Studi Eksplorasi Model Pengembangan Kegiatan Pembelajaran PAI dalam KBK (Modal Pembelajaran Portopolio) Siswa Kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah 

Islam sebagai agama yang universal memberikan pedoman hidup bagi manusia menuju kehidupan yang bahagia. Kebahagiaan hidup manusia itulah yang menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat bergantung pada masalah pendidikan. Selain itu pendidikan merupakan kunci untuk membuka pintu ke arah modernisasi.[1]

Pada era ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) sekarang ini, pendidikan Islam dituntut untuk melakukan antisipasi baik dalam dataran pemikiran (konsep) maupun dataran tindakan kesiapan dunia pendidikan Islam dalam memasuki tahap ini bergantung pada akurasi dan antisipasi yang dilakukan termasuk kejelian dan mengidentifikasi permaslahan yang dihadapi.[2] Permasalahan yang seringkali dijumpai dalam pengajaran, khususnya pengajaran agama Islam adalah bagaimana menyajikan materi kepada siswa secara baik sehingga diperoleh hasil yang efektif dan efisien.
Pendidikan agama yang hanya menekankan pada akumulasi pengetahuan agama belum mampu membuahkan hasil sedemikian rupa pada pembentukan kepribadian anak didik khususnya pendidikan agama terlalu menitik beratkan pada dimensi kognitif intelektual. Kurang menyentuh aspek afektif dan psikomotorik serta wilayah trasendental.[3]
Pembelajaran merupakan suatu proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar, bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan ketrampilan dan sikap.[4]
Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai perubahan-perubahan dalam kemampuan sikap dan prilaku siswa yang relatif permanen sebagai akibat pengalaman atau pelatihan.[5] Dalam pembelajaran terdapat berbagai modal pembelajaran yang terus menerus mengalami perkembangan, agar pengetahuan selalu mutakhir maka perlu kiranya dikembangkan teknik-teknik belajar yang baru. Dalam hal ini pemilihan materi kurikulum tidak dapat lagi hanya berbasis konten akan tetapi lebih kepada peningkatan kecakapan hidup siswa yang memiliki kompetensi-kompetensi sebagaimana memutakhirkan pengetahuan dan memanfaatkannya agar berhasil dalam kehidupan.
Oleh sebab itu model pembelajaran yang terpusat pada siswa (student centered instruction) menurut Kenneth D. Moore salah satunya adalah diskusi. Sedangkan menurut Melvin L. Sil Berman belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja peserta didik yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng Active learning.[6]
Pada dasarnya semua orang tidak menghendaki adanya kebosanan dalam hidupnya. Demikian pula dalam proses belajar mengajar. Bila guru dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan variasi, maka akan membosankan siswa, perhatian siswa berkurang, mengantuk akibatnya tujuan belajar tidak tercapai.[7]
Dalam hal ini guru harus menggunakan setrategi. Berbagai bentuk setrategi pembelajaran tersebut dikembangkan oleh guru untuk membelajarkan siswa-siswanya antara guru dan siswa mempunyai tujuan yang ingin dicapai dimana guru sebagai fasilitator sedangkan semua siswa saling membantu mencapai kompetensi yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar sepanjang hayat yang mengacu pada 4 (empat) pilar pendidikan universal yaitu learning to do, learning to be, learning to learn, learning to live together.[8]
Di Indonesia sendiri telah dikembangkan pembelajaran portopolio sebagai suatu bentuk inovasi pembelajaran yang dirancang untuk peserta didik memahami teorisecara mendalam melalui pengalaman belajar praktek empirik.[9]
Model ini menerapkan program yang mendorong kompetensi, tanggung jawab, dan partisipasi dari peserta didik, belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum, memberanikan dan untuk berperan serta dalam kegiatan antar siswa, antar sekolah dan anggota masyarakat.
Dengan model ini diperoleh informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan wawasan pengetahuan, sikap dan ketrampilan peserta didik yang bersumber dan catatan dokumentasi pengalaman belajarnya.[10]
Dari uraian di atas peneliti ingin mengetahui pelaksanaan model pengembangan kegiatan pembelajaran PAI (model pembelajaran portopolio) dalam KBK siswa kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005”

