BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap orang apapun kedudukannya selalu dihadapkan dengan masalah atau persoalan yang menuntut jawaban pemecahannya. Jawaban pemecahan masalah, sudah barang tentu dicari yang paling mendekati kebenaran, setidak-tidaknya ada alasan rasioanal mengapa jawaban itu yang menjadi pilihan.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam mencari jawaban masalah, antara lain; pengalaman (baik pengalaman diri sendiri atau pengalaman orang lain), ada pula yang bersumber dari khasanah ilmu pengetahuan yang telah dikuasainya, bahkan ada orang mencari jawaban tersebut dari institusi saja, di samping melalui usaha coba-coba atau spekulasi.[1]
Maka dari itu dengan adanya beberapa persoalan atau masalah yang timbul, adalah merupakan kenyataan bahwa dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang pendidikan baik pendidikan formal, informal maupun non formal, pada saat-saat tertentu orang dituntut untuk mengambil keputusan yang menyangkut soal pendidikan maupun keputusan yang berkaitan dengan masalah pendidikan, baik keputusan-keputusan yang mempunyai cakupan sempit (terbatas), maupun keputusan-keputusan yang mempunyai cakupan yang besar dan luas.[2]
Apabila kita telusuri secara cermat, maka baik keputusan-keputusan pendidikan yang memiliki cakupan yang luas maupun sempit itu diambil dan ditetapkan setelah dilakukannya evaluasi. Betapapun macam dan cakupan keputusan pendidikan itu, evaluasi adalah merupakan hal yang penting yang sifatnya fundamental, sebab untuk terwujudnya keputusan-keputusan yang baik (tepat dan bijaksana), diperlukan adanya data dan informasi yang tepat dan relevan melalui atau dengan cara melakukan evaluasi.[3]
Di samping itu, evaluasi juga untuk mengetahui tingkat efisiensi metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.[4]
Proses evaluasi dalam pendidikan khususnya evaluasi terhadap prestasi belajar siswa sebagian besar bersumber dari hasil pengukuran. Ini berarti bahwa dalam bidang kegiatan pengukuran di bidang pendidikan, khususnya pengukuran mengenai prestasi belajar pada umumnya menghasilkan data yang dilambangkan dengan angka-angka atau bilangan-bilangan. Dan atas dasar inilah dilakukan penginterpretasikan atau penafsiran.[5]
Evaluasi terhadap prestasi belajar tidak dapat dilakukan secara baik apabila evaluasi itu tidak didasarkan atas data yang sifatnya kuantitatif. Hal ini mengandung arti bahwa evaluasi harus didasarkan pada hasil-hasil pengukuran yang cermat. Maka, masalah pengukuran mempunyai kedudukan yang amat penting dalam proses evaluasi. Buruknya evaluasi akan memberikan hasil evaluasi yang kuran baik, sebaiknya tekhnik pengukuran yang tepat akan dapat diharapkan memberikan landasan yang kokoh untuk mengadakan evaluasi yang baik.[6]
Sementara itu proses pelaksanaan belajar mengajar di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus berhadapan dengan masalah atau persoalan yang menuntut jawaban pemecahannya. Diantara masalah yang penulis temui adalah, ternyata para guru Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus banyak yang tidak menindak lanjuti tentang alat evaluasi berupa tes, artinya hanya berhenti pada hasil nilai yang telah dicapai oleh siswa dan masih sedikitnya para guru yang mengadakan analisis terhadap tes sebagai alat ukur hasil belajar, karena memang sebagian besar dari mereka kurang menaruh minat terhadap evaluasi dan analisis terhadap kualitas tes sebagai alat ukur hasil belajar siswa, apalagi menindaklanjuti terhadap tes terutama yang penulis maksudkan adalah validitas dan reliabilitas tes mata pelajaran Fiqih kelas I, II dan III Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus tahun pelajaran 2002/2003 tersebut. Dan tes yang saya maksudkan adalah tes sumatif bidang studi Fiqih kelas 1, II dan III Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus tahun pelajaran 2002/2003.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, penulis menaruh minat yang besar untuk membuktikan apakah kualitas tes mata pelajaran Fiqih kelas I, II dan III Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus tahun pelajaran 2002/2003 sudah valid dan reliabel atau belum dilihat dari hasil-hasil analisis tiap item tes sumatif tersebut yang membangun tes hasil belajar itu sudah dapat menunjukkan fungsinya sebagai alat ukur hasil belajar dengan kualitas yang memadai ataukah belum dan tindak lanjutnya mengenai mutu sajian tes hasil belajar tersebut. Untuk itu diperlukan data dan informasi yang tepat dan relevan.
