Secara
bahasa atau etimologi, qona’ah mengandung makna “cukup”, sementara menurut
Istilah atau Terminologi, qona’ah mengandung makna “merasa cukup dengan apa
yang dimiliki dan menjauhkan diri dari sifat ketidakpuasan atau kekurangan”
Adapun
qona’ah sendiri memiliki beberapa komponen, komponen-komponen tersebut
diantaranya:
- Menerima dengan rela apa yang ada
- Memohon kepada Allah untuk ditambahkan rezeki yang layak dan diiringi dengan ikhtiyaar
- Menerima dengan sabar akan semua kebenaran Allah
- Bertawakkal kepada Allah
- Tidak tertarik oleh segala tipu daya yang menyesatkan
Sifat
qona’ah sendiri merupakan mesin penggerak batin yang senantiasa mendorong
manusia untuk meraih suatu kemajuan hidup yang disesuaikan dengan kemampuan
diri. Begitu pula dengan segala gerak langkah dan orientasi hidup selalu
tergantung kepada Allah SWT.
Qona’ah
di sini bukanlah berarti menerima apa adanya disertai dengan sikap malas,
tetapi harus juga diiringi dengan usaha keras. Jika usaha tersebut dirasa tidak
sesuai dengan apa yang kita inginkan, maka harus diterima dengan sikap sabar
Dengan
adanya sikap qona’ah ini, berarti kita menanamkan pola hidup sederhana yang
sehat, karena pada dasarnya, orang yang selalu mengejar-ngejar harta kekayaan
hatinya tidak akan tentram. Dalam sebuah riwayat, Rosulullah member kita sebuah
tuntunan kepada kita, yang artinya
Dari Abu Hurairah RA. Berkata:
Rosulullah SAW. Berdoa “Ya Allah, berilah rezeki keluarga Muhammad sederhana
(sekedar makan).” H.R
Bukhari-Muslim