A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dunia pendidikan dewasa ini telah menunjukkan perkembangan yang pesat sekali, perubahan dan pembaruan bukan saja terjadi dalam bidzng kurikulum, metodologi pengajaran, bidang administrasi, organisasi maupun evaluasi, tetapi juga terjadi dalam bidang teknologi pendidikan.
Dr. Azyumardi Azra mengungkapkan bahwa pembaruan (“modernisasi”) dalam pendidikan dapat dilihat dari dua segi. Pada satu segi pendidikan dipandang sebagai suatu variabel modernisasi atau pembangunan, artinya tanpa pendidikan yang memadahi akan sulit bagi masyarakat untuk mencapai kemajuan. [1]
Sedangkan pada segi yang lain, pendidikan juga sering dianggap sebagai obyek modernisasi atau pembangunan, maksudnya pendidikan di negara-negara yang tengah menjalankan program modernisasi pada umumnya dipandang masih terbelakang, sehingga sulit diharapkan bisa memenuhi dan mendukung program pembangunan, untuk itulah pendidikan harus diperbaharui atau dimodernisasi, sehingga dapat memenuhi harapan, fungsi serta tujuan yang dipikulkan kepadanya. [2]
Bila ditinjau dari sudut pandang sosiologis dan antropologis fungsi utama pendidikan adalah untuk menumbuhkan kreatifitas peserta didik dan menenamkan nilai yang baik, karena itu tujuan akhir pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi kreatif peserta didik agar menjadi manusia yang baik menurut pandangan manusia dan Tuhan Yang Maha Esa. [3]
Sedangkan menurut Ibn Sina, tujuan pendidikan harus diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki sesorang kearah perkembangannya yang sempurrna, yaitu perkembangan fisik, itelektual, dan budi pekerti. Selain itu juga bertujuan untuk mempersiapkan seseorang dengan bakat, kesiapan, kecenderungn dan potensi yang dimilikinya. [4]
Dengan demikian tujuan pendidikan tidak hanya rasional obyektif yang materalis saja, tetapi juga intelektualis religius yang didasarkan kepada nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan yang universal. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dibutuhkan materi yang baik, tujuan yang baik, strategi, pendekatan, metode, teknik belajar mengajar [5] dan tentunya juga diperlukan sumber belajar yang memadai.
Sumber belajar merupakan salah satu komponen dalam proses belajar mengajar, yang saling berinteraksi dengan komponen-komponen yang lain. Sunber belajar dalam pengertian yang sempit dapat diartikan sebagai semua sarana pengajaran yang dapat menyajikan kesan secara auditif maupun visual saja, misalnya buku-buku, majalah, surat kabar, radio, tape recorder, rekaman, televisi, vidio, film, OHP dan lain-lain. [6] sumber belajar inilah yang nantinya akan penulis kaji lebih jauh dalam skripsi tersebut.
Edgar Dale memberikan pengertian yang lebih luas lagi maknanya mengenai sumber belajar, seluas hidup itu sendiri, karena segala sesuatu yang dialami dianggap sebagai sumber belajar sepanjang hal itu mem,bawa pengalaman yang menyebabkan seseorang untuk belajar dan juga tersdapat daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajarnya. [7]
Pada era globalisasi ini perlu disadari benar akan pentingnya teknologi pendidikan bagi pengembangan sumber belajar yang variatif, karena sumber belajar mempunyai peranan yang cukup menentukan di dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar, juga di dalam tercapainya tujuan pembelajaran.
Sumber belajar dapat dipandang sebagai media atau alat bantu dalam mengajar, baik yang berupa visual, audial maupun audio visual. Namun tentu saja kepada guru-guru diisyaratkan agar menggunakan alat-alat yang murah, efisien dan mudah terjangkau oleh siswa dengan tanpa menutup kemungkinan atas penggunaan teknologi modern yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Atas dasar pentingnya penggunaan sumber belajar di atas, maka penulis mencoba memilih dan mengangkat sebuah judul “ Penggunaan Sumber Belajar dan Pengaruhnya Terhadap Hasil belajar kognitif Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Kelas I Cawu II Tahun Pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang”.
Dunia pendidikan dewasa ini telah menunjukkan perkembangan yang pesat sekali, perubahan dan pembaruan bukan saja terjadi dalam bidzng kurikulum, metodologi pengajaran, bidang administrasi, organisasi maupun evaluasi, tetapi juga terjadi dalam bidang teknologi pendidikan.