B.     Penegasan Istilah
Untuk menghinari perbedaan penafsiran dan kesalahan pengertian ini, maka penulis akan membatasi pengertian dan beberapa istilah yang terdapat dalam skripsi yang berjudul “Studi Eksplorasi Model Pengembangan Kegiatan Pembelajaran PAI dalam KBK (Modal Pembelajaran Portopolio) Siswa Kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005” selanjutnya menerangkan secara singkat isi kandungan tersebut, sebagai berikut :
1.      Studi Eksplorasi
Penelitian eksploratif dimaksudkan sebagai penelitian yang berusaha menggali (mengeksplorasi ilmu atau pengetahuan baru, pengetahuan yang belum diketahui orang).[11]
2.      Model
Model berarti pola, contoh, acuan, ragam dan sebagainya dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan.[12] Model seringkali disebut strategi.[13]
3.      Pengembangan
Istilah pengembangan menunjukkan pada suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara yang baru, dimana selama kegiatan tersebut terus dilakukan.[14]
4.      Kegiatan Pembelajaran
Suatu proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap.[15]
5.      Pendidikan Agama Islam (PAI)
Pendidikan agama Islam di sini dipahami benar-benar bukan dalam arti transfer of kenowledge, yang hanya memberikan informasi, termasuk tentang hukum-hukum dan ajaran Islam, melainkan memanusiakan manusia beragama Islam. Dan bukan hanya dalam dataran normatif saja tetapi mampu merealisasikan dalam kehidupan praktis.[16]
6.      Modal pengembangan berbasis portopolio
Modal seringkali disebut strategi.[17] Yaitu suatu rencana tentang cara-cara pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi (pengajaran).[18]
Sedangkan pembelajaran yaitu suatu proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap.[19] Berbasis berasal dari kata basis yang diberi imbuhan ber. Sedangkan basis mempunyai arti dasar.[20] Jadi berbasis yang dimaksud adalah berdasar portopolio adalah suatu kumpulan pekerjaan peserta didik, dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan.[21]
Sehingga model pembelajaran yang berpasis portopolio merupakan suatu rencana kegiatan yang diselenggarakan oleh guru berdasarkan hasil kumpulan pekerjaan peserta didik yang dilaksanakan dengan panduan yang telah ditentukan.
Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud dengan judul “Studi Eksplorasi Model Pengembangan Kegiatan Pembelajaran PAI dalam KBK (Modal Pembelajaran Portopolio) Siswa Kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005” adalah penulis berusaha menggali sesuatu hal yang baru tentang cara melaksanakan suatu pengembangan kegiatan pembelajaran PAI yang diselenggarakan oleh guru berdasrkan hasil kumpulan pekerjaan peserta didik yang dilaksanakan berdasarkan panduan yang ditentukan.

C.    Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, terdapat eberapa permaslahan, antara lain :
1.      Bagaimana konsep pembelajaran PAI sebagai mata pelajaran siswa Kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005 ?
2.      Bagaimana model pembelajaran berbasis portopolio dalam mata pelajaran PAI siswa Kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005 ?
3.      Bagaimana hambatan, pendukung dan pelaksanaan model pembelajaran berbasis portopolio mata pelajaran PAI siswa Kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005 ?
4.      Bagaimana modal pengembangan PAI dalam model pembelajaran portopolio siswa Kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005 ?

D.    Tujuan Penelitian
Melihat permasalahan di atas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 
1.      Untuk mengetahui konsep pembelajaran PAI sebagai mata pelajaran siswa Kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005.
2.      Untuk mengetahui pengembangan pembelajaran portopolio pada mata pelajaran PAI siswa Kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005.
3.      Untuk mengetahui ada tidaknya hambatan dalam melaksanakan pembelajaran berbasis portopolio mata pelajaran PAI siswa Kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005. 