B. Penegasan Istilah
Sebelum membahas lebih lanjut tentang skripsi ini, maka terlebih dahulu ditegaskan istilah-istilah yang terdapat pada judul skripsi ini untuk menghindari kesalahpahaman atas persepsi dari judul, sebagaimana berikut :
1. Studi Analisis
Studi adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu (dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya).[7] Sedang analisis adalah penyelidikan terhadap sesuatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya)”.[8]
2. Validitas dan Reliabilitas
Istilah “tepat” belum dapat mencakup semua arti yang tersirat dalam kata “valid” dan kata “tepat” kadang-kadang digunakan dalam konteks yang lain, akan tetapi tambahan kata “tepat” dalam menerangkan kata “valid” dapat memperjelas apa yang dimaksud. Validitas adalah tes tersebut dengan secara tepat dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, atau tes yang dengan secara benar dapat mengungkap apa yang seharusnya diungkap. Dan Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa Inggris, berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya. Sedangkan tes dapat dikatakan baik apabila ia memiliki daya keterpercayaan, yaitu terkandung pengertian bahwa tes tersebut bersifat stabil, memiliki sifat keajegan, konsisten. Artinya sebuah tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila di teskan berkali-kali. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketepatan.[9]
3. Tes
Tes merupakan prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.[10]
4. Mata Pelajaran Fiqih
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di MA Muhammadiyah Kudus.
Dengan demikian dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan dari judul studi analisis validitas dan reliabilitas hasil tes mata pelajaran Fiqih kelas I, II dan III di MA Muhammadiyah Kudus adalah suatu penelitian untuk mengetahui kualitas nilai hasil tes mata pelajaran Fiqih kelas I, II dan III ditinjau dari validitas dan reliabilitasnya.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka hal-hal yang langsung dipelajari serta dianalisis dari item tes sumatif bidang studi Fiqih pada kelas I, II dan III Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus tahun pelajaran 2002/2003 adalah sebagai berikut :
1. Apakah nilai hasil tes sumatif bidang studi Fiqih pada kelas I, II dan III Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus sudah menunjukkan ciri-ciri kualitas tes yang baik ditinjau dari validitas ?
2. Apakah nilai hasil tes sumatif bidang studi Fiqih pada kelas I, II dan III Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus sudah menunjukkan ciri-ciri kualitas tes yang baik ditinjau dari reliabilitas ?
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan anggapan sementara tentang suatu fenomena tertentu yang akan diselidiki. Ia berguna dalam membantu peneliti dalam hal menuntun jalan pikirannya untuk mencapai hasil penelitiannya.[11]
Guna memberikan arah kerja, maka dalam penelitian ini penulis menetapkan hipotesis sebagai berikut : “semakin valid dan reliabel suatu tes akan semakin berkualitas hasil tes untuk mengukur kemampuan siswa”.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang hasil-hasil pembuktian yang dapat menunjukkan seberapa tinggi kualitas tes dan tingkat efektifitas item sebagai alat ukur untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan setelah mereka menempuh proses pendidikan dalam jangka waktu tertentu khususnya pada bidang studi Fiqih pada kelas I, II dan III Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus tahun ajaran 2002/2003, serta tindak lanjutnya mengenai mutu sajian tes hasil belajar bentuk obyektifnya tersebut.
Adapun kegunaan penelitian ini, antara lain :
1. Untuk dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam rangka merancang tes yang akan datang dengan usaha tindak lanjut berupa perbaikan dan penyesuaian serta menyempurnakan pada bagian tertentu.
2. Untuk melengkapi bahan-bahan informasi tentang tes sumatif bidang studi fiqih pada kelas I, II dan III Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus yang telah sejak beberapa tahun lalu dilaksanakan.