Dr. Azyumardi Azra mengungkapkan bahwa pembaruan (“modernisasi”) dalam pendidikan dapat dilihat dari dua segi. Pada satu segi pendidikan dipandang sebagai suatu variabel modernisasi atau pembangunan, artinya tanpa pendidikan yang memadahi akan sulit bagi masyarakat untuk mencapai kemajuan. [1]
Sedangkan pada segi yang lain, pendidikan juga sering dianggap sebagai obyek modernisasi atau pembangunan, maksudnya pendidikan di negara-negara yang tengah menjalankan program modernisasi pada umumnya dipandang masih terbelakang, sehingga sulit diharapkan bisa memenuhi dan mendukung program pembangunan, untuk itulah pendidikan harus diperbaharui atau dimodernisasi, sehingga dapat memenuhi harapan, fungsi serta tujuan yang dipikulkan kepadanya. [2]
Bila ditinjau dari sudut pandang sosiologis dan antropologis fungsi utama pendidikan adalah untuk menumbuhkan kreatifitas peserta didik dan menenamkan nilai yang baik, karena itu tujuan akhir pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi kreatif peserta didik agar menjadi manusia yang baik menurut pandangan manusia dan Tuhan Yang Maha Esa. [3]
Sedangkan menurut Ibn Sina, tujuan pendidikan harus diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki sesorang kearah perkembangannya yang sempurrna, yaitu perkembangan fisik, itelektual, dan budi pekerti. Selain itu juga bertujuan untuk mempersiapkan seseorang dengan bakat, kesiapan, kecenderungn dan potensi yang dimilikinya. [4]
Dengan demikian tujuan pendidikan tidak hanya rasional obyektif yang materalis saja, tetapi juga intelektualis religius yang didasarkan kepada nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan yang universal. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dibutuhkan materi yang baik, tujuan yang baik, strategi, pendekatan, metode, teknik belajar mengajar [5] dan tentunya juga diperlukan sumber belajar yang memadai.
Sumber belajar merupakan salah satu komponen dalam proses belajar mengajar, yang saling berinteraksi dengan komponen-komponen yang lain. Sunber belajar dalam pengertian yang sempit dapat diartikan sebagai semua sarana pengajaran yang dapat menyajikan kesan secara auditif maupun visual saja, misalnya buku-buku, majalah, surat kabar, radio, tape recorder, rekaman, televisi, vidio, film, OHP dan lain-lain. [6] sumber belajar inilah yang nantinya akan penulis kaji lebih jauh dalam skripsi tersebut.
Edgar Dale memberikan pengertian yang lebih luas lagi maknanya mengenai sumber belajar, seluas hidup itu sendiri, karena segala sesuatu yang dialami dianggap sebagai sumber belajar sepanjang hal itu mem,bawa pengalaman yang menyebabkan seseorang untuk belajar dan juga tersdapat daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajarnya. [7]
Pada era globalisasi ini perlu disadari benar akan pentingnya teknologi pendidikan bagi pengembangan sumber belajar yang variatif, karena sumber belajar mempunyai peranan yang cukup menentukan di dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar, juga di dalam tercapainya tujuan pembelajaran.
Sumber belajar dapat dipandang sebagai media atau alat bantu dalam mengajar, baik yang berupa visual, audial maupun audio visual. Namun tentu saja kepada guru-guru diisyaratkan agar menggunakan alat-alat yang murah, efisien dan mudah terjangkau oleh siswa dengan tanpa menutup kemungkinan atas penggunaan teknologi modern yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Atas dasar pentingnya penggunaan sumber belajar di atas, maka penulis mencoba memilih dan mengangkat sebuah judul “ Penggunaan Sumber Belajar dan Pengaruhnya Terhadap Hasil belajar kognitif Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Kelas I Cawu II Tahun Pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang”.
B. PENEGASAN ISTILAH
Agar tidak terjadi perbedaan penafsiran maupun persepsi atas judul skripsi tersebut, maka ada beberapa istilah yang sekiranya perlu penegasan dan pembatasan lebih lanjut diantaranya, sebagai berikut :
1. Penggunaan
Berarti proses, perbuatan, cara mempergunakan atau pemakaian sesuatu, [8] yang tentunya dalam hal ini adalah pemakaian sumber belajar.