E.     Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan :
1.      Dapat berguna sebagai bahan informasi yang penting bagi seluruh tenaga pengajar (khususnya guru PAI).
2.      Dapat disumbangkan sebagai bahan informasi yang berguna bagi pemerintah atau departemen agama untuk meningkatkan kualitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
3.      Dapat memberikan kontribusi terhadap pendidikan-pendidikan yang belum menerapkan model pembelajaran portopolio sesuai dengan tingkat jenjangnya.
4.      Dapat menjadi rujukan guru PAI dalam melaksanakan proses pembelajaran.

F.     Metode Penelitian
1.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif lebih bersifat eleskriptif analitik yaitu data yang diperoleh dari hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, cuplikan tertulis dan dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan bilangan statistik.[22]
2.      Pendekatan
Adapun jenis pendekatan yang peneliti lakukan adalah pendekatan kualitatif sifatnya induktif, yaitu penelitian kualitatif tidak dimulai deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan, yaitu fakta empiris atau induktif. Peneliti terjun ke lapangan mempelajari suatu proses atau penemuan yang terjadi secara alami, mencatat, menganalisa, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan dari proses tersebut.[23]


3.      Penentuan Subjek dan Objek
Yang menjadi subjek adalah guru PAI Kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005. Sedangkan yang menjadi objeknya dari penelitian ini terbatas yaitu siswa Kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005.
4.      Instrumen penelitian
Dalam penelitian kualitatif manusia sebagai instrumen karena ia sekaligus merupakan perencanaan, pelaksana pengumpulan data analisis dan penafsiran data dan pada akhirnya ia menjadi pelopor-pelopor hasil penelitiannya. Pengertian instrumen atau alat penelitian di sini tepat karena ia menjadi segaanya dari seluruh proses penelitian.[24]
5.      Variabel Penelitian
Dalam penelitian, variabel merupakan salah satu unsur yang harus ada dan menjadikan penelitian berlangsung efektif.
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel dependent (terikat) yaitu tentang konsep pembelajaran PAI sebagai mata pelajaran. Dengan indikator :
a.       Pengertian PAI dan ruang lingkup PAI
b.      Landasan PAI
c.       Prinsip PAI
d.      Tujuan PAI
e.       Pendekatan PAI
f.       Metodik khusus pembelajaran PAI
Variabel independen (bebas) yaitu tentang model pembelajaran portopolio mata pelajaran PAI siswa Kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005. Dengan indikator : 
a.       Pengertian model pembelajaran berbasis portopolio.
b.      Landasan pemikiran model pembelajaran berbasis portopolio.
c.       Prinsip model pembelajaran berbasis portopolio.
d.      Langkah-langkah pembelajaran model pembelajaran berbasis portopolio.
e.       Penilaian pembelajaran berbasis portopolio.
6.      Sumber Data
Sumber data ini adalah sumber dari pembahasan dalam penelitian ini, yaitu :
a.       Librari risearch (penelitian kepustakaan)
Menggunakan buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang penulis bahas dalam penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1)      Metode deduktif
