivasi belajar siswa sangat dipengaruhi adanya komunikasi guru. Seorang guru yang jarang melakukan komunikasi dengan muridnya akan atau bisa mengalami kegagalan dalam proses belajar mengajar. seorang guru yang sering kali berkomunikasi dengan siswanya atau anak didiknya dalam proses belajar mengajar akan menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Dari fenomena diatas, mendorong penulis untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul: “Pengaruh Komunikasi Antara Guru Dengan Siswa Terhadap Perkembangan Motivasi Belajar Siswa Kelas II Di MA. Darul Ma’la Winong Pati Tahun Pelajaran 2004.”

B.     Penegasan Judul

Untuk menghindari terjadinya perbedaan dalam menginterpretasi tentang judul ini, penulis akan menguraikan dan menjelaskan masing-masing istilah yang dipakai dalam skripsi ini yaitu:

Pengaruh Komunikasi Antara Guru Dengan Siswa Terhadap Perkembangan Motivasi Belajar Siswa Kelas II Di MA Darul Ma’la Winong Pati.”

Sebelum memberikan pengertian secara keseluruhan terhadap beberapa istilah yang terkandung dalam judul skripsi tadi, terlebih dahulu akan kami inventarisir beberapa istilah yang ada dalam judul skripsi tersebut. beberapa istilah tersebut adalah sebagai berikut:

Pengaruh.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia yang disusun oleh WJS. Poerwadarminto, pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda dan lain sebagainya). Yang berkuasa atau berkekuatan, baik kekuatan yang bisa dilihat secara dhahir maupun ghaib.[2]

Komunikasi


Komunikasi adalah suatu tingkah laku, perbuatan atau kegiatan penyampaian atau pengoperan lambang-lambang, yang mengandung arti atau makna. Atau perbuatan penyampaian suatu gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain.[3] Menurut Carl Hovland, komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (Communication is the process to modify the behavior of other individuals).[4]

Dengan demikian, yang penulis maksud pengaruh komunikasi adalah pengaruh komunikasi guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar, yang didalamnya terdapat pengaruh antara guru dengan siswa dalam interaksi belajar mengajar yang berjalan dengan baik dan harmonis.

Perkembangan

Yang dimaksud dengan perkembangan adalah proses yang kekal dan tetap menuju ke arah organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi berdasarkan perubahan dan belajar. Dengan demikian perkembangan yang dimaksud adalah suatu proses dalam satu perubahan dengan melalui beberapa fase untuk mencapai perubahan yang lebih baik.[5]

Motivasi Belajar

a.       Motivasi adalah suatu tenaga (dorongan, alasan, kemauan) dari dalam yang menyebabkan kita berbuat atau bertindak yang mana tindakan itu diarahkan pada tujuan tertentu.[6]
b.      Belajar adalah sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan.[7]

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki siswa tercapai.[8] Jadi yang dimaksud motivasi belajar siswa adalah dorongan belajar yang kuat pada siswa, baik berupa minat atau kemauan belajar, keaktifan belajar, alasan belajar, tujuan atau hasrat belajar, dorongan guru, orang tua dan teman, maupun fasilitas belajar dalam pendidikan sehingga tujuan tujuan yang dikehendaki tercapai secara optimal.

Dengan demikian judul yang dimaksud dalam skripsi ini adalah suatu kajian atau peneliti terhadap pengaruh komunikasi antara guru dengan siswa dalam interaksi belajar mengajar yang berlangsung dalam suasana kelas yang menggembirakan dan harmonis, sehingga dapat menimbulkan efek yang positif terhadap perkembangan motivasi belajar siswa di MA Darul Ma’la Winong Pati.