2. Sumber belajar
Menurut Sujarwo S. M.Sc., Sumber belajar adalah berbagai bentuk benda atau semua sumber belajar baik yang berupa data, orang maupun wujud tertentu yang dapat dipergunakan untuk belajar siswa, baik secara terpisah maupun terkombinasi, sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. [9]
Menurut Fred Percival dan Henry Ellington, “Sumber Belajar (resources learning) adalh satu set bahan atau situasi belajar yang dengan sengaja diciptakan agar siswa secara individual dapat belajar”.[10]
Sedangkan Edgar Dale lebih luas lagi menguraikan bahwa sumber belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajarnya, baik sumber belajar yang dirancang untuk membantu proses belajar-mengajar(learning resources by design) misalnya buku, film, vidio, tape, OHP dan lain-lain. Maupun sumber belajar yang tidak dirancang tapi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pengajaran (learning resources by utilization) misalnya, pasar, toko, musium, taman, gedung dan lain-lain.[11]
Pengertian yang diberikan oleh Edgar Dele memang terlalu luas untuk dikaji, meskipun dalam prakteknya, segala sumber belajar, baik yang dirancang maupun yang dimanfaatkan, tidak harus selalu dibedakan, karena memang sulit ntuk diidentifikasi secara tegas. Namun demi menjaga obyektifitas skripsi tersebut, penulis hanya membatasi permasalahan sumber belajar pada penggunaan sumber belajar yang memang sengaja dirancang untuk membantu dalam proses belajr-mengajar (learning resources by desaign) atau sumber belajar kongkrit misalnya buku, surat kabar, majalh, grafik, gambar, foto, OHP, papan tulis, radio, tape recorder, kaset rekaman, televisi, vidio dan lain-lain. Sehingga dalam pembahasan yang selanjutnya bisa disebut media pendidikan atau alat pendidikan.
3. Pengaruh
Pengaruh berarti daya yang ada atau tuimbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. [12] yang dimaksud dalam skripsi ini adalah adanya sesuatu tindakan atau perbuatan yang dapat merubah hasil belajar.
4. Hasil belajar kognitif
Hasil berarti sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan) oleh ususaha.[13] Sedangkan belajar adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya.[14] Dan kognitif adalah salah satu ranah dari hasil belajar yang mencakup kemampuan yang berhubungan dengan ingatan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplication), penguraian (analysis), penyatuan (syntesis) dan penilaian (evaluation).[15]
Jadi hasil belajar kognitif yang di maksud dalam skripsi ini adalah sesuatu hasil yang telah dicapai atau ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil dari belajarnya baik berupa angka atau huruf sebagai gambaran atau bentuk dari hasil belajar siswa yang mencakup tingkat kemampuan yang berhubunan dengan ingatan, pemahaman, penerapan, penguraian, penyatuan dan penilaian sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Adapun hasil belajar yang berhubungan dengan perubahan sikap atau tingkah laku dalam ranah afektif dan psikomotorik tidak di bahas lebih lanjut dalam skripsi tersebut.
5. Pendidikan Agama Islam
Menurut Prof. Drs. H. Ahmad Ludjito, secara umum terdapat dua istilah dalam pengertian Pendidikan Agama Islam :
a. Pendidikan Islam.
Pengertian Pendidikan Islam ini terdiri dari “ Tarbiyah” = pemeliharaan, asuhan, “Ta’lim” = pengajaran dan “Ta’dib” = pembinaan budi pekerti. Jalinan ketiganya itulah yang merupakan integralisasi dari pendidikan Islam baik formal maupun non formal. [16]
b. Pendidikan Agama Islam
Pengertian Pendidikan Agama Islam secara umum sama dengan Pendidikan Islam, namun dalam konteks tersebut Pendidikan Agama Islam adalah sebagai salah satu bidang studi disemua jenis dan jenjang pendidikan sekolah (kecuali Perguruan Tinggi) di Indonesia. Dan untuk selanjutnya dipakai istilah Pendidikan Agama Islam (PAI). [17]
C. PERMASALAHAN
Permasalahan yang akan di bahas dalam skripsi ini adalah :
1. Bagaimana siswa dalam menggunakan sumber belajar Pendidikan Agama Islam yang berupa alat pendidikan di SMU Negeri 8 Semarang ?