3. Untuk dapat diketahuinya relevansi antara alat ukur dalam pengukuran tersebut yang telah dirancang, dengan hasil yang telah dan akan dicapai untuk tahun yang akan datang.
F. Metode Penelitian
Dalam penelitian-penelitian ilmiah, metode penelitian mempunyai peranan yang sangat vital. Karena metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami suatu obyek yang menjadi sasaran penelitian yang bersangkutan. Dalam hal ini perlu dicatat bahwa suatu metode dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan obyek penelitian, kecenderungan untuk menempuh jalan yang sebaiknya (yaitu untuk mencocokkan obyek studi dengan asal saja) sesungguhnya keliru.[12]
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis memilih metode yang relevan dengan penelitian ini sebagai berikut:
1. Metode Penentuan Subyek
Cara untuk menentukan subyek dalam penelitian ini, penulis mendasarkan diri pada kenyataan lapangan bahwa subyeknya terdiri dari beberapa populasi yang merupakan semua individu untuk siapapun kenyatan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan.[13]
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka di dalam penelitian ini menentukan populasi yaitu nilai hasil tes siswa kelas I, II dan III Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus (wakil dari peserta tes sumatif bidang studi Fiqih pada kelas I, II dan III Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus tahun ajaran 2002/2003 sebagai sampel yang akan diteliti).
Oleh karena populasinya lebih dari 100 yaitu 106 siswa maka penulis mengambil sebagian dari populasi tersebut sebagai sampel. Sebagaimana dikatakan oleh Suharismi Arikunto, sebagai berikut :
“Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih”.[14]
Disini penulis mengambil sampel sebanyak 30% dari seluruh populasi siswa, dengan teknik stratified random sampling,[15] maka perhitungannya adalah 30% x 106 set lembar jawaban soal = 32 set lembar jawaban soal tes yang terdiri dari :
a. Kelas I : 30% x 37 set lembar jawaban soal = 11
b. Kelas II : 30% x 34 set lembar jawaban soal = 10
c. Kelas III : 30% x 35 set lembar jawaban soal = 11
2. Metode Pengumpulan Data
Bagaimana memperoleh data adalah persoalan metodologik dalam suatu penelitian yang khusus membicarakan tekhnik-tekhnik pengumpulan data dan semua metode-metode yang dipergunakan harus mempunyai suatu dasar yang beralasan.[16] Tahap ini meliputi; pengumpulan data dengan mengajukan banyak pertanyaan yang bersifat deskriptif mengenai obyek masalah yang dikaji, membuat observasi umum dan mencatat semuanya dalam catatan lapangan. Untuk itu dalam metode pengumpulan data ini menggunakan metode-metode sebagai berikut :
a. Dokumentasi
Metode dokumentasi ini dalam pengumpulan datanya berdasarkan pada dokumen yang telah ada. Sumber-sumber yang kebanyakan dipakai dalam penelitian ini adalah sejenis dokumen. Dan dalam metode ini masih mungkin diadakan penelitian mengenai masa sekarang di samping penelitian mengenai sesuatu yang sudah terjadi.[17] Dan pada umumnya data yang tercantum dalam berbagai jenis dokumen itu merupakan salah satu alat untuk mempelajari masalah. Menurut Suharsimi Arikunto, metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transip buku, majalah, prestasi, notulen rapat, agenda dan sebagainya.[18]
Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk memperoreh data tentang item dan hasil tes serta nilai siswa dalam tes sumatif tersebut.
b. Wawancara
Salah satu metode pengumpulan data ialah dengan jalan wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada informan.[19] Kelebihan wawancara ialah bisa kontak langsung dengan siswa, sehingga dapat mengungkapkan jawaban secara lebih bebas dan mendalam.[20] Mengumpulkan data mengenai sikap dan kelakuan, pengalaman, cita-cita dan harapan manusia seperti dikemukakan oleh responden atas pertanyaan pewawancara adalah dasar dari teknik wawancara.[21]
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang keadaan guru dan siswa, gambaran umum tes dan usaha guru yang berupa tindak lanjut guru serta kepala sekolah terhadap hasil-hasil analisis item tes sumatif tersebut dalam meningkatkan pengajaran bidang studi fiqih kelas I, II dan III Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus.
