Secara
global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi
tiga macam yaitu:
a.
Faktor Internal
Faktor yang berasal dari diri siswa
sendiri meliputi dua aspek yaitu :
1) Aspek
fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi
organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing-pusing kepala misalnya,
dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang
dipelajarinyapun kurang atau tidak berbekas.
2) Aspek
Psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang
dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun,
diantara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih
esensial itu adalah sebagai berikut : a). tingkat keceerdasan/intelegensi
siswa, b). sikap siswa, c). bakat siswa, d). minat siswa, e). motivasi
siswa.
b.
Faktor Eksternal Siswa
Seperti faktor internal siswa,
faktor eksternal siswa juga meliputi dua aspek yaitu:
1) Lingkungan
sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para
staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar
siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan
memperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar,
misalnya rajin membaca dan berdiskusi dapat menjadi daya dorong yang positif
bagi kegiatan belajar siswa.
Selanjutnya yang termasuk lingkungan sosial siswa
adalah masyarakat dan tetangga, juga teman sepermainan disekitar perkampungan
siswa tersebut. lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan
belajar ialah orang tua, dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua,
praktik pengelolaan keluarga, keteguhan keluarga, dan demografi keluarga (letak
rumah), semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan
belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.
2) Lingkungan
Non Sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial
ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan
letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan
siswa. Contoh : kondisi rumah yang sempit dan berantakan serta perkampungan
yang terlalu padat dan tidak mempunyai sarana umum untuk kegiatan remaja
(seperti lapangan Voli) akan mendorong siwa untuk berkeliaran ketempat-tempat
yang sebenarnya tidak pantas dikunjungi. Kondisi rumah dan perkampungan yang
seperti itu jelas berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa. Untuk waktu
yang digunakan oleh siswa belajar yang selama ini sering dipercaya berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa, tidak perlu dihiraukan. Sebab, bukan waktu
ynag penting dalam belajar melainkan kesiapan sistem memori siswa dalam
menyerap, mengelola, dan menyimpan item-item informasi dan pengetahuan yang
dipelajari siswa tersebut.
c.
Faktor pendekatan belajar
Disamping faktor-faktor internal dan
eksternal siswa sebagaimana yang telah dipaparkan dimuka, faktor pendekatan
belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa
tersebut. Seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep
(mendalam). Misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar
yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface
atau reproduktive.