2. Bagaimana Hasil belajar kognitif Pendidikan Agama Islam yang dicapai oleh siswa kelas I cawu II tahun pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang ?
3. Adakah pengaruh yang positif antara penggunaan sumber belajar yang berupa alat pendidikan dengan Hasil belajar kognitif siswa bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas I cawu II tahun pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan data dan informasi tentang aktifitas penggunaan sumber belajar Pendidikan Agama Islam yang berupa alat pendidikan yang didigunakan oleh siswa kelas I cawu II tahun pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang .
2. Untuk mendapatkan data dan informasi tentang Hasil belajar kognitif yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi Agama Islam kelas I cawu II tahun pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan sumber belajar yang berupa alat pendidikan dengan Hasil belajar kognitif siswa bidang studi Agama Islam kelas I cawu II tahun pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang.
E. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti yang dirumuskan atas dasar terkaan atau conjecture peneliti, jawaban sementara ini selanjutnya akan diuji dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian dan hasil pengujian itu adalah kesimpuulan atau generalisasi yang merupakan temuan-temuan penelitian yang bersangkutan. [18]
Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah “ada pengaruh yang positif antara penggunaan sumber belajar terhadap Hasil belajar kognitif siswa bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas I cawu II tahun pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang.
Mengingat bahwa hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar dan mungkin salah, maka akan diadakan pengkajian pada analisis data utuk membuktikan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak.
F. METODE PENELITIAN
1. Metode Penetapan Obyek Penelitian
a. Populasi Dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan kumpulan individu yang hendak dijadikan obyek penelitian. Sedangkan sampel adalah bagian-bagian dari keseluruhan individu yang menjadi obyek dari penelitian. [19] Di dalam penelitian, apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih. [20]
Dalam penelitian ini, populasi yang dijadikan obyek penelitian adalah siswa kelas I cawu II tahun pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang. Sedangkan yang menjadi sampel adalah sebanyak 14% dari 284 siswa, sehingga jumlah sampelnya adalah 39,76 dan dibulatkan menjadi 40 siswa atau responden.
b. Teknik Sampling
Agar representatif dalam pengambilan sampel, maka dalam penelitian ini digunakan teknik random sampling, yaitu pengambilan sampel secara random atau tanpa pandang bulu dari seluruh siswa kelas I cawu II tahun pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang , artinya individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. [21]
2. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu : variabel pengaruh (independent) dan variabel terpengaruh (dependent).
a. Sebagai variabel pengaruh (independent) adalah “penggunaan sumber belajar” dengan indikatornya sebagai berikut :
1) Penggunaan media visual (dapat dilihat) seperti buku teks, papan tulis, kapur, surat kabar, majalah grafik, gambar, foto, peta dan lain-lain.
2) Penggunaan media audial (dapat didengar) seperti radio, tape recorder, kaset rekaman.
3) Penggunaan media audio visual (dapat dilihat dan didengar) seperti televisi, film, vidio.
b. Sedangkan sebagai variabel terpengaruh (dependent) adalah “Hasil belajar kognitif siswa” dengan indikatornya : Pemakaian tes bidang studi PAI untuk kelas I cawu II tahun pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah :
1) Metode Interview
Metode interview yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. [22] Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah, latar belakang dan lain-lain yang ada kaitannya dengan penelipenelitian ini.
2) Metode Questionaire
Yaitu suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari responden. [23] Metode Questionaire ini digunakan untuk memperoleh data tentang penggunaan sumber belajar oleh siswa kelas I cawu II tahun pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang.
3) Metode Tes
Tes adalah suatu alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dalam situasi yang distandarisasikan, dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan hasil belajr individu atau kelompok.[24] Metode Tes ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar kognitif yang telah dicapai siswa kelas I cawu II tahun pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang.