C.    Perumusan Masalah
Masalah adalah pertentangan antara realitas dengan yang seharusnya, kesangsian atau pun kebingungan terhadap suatu hal atau fenomena, adanya ambiguity.[9] Bertolak pada latar belakang memunculkan permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
    Bagaimana komunikasi antara guru dengan siswa kelas II di MA Darul Ma’la Winong Pati ?.
    Bagaimana motivasi belajar siswa kelas II di MA Darul Ma’la Winong Pati.
   Adakah pengaruh komunikasi antara guru dengan siswa terhadap perkembangan motivasi belajar siswa kelas II di MA Darul Ma’la Winong Pati ?.
Baca Juga artikel kami yang berkaitan erat dengaan motivasi siswa dalam belajar

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Madrasah Aliyah Alhayatul Islamiyah Kedung Kandang Malang
Metode Tanya Jawab dan Hubungannya dengan Motivasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam pada Siswa Mifathul Ma’arif Kaliwungu Kudus
Pengaruh Ekonomi Keluarga Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas II Madrasah Tsanawiyah Alhidayah Desa Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus
Pengaruh Metode Resitasi Terhadap Motivasi Belajar Siswa MTs. Matholi’ul Ulum Terteg Pucakwangi Pati Tahun Pelajaran 2002-2003
Studi Korelasi Implementasi Teori Reward dan Punishment dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Madrasah Aliyah Al-Irsyad Gajah Demak Tahun Pelajaran 2004/2005

 D.    Tujuan Penulisan Skripsi
Dalam setiap penulisan ilmiah perlu dirumuskan tujuan, agar penelitiannya tidak keluar dari apa yang direncanakan. Adapun tujuan penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui bagaimana komunikasi antara guru dengan siswa kelas II di MA Darul Ma’la Winong Pati?.
Untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa kelas II di MA Darul Ma’la Winong Pati.
Untuk mengetahui adanya pengaruh komunikasi antara guru dengan siswa terhadap perkembangan motivasi belajar siswa kelas II di MA Darul Ma’la Winong Pati?.

E.     Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan pemecahan yang bersifat sementara, yakni pemecahan yang mungkin benar dan mungkin pula salah.[10] Sedangkan Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang  terkumpul.[11]

Adapun hipotesis yang penulis ajukan sebagai dugaan awal adalah “Ada pengaruh yang positif antara komunikasi guru dengan siswa terhadap perkembangan motivasi belajar siswa kelas II di MA Darul Ma’la Winong Pati.”

Dengan kata lain semakin banyak komunikasi guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar, maka semakin baik pula motivasi belajar sebaliknya, semakin buruk atau rendah komunikasi guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar, maka semakin rendah pula motivasi belajar siswa kelas II di MA Darul Ma’la Winong Pati.

F.     Metode Penelitian
1.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dimaksudkan disini adalah jenis penelitian lapangan (Field Research). Yang dimaksud dengan jenis penelitian lapangan ialah penelitian yang dilakukan di lapangan (kancah) atau di medan terjadinya gejala-gejala, tidak berdasarkan literatur.[12]

Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian kuantitatif.
Variabel dan Indikator

Yang memberikan batasan-batasan dan ruang lingkup data yang diinginkan dalam penelitian akan perlu dirumuskan variabel-variabelnya secara kongkrit.

Adapun variabel dan indikator dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

a.       Variabel bebas (variabel pengaruh) atau variabel X, yaitu komunikasi antara guru dengan siswa, dengan indikator sebagai berikut:

-          Guru senantiasa berada dalam situasi belajar mengajar sebagai fasilitator belajar.
-          Dialog atau tanya jawab antara guru dengan siswa.
-          Dapatnya guru dan siswa dijadikan sebagai sumber belajar.
-          Bantuan guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar.
-        Adanya kesempatan mendapat umpan balik secara berkesinambungan dari hasil yang diperoleh siswa.

b.      Variabel terikat (variabel terpengaruh) atau variabel Y, adalah motivasi belajar siswa kelas II, dengan indikator sebagai berikut:
-          Rajin dan tekun belajar
-          Masuk sekolah dan mengikuti pelajaran.
-          Mengerjakan tugas-tugas (PR)
-          Semangat belajar di rumah dan di sekolah

    Obyek Penelitian
Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian dalam seluruh siswa kelas II MA Darul Ma’la Winong Pati.
    Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.[13] Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti.[14]

