Seorang anak dilahirkan
kedunia dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu, sebagaimana firman Allah SWT:
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ
بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ
وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
(النحل : 78 )
Artinya: “Dan
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu
dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun. Dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati agar kamu bersyukur”. (QS. An Nahl 78)[1]
Berkenaan dengan ayat
tersebut di atas, dapat dimengerti bahwa anak yang baru lahir kedunia tidak
mengetahui apapun dan untuk menjadikan anak itu baik tergantung dari pendidikan
yang diperolehnya. Dan pendidikan yang relevan ditanamkan pada masa ini adalah
pendidikan akhlak, karena pendidikan akhlak merupakan jiwa dari pendidikan
Islam.[2]
Literatur klasik
tentang pendidikan Islam tidak banyak membahas pertumbuhan serta pendidikan
anak-anak. Fokus utama biasanya adalah pendidikan tinggi dalam lembaga–lembaga
formal.[3] Di antara tokoh pendidikan Islam yang membahas tentang pendidikan
anak adalah al-Ghazali dan Ibnu Miskawaih.
Sebagaimana disebutkan
dalam bab awal, bahwa kedua tokoh dalam penelitian ini, yaitu Al-Ghazali dan Ibnu Miskawaih merupakan tokoh
pendidikan Islam yang banyak mencurahkan perhatiannya di bidang akhlak,
termasuk pendidikan akhlak pada anak-anak. Namun kedua tokoh tersebut mempunyai
latar belakang kehidupan yang berbeda, dimana sejak dini Al-Ghazali merupakan
seorang pemikir yang beraliran rasionalis murni, suatu kehidupan yang jauh dari
pangkat dan kenikmatan hidup[4] Beliau
termasuk orang yang gemar menuntut ilmu, selalu tidak puas dengan hasil-hasil
studi yang dicapai. Sedangkan Ibnu Miskawaih pada usia muda dihabiskan pada
perbuatan sia-sia. [5]
Dari perbedaan latar
belakang kehidupan antara kedua tokoh ini, maka dalam Bab IV ini akan dibahas
tentang perbandingan pemikiran antara al-Ghazali dan Ibnu Miskawaih tentang
pendidikan akhlak pada anak yang meliputi “Analisis Pemikiran Al-Ghazali dan
Ibnu Miskawaih Tentang Pendidikan Akhlak Pada Anak-Anak dan Perbedaan Pemikiran
Al-Ghazali Pada Anak-Anak dan Perbedaan Al-Ghazali dan Ibnu Miskawaih Tentang
Pendidikan Akhlak Pada Anak, Analisis Persamaan dan Perbedaan Pemikiran
Al-Ghazali dan Ibnu Miskawaih Tentang Pendidikan Akhlak Pada Anak-Anak.
________
[1] Depag RI, Al-Qur'an
dan Terjemahnya, Toha Putra Semarang, 1989, hal. 413
[2] Hasan Langgulung,
Manusia dan Pendidikan, Suatu Analisa Psikologi Filsafat dan Pendidikan,
Al-Husna Zikra, Jakarta, 1993, hal. 374
[3] Hasan Ashari, MA.,
Nukilan Pemikiran Islam Klasik, Gagasan Pendidikan Al-Ghazali, (dikutip dari
Winter, Atract), Tiara Wacana,
Yogyakarta, 1999, hal 80
[4] Thaha Abdul Baqi
Surur, Alam Pemikiran Al-Ghazali, CV. Pustaka Mantiq, Solo, 1993, hal 24
[5] Dr. Ahmad Daudy,
MA., Kuliah Filsafat Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1986, hal 60