4. Metode Analisis Data
Adapun tahapan yang digunakan dalam menganalisa data statistik ini terbagi dalam tiga tahap, yaitu :
a. Analisis pendahuluan
Pada analisis pendahuluan akan dipaparkan penilaian angket penggunaan sumber belajar dan pengolahan data hasil Tes untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas I cawu II tahun pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala likert dengan item-item pernyataan tentang penggunaan sumber belajar oleh siswa kelas I cawu II Th. Pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 semarang. Sedangkan butir-butir pernyataan terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif, masing-masing bukti pernyataan diikuti lima alternatif jawaban : “Selalu” (S), “Sering Sekali” (SS), “Jarang” (J), “Tidak Pernah” (TP), dengan skoring 5, 4, 3, 2 dan 1 untuk pernyataan positif. Sedangkan skoring 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk pernyataan negatif.[25]
Adapun ketentuan ukuran intervalmasing-masing skor adalah :
1) Skor 4 (simbol A) Interval 3,6-4,0 dengan kategori baik sekali
2) Skor 3 (simbol B) Interval 2,6-3,5 dengan kategori baik
3) Skor 2 (simbol C) Interval 1,6-2,5dengan kategori sedang
4) Skor 1 (simbol D) Interval 0,1-1,5dengan kategori kurang.[26]
Sedangkan ketentuan untuk pengolahan data indeks prestasi adalah sebagai berikut :
1) Interval 86-100 dengan kategori sangat baik
2) Interval 71-85 dengan kategori baik
3) Interval 56-70 dengan kategori cukup
4) Interval 41-55 dengan kategori kurang baik
b. Analisis Uji Hipotesis
Dalam analisis hipotesis ini penulis menggunakan rumus “regres”regresi satu prediktor” sebagai berikut :
1. Skor Deviasi
2. Persamaan Garis Regresi
3. Mencari Harga F dengan skor mentah [27]
Keterangan :
K= Jumlah Prediktor
x= Variabel Bebas
y= Variabel Terikat
X= Mean dari Variabel x
Y= Mean dari Variabel y
Analisis ini digunakan setelah diperoleh hasil dalam koefisien antara X dan Y atau F reg . Jika nilai F reg lebih besar dari Ft (diperoleh dari tabel) berarti hasil itu signifikan. Tetapi jika nilai F reg lebih kecil dari Ft dalam tabel berarti non signifikan.
c. Analisis Lanjut
Analisis ini merupakan anal;isis pengolahan data lebih lanjut dari analisis uji hipotesis, yaitu memberi makna rinci dan kongkrit hasil perhitungan data statistik.
G. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Secara garis besar penulisan skripsi ini mencakup tiga bagian yang masing-masing terdiri dari beberapa bab dan sub bab, yaitu :
1. Bagian muka
Pada bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.
2. Bagian isi atau batang tubuh skripsi terdiri dari :
Bab I : Pendahuluan, bab ini merupakan gambaran secara global mengenai seluruh isi dari skripsi ini yang meliputi : Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi.
Bab II : Pada bab dua ini berisi landasan teori penggunaan sumber belajar dan Hasil belajar kognitif siswa bidang studi Pendidikan Agama Islam.
Sub bab pertama tentang penggunaan sumber belajar yang meliputi : Pengertian Sumber Belajar, Dasar dan Tujuan Penggunaan Sumber Belajar, Macam-macam Alat Pendidikan Sebagai Sumber Belajar, Fungsi Sumber Belajar dan Alat Pendidikan, Prinsip-prinsip Penggunaan Alat Pendidikan Sebagai Sumber Belajar.
Sub bab kedua tentang Hasil Belajar Kognitif, siswa bidang studi Pendidikan Agama Islam yang meliputi : Pengertian Hasil Belajar Kognitif, Fungsi dan Tujuan tes Hasil Belajar Kognitif, Jenis-jenis Kriteria Tes Hasil Belajar Kognitif, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Kognitif,
Sub bab ketiga tentang pengaruh penggunaan sumber belajar terhadap Hasil Belajar Kognitif, siswa bidang studi Pendidikan Agama Islam.
Bab III : Pada bab tiga ini berisi tentang laporan hasil penelitian.
Sub bab pertama tentang keadaan SMU Negeri 8 Semarang yang meliputi : Tinjauan Historis, Letak Geografis, Sarana Fisik, Struktur Organisasi dan Administrasi Sekolah, Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan.
Sub bab kedua berisi tentang data penggunaan sumber belajar dan Hasil Belajar Kognitif, siswa bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas I cawu II tahun pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang yang meliputi : Data Hasil Angket Penggunaan Sumber Belajar dan Data nilai Tes Hasil Belajar Kognitif, bid Kognitif siswa bidang studi Pendidikan Agama Islam Kelas I Cawu II Tahun Pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang.
Bab IV : Analisis data yang meliputi : Analisis Pendahuluan, Analisis Uji Hipotesis dan Analisis Lanjut.