c. Metode observasi
Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena yang diselidiki. Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.[22]
Sebagai alat pengumpul data, observasi langsung akan memberikan sumbangan yang sangat penting dalam penelitian diskeriptif.[23]
3. Metode Analisis Data
Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap dari lapangan tahap berikutnya yang harus dimasuki adalah tahap analisa. Ini adalah tahap yang penting dan menentukan. Pada tahap inilah data dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian.[24]
Dalam tahap kegiatan penganalisaan data ini penulis menggunakan metode sebagai berikut :
a. Metode Analisa Kualitatif
Metode analisa kualitatif disebut juga metode analida non statistik, ini digunakan untuk menganalisa data kualitatif. Data kualitatif bisa disusun dan langsung ditafsirkan untuk menyusun kesimpulan penelitian, dengan cara melalui kategorisasi data kualitatif berdasarkan masalah dan tujuan penelitian.[25] Atau dapat digunakan cara berikir induktif, yaitu berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang konkret kemudian dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang konkret kemudian dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang khusus (konkrit) itu ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum.[26]
b. Metode Analisa Kuantitatif
Metode ini disebut juga analisa statistik.[27] Yang dimaksudkan metode ini yaitu dalam analisa data dengan menggunakan tehnik statistik.
Dengan analisa data dengan menggunakan tehnik statistika, yang penting bukan statistiknya, tetapi makna yang terkandung di dalamnya, sebab statistik hanya sekedar alat.
Maka dalam statistik menggunakan rumus-rumus yang sudah dibakukan, untuk membuktikan apakah item tes sumatif tersebut telah mempunyai ciri-ciri tes yang baik ataukah belum. Untuk itu dalam metode analisa statistik ini menggunakan rumus-rumus sebagai berikut :
1. Untuk menguji validitas soal digunakan rumus “r” product moment dari pearson, karena sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Dengan kata lain sebuah item memiliki validitas yang tinggi, jika skor pada item mempunyai kesejajran dengan skor total.[28] Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi “r” product moment yaitu : [29]
N ∑xy – (∑x) (∑y)
r xy =
N∑x2 - (∑x)2 N∑y2 – (∑y)2
2. Untuk mengetahui reabilitas tes, secara keseluruhan (secara total), dipergunakan formula dari Spearman-Brown.
2 . r ½ ½
r11 =
1 + r ½ ½ [30]
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Mengenai sistematika pembahasan disini penulis menyusun secara urut pembahasannya per-bab, namun dalam rangkaian bab per-bab pembahasannya itu merupakan satu rangkaian yang saling melengkapi dan mendukung serta sama lain serta mempunyai hubungan yang erat, utuh dan terpadu. Selanjutnya dari masing-maasing bab tersebut diuraikan lagi menjadi beberapa sub bab yang saling terkait. Maka dengan cara demikian harapan penulis setelah itu akan terbentuk suatu sistem pembahasan dan penulisan yang runtut antara yang satu dengan yang lainnya. Maka dari itu sistematika pembahasan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagian Muka
Pada bagian muka ini memuat halaman sampul, halaman judul, halaman persembahan, halaman nota pembimbing, halaman persembahan, halaman motto, halaman kata pengantar dan halaman daftar isi.
2. Bagian Isi, Bagian ini memuat :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, hipotesis, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian, sistematika pembahasan skripsi.
Bab II : Landasan Teoritis
Pada bab ini akan memaparkan teoi-teoi evaluasi pendidikan meliputi : Pengertian evaluasi dan evaluasi pendidikan, Hubungan antara penilaian dan pengukuran, Fungsi, tujuan dan kegunaan evaluasi pendidikan, Prinsip dasar evaluasi pendidikan, langkah-langkah pokok evaluasi pendidikan, tes sebagai alat ukur evaluasi pendidikan, tes obyektif dalam rangka evaluasi hasil belajar, teknik analisa item tes hasil belajar.