Populasi yang menjadi sasaran penulis adalah seluruh siswa kelas II MA Darul Ma’la Winong Pati Tahun Ajaran 2003/2004 yang berjumlah 120 siswa. Karena keterbatasan, tidak semua akan dilibatkan. Oleh karena itu, penulis hanya akan melibatkan sampel. Mengenai besar kecilnya sampel, menurut Masri Singarimbun, bahwa sampel tidak boleh kurang dari 10 % dan ada pula peneliti lain yang menyatakan bahwa besarnya sampel minimal 5% dari jumlah satuan-satuan elementer dari populasi.[15]

Seluruh siswa kelas II di atas dijadikan populasi karena dengan pertimbangan bahwa pada kelas II menjadi dasar atau tolak ukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan pada kelas selanjutnya (kelas III), sehingga siswa kelas II MA Darul Ma’la Winong Pati tahun pelajaran 2004/2005 ditetapkan sebagai populasi.

Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel 10 % dari populasi sebanyak 120 siswa. Sedangkan yang dijadikan sampel sebanyak 44 siswa. Dalam penelitian sampel digunakan teknik random sampling, artinya setiap individu diberi kesempatan yang sama untuk menjadi responden atau dengan kata lain sampel dipilih secara acak.

Random sampling adalah proses memilih suatu sampel dalam sebuah cara yang melibatkan seluruh kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel.[16] Dengan demikian peneliti memberi hak yang yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. Oleh karena itu setiap subyek sama maka penelitian terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu/beberapa subyek untuk dijadikan sampel.

Metode Pengumpulan Data
Sebagai suatu penelitian yang dilakukan dikancah atau medan tempat terjadinya gejala-gejala yang diselidiki (field research), maka metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
a.       Metode interview, yaitu metode pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan.[17]
Metode  ini digunakan untuk mengadakan wawancara bebas dengan para informan yaitu kepala sekolah, wali studi, guru-guru, dilakukan secara tak berstruktur, sehingga lebih fleksibel.[18]
b.      Metode angket, yaitu merupakan suatu daftar yang diberi pertanyaan-pertanyaan yang harus  dijawab atau dikerjakan oleh seseorang/anak yang ingin diselidiki atau responden.[19]
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh komunikasi antara guru dengan siswa di MA Darul Ma’la Winong Pati.

c.       Metode dokumentasi, yaitu mencari data tentang struktur, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.[20]
Metode ini digunakan untuk mencari data berupa arsip-arsip tentang MA Darul Ma’la Winong Pati, berkaitan dengan sejarah dan perkembangannya secara fisik dan non fisik.

d.      Metode observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki.[21]
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan lembaga, sarana dan prasara yangada juga keadaan fisiknya.
Metode Analisa Data

a.       Analisis Data Pendahuluan
Dalam analisis ini, penulis mengumpulkan data, penulis menggunakan tabel distribusi frekuensi sederhana, dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
-          Untuk jawaban a mendapat nilai 4;
-          Untuk jawaban b mendapat nilai 3;
-          Untuk jawaban c mendapat nilai 2;
-          Dan untuk jawaban d mrndapat nilai 1.

b.      Analisis Uji Hipotesis

Dalam tahapan ini penulis menggunakan perhitungan antara variabel X dan variabel Y , dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
[22]

rxy   = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X     = Nilai variabel X (pengaruh komunikasi antara guru dengan siswa)
Y     = nilai variabel Y (motivasi belajar siswa kelas II)
X2    = nilai variabel X yang dikuadratkan
Y2    = nilai variabel Y yang dikuadratkan
N     = jumlah sampel yang menjadi obyek peneliti.

c.       Analisis Lanjut
Di dalam analisis ini penulis menginterpretasikan hasil yang diperolehnya yang selanjutnya akan dapat diketahui “sejauh mana pengaruh komunikasi antara guru dengan siswa terhadap perkembangan motivasi belajar siswa”.

Jika ro lebih besar atau sama dengan rt berarti signifikan, artinya rumusan hipotesis dalam penelitian dapat diterima. Jadi memang ada hubungan yang positif antara komunikasi guru dengan siswa dengan perkembangan motivasi belajar siswa. Dan jika ro lebih kecil dari rt berarti non signifikan, maksudnya hipotesis dalam penelitian ditolak atau tidak ada hubungan antara komunikasi guru dengan siswa dengan perkembangan motivasi belajar siswa.