Bab V : Penutup terdiri dari : Kesimpulan, Saran-saran dan Kata Penutup.
2. Bagian Akhir
Pada bagian akhir ini terdiri dari : Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, Daftar Riwayat Pendidikan Penulis.
RENCANA DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN NOTA PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN KATA PENGANTAR
HALAMAN DAFTAR ISI
HALAMAN DAFTAR TABEL
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Penegasan Istilah
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Hipotesis
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penulisan Skripsi
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Penggunaan Sumber Belajar
1. Pengertian sumber belajar
2. Dasar dan tujuan penggunaan sumber belajar
3. Macam-macam alat pendidikan sebagai sumber belajar
4. Fungsi sumber belajar dan alat pendidikan
5. Prinsip-prinsip penggunaan alat pendidikan sebagai sumber belajar
B. Hasil belajar kognitif Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian belajar
2. Pengertian Hasil belajar kognitif
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil belajar kognitif
4. Dasar dan tujuan Pendidikan Agama Islam
5. Evaluasi belajar
C. Pengaruh Penggunaan Sumber Belajar Terhadap Hasil belajar kognitif Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Keadaan Umum SMU Negeri 8 Semarang
1. Tinjauan historis
2. Letak geografis
3. Sarana fisik
4. Struktur organisasi dan administrasi sekolah
5. Keadaan guru siswa dan karyawan
B. Data Penggunaan Sumber Belajar dan Hasil belajar kognitif Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam kelas I Cawu II Tahun Pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang.
1. Data hasil angket penggunaan sumber belajar
2. Data nilai hasil tes sumatif kelas I cawu II Tahun Pelajaran 2000/2001di SMU Negeri 8 Semarang.
BAB IV : ANALISIS DATA
A. Analisis Pendahuluan
B. Analisis Uji Hipotesis
C. Analisis Lanjut
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
C. Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RALAT
RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS
PROPOSAL PENELITIAN
PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS I CAWU II
TAHUN PELAJARAN 2000/2001
DI SMU NEGERI 8
SEMARANG
Diajukan Untuk Memperoleh Ijin Penelitian
Dalam Rangka Penulisan Skripsi
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2001
B. Hasil belajar kognitif Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian belajar
2. Pengertian Hasil belajar kognitif
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil belajar kognitif
4. Dasar dan tujuan Pendidikan Agama Islam
5. Evaluasi belajar
C. Pengaruh Penggunaan Sumber Belajar Terhadap Hasil belajar kognitif Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Keadaan Umum SMU Negeri 8 Semarang
1. Tinjauan historis
2. Letak geografis
3. Sarana fisik
4. Struktur organisasi dan administrasi sekolah
5. Keadaan guru siswa dan karyawan
B. Data Penggunaan Sumber Belajar dan Hasil belajar kognitif Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam kelas I Cawu II Tahun Pelajaran 2000/2001 di SMU Negeri 8 Semarang.
1. Data hasil angket penggunaan sumber belajar
2. Data nilai hasil tes sumatif kelas I cawu II Tahun Pelajaran 2000/2001di SMU Negeri 8 Semarang.
BAB IV : ANALISIS DATA
A. Analisis Pendahuluan
B. Analisis Uji Hipotesis
C. Analisis Lanjut
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
C. Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RALAT
RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS
PROPOSAL PENELITIAN
PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS I CAWU II
TAHUN PELAJARAN 2000/2001
DI SMU NEGERI 8
SEMARANG
Diajukan Untuk Memperoleh Ijin Penelitian
Dalam Rangka Penulisan Skripsi
Oleh:
MURADI
NIM: 4196083MURADI
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2001
Daftar Isi
[1] Marwan Saridjo, Bunga Rampai Pendidikan Agama Islam, CV. Amissco, Jakarta, 1996, hlm. 2
[2] Ibid., hlm. 3.
[3] Drs. H.M. Chabib Thoha, M.A., Kapita Selekta Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996, hlm. 59.
[4] Dr. H. Abuddin Nata, M. A., Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hlm. 67.
[5] Drs. H. M. Chabib Thoha, Op. Cit, hlm. 59.
[6] Dr. Nana Sudjana dan Drs. Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran , CV. Sinar Baru, Bandung, 1989, hlm. 76.
[7] Ibid, hlm. 77.
[8] Tim Penyususn Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud, Cet. IV. Balai Pustaka, Jakarta, 1993, hlm. 286.