Bab III : Gambaran Umum Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus
Mengenai gambaran umum Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus, penulis akan menggambarkan secara urut tentang, Letak geografis, sejarah berdirinya, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa, sarana dan prasarana.
Bab IV : Analisa tentang laporan hasil penelitian yang di dalamnya berisi :
Pada bab IV penulis membahas tentang, gambaran umum tes sumatif bidang studi kelas I, II dan III Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus tahun ajaran 2002/2003, analisa validitas dan reliabilitas tes sumatif bidang studi fiqih kelas I, II dan III Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus tahun ajaran 2002/2003, dan tindak lanjut yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk lebih meningkatkan mutu tes sumatif tersebut.
Bab V : Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
3. Bagian Akhir
Pada bagian ini memuat tentang daftar pustaka, lampiran-lampiran, tabel-tabel dan daftar riwayat hidup penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Amirul Hadi, metodologi Penelitian Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 1998.
Anas Sudijono, Teknik Evaluasi Pendidikan suatu Pengantar, UD. Rama, Yogyakarta, 1986.
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000.
Ibrahim, Penelitian Penilaian Pendidikan, Sinar Baru, Bandung, 1989.
J. Vredenbregh, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat, Gamedia, Jakarta, 1978.
M. Buchari, Teknik-Teknik Evaluasi dalam Pendidikan, Jemars, Bandung, 1984.
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survey, LP3eS, Jakarta, 1981.
M. Subhana, Statistik Pendidikan, Rineka Cipta, Pustaka Setia, Bandung, 2000.
Muhammad Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dn Strategi, Angkasa, Bandung, 1999.
Nana Sudjana dan Ibrahim MA., Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru, Bandung, 1989.
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2001.
Oemar Hamalik, Teknik Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan, Mandor Maju, Bandung, 1989, hal. 144.
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Pustaka Umum, Jakarta.
Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach, Andi Offset, Yogyakarta, 1990.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Rineka cipta, Jakarta, 1993.
------------------------, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1993.
Saifuddin Azwar, Dasar-dasar Psikometri, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1999.
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1997.
Slameto, Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2001.
Sanafiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1982.
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik, Tarsito, Bandung, 1985.
[1]Nana Sudjana dan Ibrahim MA., Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru, Bandung, 1989, hlm. 1.
[2]Anas Sudijono, Teknik Evaluasi Pendidikan suatu Pengantar, UD. Rama, Yogyakarta, 1986, hlm. 1.
[3]Ibid, hlm. 2.
[4]M. Buchari, Teknik-Teknik Evaluasi dalam Pendidikan, Jenmars, Bandung, 1984, hlm. 7.
[5]Anas Sudijono, Teknik Evaluasi Pendidikan suatu Pengantar, UD. Rama, Yogyakarta, 1986, hlm. 3.
[6]Ibid, hlm. 4.
[7]WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1996, hlm. 965.
[8]Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta 1991, hlm. 37.
[9]Saifuddin Azwar, Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2000, hlm. 4.
[10]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Rineka cipta, Jakarta, 1993, hlm. 35.
[11]Hussein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hlm. 10.
[12]Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Pustaka Umum, Jakarta, hlm. 8.
[13]Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach, Andi Offset, Yogyakarta, 1990, hlm. 20.
[14]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Rineka cipta, Jakarta, 1993, hlm. 107.
[15]Muhammad Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, Bandung, Angkasa, 1999, hlm. 64.
[16]Amirul Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 1998, hlm. 122.
[17]Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik, Tarsito, Bandung, 1985, hlm. 132.
[18]Suharsimi Arikunto, Op.cit, hlm. 202.
[19]Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survey, LP3eS, Jakarta, 1981, hlm. 145.
[20]Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2001, hlm. 68.
[21]J. Vredenbregt, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, 1978, hlm. 88.
[22]S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1997, hlm. 197.
[23]Sanafiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1982, hlm. 204.
[24]Koentjaraningrat, Op.cit, hlm. 269.
[25]Nana Sudjana dan Ibrahim, Op.cit, hlm. 126.
[26]Sutrisno Hadi, Op.cit, hlm. 42.
[27]Koentjaraningrat, Op.cit, hlm. 160.
[28]Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hlm. 69.
[29]Slameto, Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2001, hlm. 210.