Yaitu suatu objek pembahasan maslah yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan khusus.[25]
2)      Metode induktif
Yaitu suatu cara berfikir dimulai dari hal yang bersifat khusus menuju pada kesimpulan yang bersifat khusus kemudian dalam suatu penelitian yang bersifat umum.[26]
Dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisa fakta atau teori dari yang bersifat khusus pada kesimpulan yang bersifat umum.
3)      Metode komparatif
Adalah metode yang dilakukan dengan cara membandingkan atau mengadakan perbandingan sehingga ditemukan persamaan atau perbedaannya dalam lapangan.[27]
b.      Field risearch (penelitian lapangan)
Yaitu melakukan penelitian untuk mendapatkan data lapanagan dengan tujuan langsung ke objek penelitian.
7.      Metode Pengumpulan Data
a.       Metode observasi
Adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.[28] Dalam metode ini peneliti menggunakan metode observasi partisipasi dimana peneliti melakukan pengamatan langsung dalamproses pembelajar siswa Kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005.
b.      Metode interview (wawancara)
Adalah pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan kepada tujuan peneyelidikan.[29] Bentuk interview yang digunakan adalah interview bebas terpimpin yang ditunjukkan pada guru mata pelajaran PAI, kepala sekolah, guru-guru lain, TU untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan pengajaran dan situasi umum.
c.       Metode dokumentasi
Adalah kumpulan-kumpulan verbal berbentuk tulisan, pengertian dalam arti sempit. Sedangkan dalam arti luas meliputi : monumen, artefak, foto, tape, dan sebagainya.[30]
Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang jumlah murid, keadaan guru dan struktur organisasi, sarana dan parasarana.
8.      Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh yangbersifat kualitatif dianalisa degan menggunakan proses deskripsi analisis data secara induktif.[31] Artinya berangkat dari fakta lapangan kemudian dilandasi dengan teori yang berkenaan dengan peristiwa atau gejala yang diteliti.
G.    Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk memberikan gambaran umum tentang skipsi ini, perlu kiranya penulis kemukakan sistematika pembahasan sebagai berikut :
1.   Bagian Muka
Pada bagian ini memuat halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar dan daftar isi.
  1. Bagian Isi dan Batang Tubuh
Bab I       :  Pendahuluan
A.     Latar Belakang Masalah
B.     Penegasan Istilah
C.     Rumusan Masalah
D.     Tujuan dan Kegunaan Penelitian
E.      Metode Penelitian
F.      Sistematika Penulisan Skripsi
Bab II      :  Landasan Teori
A.    Konsep PAI dalam Mata Pelajaran 
1.   Pengertian Pendidikan Agama Islam
2.      Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam
3.      Landasan Pendidikan Agama Islam
4.      Tujuan Pendidikan Agama Islam
5.      Pendekatan Pendidikan Agama Islam
B.     Model Pembelajaran Portopolio 
1.      Pengertian pembelajaran portopolio 
2.      Landasan pembelajaran portopolio 
3.      Prinsip dasar pembelajaran portopolio 
4.      Langkah-langkah pembelajaran portopolio
5.      Penilaian pembelajaran portopolio