[9] Sujarwo S. M.Sc., dkk, Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar, Mediatama Sarana Perkasa, Jakarta, 1989, hlm. 141.
[10] Fred Percival & Henry Ellington, Teknologi Pendidikan, Alih Bahasa Sujarwo S, Erlangga, Jakrta, 1988, hlm. 124.
[11] DR. Nana Sudjana, Drs. Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, Sinar Baru, Bandung, 1989, hlm. 77.
[12] Tim Penyususn Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Op. Cit, hlm. 664.
[13] Ibid. hlm. 300
[14] DR. Nana Sudjana, Drs. Ahmad Rifai, Loc. Cit., hlm. 77
[15] Drs. M. Ngalim Purwanto, MP, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995, hlm. 45
[16] Drs. H. M. Chabib Thoha, M.A., Drs. F. Syukur Nc., Priyono, S.Pd., (Penyunting), Reformulasi Filsafat Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996, hlm. 298.
[17] Ibid., hlm. 302.
[18] H. Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, Angkasa, Bandung, 1993, hlm.31.
[19] Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta, 1993, hlm. 104.
[20] Ibid, hlm. 107.
[21] Prof. Dr. Sutrisno Hadi, M.A., Metodologi Research I, Andi Offset, Yogyakarta, 1993, hlm. 83.
[22] Drs. Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 126.
[23] Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, hlm. 173.
[24] Drs. Ign Masidjo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di sekolah, Kanisius, Yogyakarta, hlm. 38.
[25] DR. Nana Sudjana, DR. Ibrahim, M.A., Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru, Bandung, hlm. 107.
[26] Masri Sangarimbun, Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta, 1995, hlm. 103.
[27] Muslim, Aplikasi Statistik, IAIN Walisongo, Semarang, 1996, hlm. 183.
[1] Marwan Saridjo, Bunga Rampai Pendidikan Agama Islam, CV. Amissco, Jakarta, 1996, hlm. 2
[2] Ibid., hlm. 3.
[3] Drs. H.M. Chabib Thoha, M.A., Kapita Selekta Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996, hlm. 59.
[4] Dr. H. Abuddin Nata, M. A., Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hlm. 67.
[5] Drs. H. M. Chabib Thoha, Op. Cit, hlm. 59.
[6] Dr. Nana Sudjana dan Drs. Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran , CV. Sinar Baru, Bandung, 1989, hlm. 76.
[7] Ibid, hlm. 77.
[8] Tim Penyususn Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud, Cet. IV. Balai Pustaka, Jakarta, 1993, hlm. 286.
[9] Sujarwo S. M.Sc., dkk, Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar, Mediatama Sarana Perkasa, Jakarta, 1989, hlm. 141.
[10] Fred Percival & Henry Ellington, Teknologi Pendidikan, Alih Bahasa Sujarwo S, Erlangga, Jakrta, 1988, hlm. 124.
[11] DR. Nana Sudjana, Drs. Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, Sinar Baru, Bandung, 1989, hlm. 77.
[12] Tim Penyususn Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Op. Cit, hlm. 664.
[13] Ibid. hlm. 300
[14] DR. Nana Sudjana, Drs. Ahmad Rifai, Loc. Cit., hlm. 77
[15] Drs. M. Ngalim Purwanto, MP, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995, hlm. 45
[16] Drs. H. M. Chabib Thoha, M.A., Drs. F. Syukur Nc., Priyono, S.Pd., (Penyunting), Reformulasi Filsafat Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996, hlm. 298.
[17] Ibid., hlm. 302.
[18] H. Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, Angkasa, Bandung, 1993, hlm.31.
[19] Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta, 1993, hlm. 104.
[20] Ibid, hlm. 107.
[21] Prof. Dr. Sutrisno Hadi, M.A., Metodologi Research I, Andi Offset, Yogyakarta, 1993, hlm. 83.
[22] Drs. Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 126.
[23] Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, hlm. 173.
[24] Drs. Ign Masidjo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di sekolah, Kanisius, Yogyakarta, hlm. 38.
[25] DR. Nana Sudjana, DR. Ibrahim, M.A., Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru, Bandung, hlm. 107.
[26] Masri Sangarimbun, Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta, 1995, hlm. 103.
[27] Muslim, Aplikasi Statistik, IAIN Walisongo, Semarang, 1996, hlm. 183.