G.    Sistematika Penulisan
Secara garis besar urut-urutan sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bagian muka skripsi terdiri atas, halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi dan halaman daftar tabel.

Bagian isi terdiri atas:

Bab I

Pendahuluan
Bab ini memuat gambaran keseluruhan skripsi, yaitu terdiri atas, latar belakang, penegasan judul, permasalahan, hipotesis, tujuan penulisan skripsi, metode penulisan skripsi dan sistematika skripsi.

Bab II

Landasan Teori “Komunikasi Antara Guru Dengan Siswa Dan Motivasi Belajar Siswa”

A.    Komunikasi guru dengan siswa
1.      Definisi komunikasi
2.      Proses komunikasi
3.      Dasar dan tujuan komunikasi
4.      Macam-macam komunikasi
5.      Bentuk-bentuk komunikasi
6.      Hambatan-hambatan komunikasi.

B.     Motivasi belajar siswa
1.      Pengertian motivasi belajar
2.      Macam-macam motivai belajar
3.      Fungsi dan ciri motivasi.

C.     Pengaruh komunikasi antara guru dengan siswa terhadap perkembangan motivasi belajar siswa.


Bab III:

Laporan Penelitian “Diskripsi Tentang Komunikasi Antara Guru Dengan Siswa Dan Motivasi Belajar Siswa Kelas II MA Darul Ma’la Winong Pati”
A.    Gambaran umum daerah penelitian
1.      Letak geografis
2.      Tujuan historis dari SG (Sekolah Guru) menjadi MA PPKD Darul Ma’la.
3.      Sarana dan prasarana pendidikan
4.      Keadaan guru dan keadaan siswa

B.     Data responden hasil angket komunikasi guru dengan siswa
C. Hasil angket motivasi belajar siswa

Bab IV:
Analisis data pengaruh komunikasi guru dengan siswa terhadap motivasi belajar
A.    Analisis pendahuluan
B.     Analisis uji hipotesis
C.     Analisis lanjutan

Bab V
Penutup
A.    Kesimpulan
B.     Saran-saran
C.     Penutup

[1] Asnawi, Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Ciputat Pers, 2002, hal. 1.
[2] WJS. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1976, hal. 31.
[3] James G. Robbins, Barbara S. Jones, Komunikasi Yang Efektif, Pedoman Ilmu Jaya, Cet. III, Jakarta, 1986, hal. 1.
[4] Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktik, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, Cet. I, 2001, hal. 10.
[5] F.J. Monks A.M.P Ichoes, Siti Rahayu Hadi Tono, Psikologi Perkembangan, Pustaka Rizki Putra, Gadjah Mada Putra University Press, Yogyakarta, 1998, hal. 12.
[6] I.L. Pasaribu dan B. Simanjutak, Proses Belajar Mengajar, Tarsito, Bandung, 1987, hal. 50.
[7] S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jenmars, Bandung, 1986, hal. 39.
[8] W.S. Winkel. S.J., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Gramedia, Jakarta, 1986. hal. 27.
[9] Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia. Jakarta, 1988, hal 133.
[10] Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1993, hal. 44[11] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Bidang Sosial Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, 1992, hal. 62.
[12] Winarno Ahmad, Ilmu Pengantar Ilmiah Dasar Metode Tekhnik, Transito, Bandung, 1978, hal. 10.
[13] Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hal. 115.
[14] Ibid., hal. 117.
[15] Masri Singarimbun, Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1986, hal. 106.
[16] Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hal. 120.
[17] Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, Andi Offset, Yogyakarta, 1993, hal. 136.
[18] Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian Dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru Algesindo, Bandung, Cet. 2, 2001, hal. 202.
19] Bimo Walgito, Bimbingan Dan Penyuluhan Di Sekolah, Andi Offset, Yogyakarta, 1993, hal. 60.
[20] Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hal. 193.
[21] Sutrisno Hadi, Op. Cit., hal. 136.
[22] Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hal. 254