Bab III      :  Pelaksanaan Pengembangan Kegiatan PAI (Model Pembalajaran Portopolio)
A.    Gambaran Umum SDN I Jati Kulon Kudus
1.      Sejarah berdirinya
2.      Letak geografis
3.      Keadaan guru dan karyawan
4.      Keadaan siswa
5.      Sarana dan prasarana
6.      Struktur organisasi
B.     Pelaksanaan Kurikulum PAI (Model pembelajaran portopolio) Berbasis Kompetensi di SDN I Jati Kulon Kudus .
C.     Proses Belajar Mengajar PAI (model pembelajaran portopolio) di SDN I Jati Kulon Kudus
BAB IV  :  Analisis Data
A.    Analisis tentang konsep PAI sebagai mata pelajaran siswa kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005.
B.     Analisis tentang Pelaksanaan model pembelajaran portopolio pada mata pelajaran PAI siswa kelas IV SDN I Jati Kulon Kudus Tahun Ajaran 2004/2005.
BAB V    :  Penutup
C.     Kesimpulan
D.    Saran-saran
E.     Penutup.
  1. Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari : daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat pendidikan penulis.





DAFTAR PUSTAKA


Ahmad Anwar, Metode Riserarch II, Sumbangsih, Yogyakarta, 1997.
Boediono, Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Balitbang Depdiknas, Jakarta, 2002.
Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portopolio, PT. Gasindo, Bandung, 2002.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 1994.
Hendyat Soetopo, et.al, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum (Sebagai Substansi Problem Administrasi Pendidikan), Bumi Aksara, Jakarta, 1986.
Ismail SM, et.al, Paradigma Pendidikan Islam, Cet. 1, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001.
Koenjtoro Ningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, 1977.
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Vet. 18, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004.
Muslim A. Kadir, Ilmu Islam Terapan (Menggagas Paradigma Amali dalam Agama Islam), STAIN Kudus dan Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2000.
Melvin L. Sil Berman, Active Learning (101 Cara Belajar Siswa Aktif), Cet. 1, Nusa Media, Bandung, 2004.
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Cet. 2, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2001.
Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, Rake Sarasan, Yogyakarta, 1992.
Slamet, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester SKS, Bumi Aksara, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Setrategi Belajar Mengajar, Cet. 2, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002.
Sulchan Yasin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Amanah, Surabaya, 1997.
Sutrisno Hadi, Metodologi Riset 1, Cet. VI, Fakultas Psikologi UGM,  Yogyakarta, 1983.
-----------------, Metodologi Riset II, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1985.
Tatang M. Anirin, Menyusun Rencana Penelitian, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995, hlm. 1995, hlm. 120.
Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2002.
Jakarta, 1996.






[1]Ismail SM, et.al, Paradigma Pendidikan Islam, Cet. 1, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hlm. 56.
[2]Ibid, hlm. 55.
[3]Ibid, hlm. 170.
[4]Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 1994, hlm. 157.
[5]Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portopolio, PT. Gasindo, Bandung, 2002, hlm. 1.
[6]Melvin L. Sil Berman, Active Learning (101 Cara Belajar Siswa Aktif), Cet. 1, Nusa Media, Bandung, 2004, hlm. 1.
[7]Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Setrategi Belajar Mengajar, Cet. 2, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm. 180.
[8]Boediono, Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Balitbang Depdiknas, Jakarta, 2002, hlm. 2.
[9]Dasim Budimansyah, Op.cit, hlm. 3.
[10]Ibid, hlm. 108.
[11]Tatang M. Anirin, Menyusun Rencana Penelitian, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995, hlm. 1995, hlm. 120.
[12]Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2002, hlm. 82.
[13]Dimyati dan Mudjiono, Op.cit, hlm. 172.
[14]Hendyat Soetopo, et.al, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum (Sebagai Substansi Problem Administrasi Pendidikan), Bumi Aksara, Jakarta, 1986, hlm. 45.
[15]Dimyati dan Mudjiono, Loc.cit.
[16]Muslim A. Kadir, Ilmu Islam Terapan (Menggagas Paradigma Amali dalam Agama Islam), STAIN Kudus dan Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2000, hlm. 183.
[17]Dimyati dan Mudjiono, Loc.cit.
[18]Slamet, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester SKS, Bumi Aksara, Jakarta, 1996, hlm. 90.
[19]Dimyati dan Modjiono, Op.cit, hlm. 157.
[20]Sulchan Yasin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Amanah, Surabaya, 1997, hlm. 57.
[21]Desin Budimansyah, Op.cit, hlm. 2.
[22]Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Cet. 2, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2001, hlm. 197.
[23]Ibid, hlm. 199.
[24]Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Vet. 18, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hlm. 121.
[25]Sutrisno Hadi, Metodologi Riset 1, Cet. VI, Fakultas Psikologi UGM,  Yogyakarta, 1983, hlm. 4.
[26]Ahmad Anwar, Metode Riserarch II, Sumbangsih, Yogyakarta, 1997, hlm. 24.
[27]Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, Rake Sarasan, Yogyakarta, 1992, hlm. 17.
[28]Sutrisno Hadi, Op.cit, hlm. 136.
[29]Sutrisno Hadi, Metodologi Riset II, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1985, hlm. 193.
[30]Koenjtoro Ningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, 1977, hlm. 13.
[31]Lexy J. Moloeng, Op.cit, hlm. 198.