Tugas utama seorang guru adalah sangat kompleks dan universal. Berpijak dari ini menjadikan profesi guru bukanlah hal yang mudah disandang sebab guru bukan hanya berhadapan dengan murid di depan kelas saja, tetapi di manapun dia berada dan apapun yang dilakukan selalu diteropong oleh masyarakat sebagai sosok guru. Mengingat begitu berat dan kompleksnya permasalahan guru, maka perlu adanya upaya pembenahan diri dalam penempatan diri pada karakteristik guru yang baik yakni dengan kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang guru yang tidak lain adalah kompetensi guru.
Kompetensi guru ini meliputi beberapa segi, ada dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik guru. Namun dalam proses pembelajaran yang terpenting adalah kompetensi akan ranah kognitif yang meliputi bahan yang akan diajarkan. Penguasaan bahan pembelajaran bagi seorang guru adalah syarat mutlak terciptanya proses belajar mengajar yang diinginkan. Dengan penguasaan keilmuan Islam yang ada pada seorang guru, maka akan diharapkan akan tercipta efektifitas pembelajaran yang maksimal.
Ilmu seyogyanya harus dikembangkan secara dinamis dengan maksud untuk menjadi maju. Tiada kecuali, hal ini seyogyanya berlaku bagi ilmu Islam. Dua pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tertutup dan pendekatan terbuka. Dalam pendekatan tertutup adalah bila ilmu itu dengan segala masalahnya dipandang hal ikhwal rumah tangga sendiri, maksudnya adalah mentransformasikan etika pada peserta didik. Sedangkan pendekatan terbuka adalah dengan segala masalahnya sebagai hal ikhwal yang tidak semata merupakan urusan rumah tangga sendiri, melainkan dipandang sebagai hal-hal yang kontekstual terhadap bidang-bidang atau lingkungan yang relevan.
Setelah proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, maka tujuan pendidikan yang selanjutnya adalah efektifitas pembelajaran. Namun dalam efektifitas pembelajaran di sini harus ada dua syarat : penguasaan teori pendidikan yang modern yaitu teori yang islami dan sesuai dengan perkembangan zaman, aplikasi penerapan metode pendidikan dan ketersetaraan dana yang cukup untuk melakukan segala kegiatan PBM.
Jadi setelah mengetahui bagaimana seorang guru yang kompeten dalam bahan pengajaran (ilmu Islam) maka seorang guru akan dapat mengetahui efektifitas pembelajaran yang efektif dan efisien baik bagi seorang guru ataupun siswanya. Di sinilah letak peranan penguasaan ilmu Islam guru mempunyai arti yang cukup penting dalam menentukan kualitas pembelajaran. Guru yang benar-benar menguasai keilmuan Islam secara tepat, maka akan mempengaruhi kualitas pembelajaran yang akan dicapai. Sebaliknya jika guru tidak dapat menguasai keilmuan Islam secara baik dan benar, maka efektifitas pembelajaran yagn dilakukan tidak akan baik dan maksimal.
MUNGKIN ANDA TERTARIK UNTUK MEMBACA ARTIKEL TERKAIT , silahkan anda cari pada mesin telusur kami
Efektifitass Kualitas Pembelajaran Ilmu Fiqih
Kompetensi Keilmuan Islam Guru dalam Proses Pembelajaran
Pengertian Kompetensi Guru
Pengertian Kompetensi Keilmuan Islam
Pengaruh Kompetensi Keilmuan Islam Guru Terhadap Efektifitas Pembelajaran Ilmu Fiqih
Kompetensi guru ini meliputi beberapa segi, ada dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik guru. Namun dalam proses pembelajaran yang terpenting adalah kompetensi akan ranah kognitif yang meliputi bahan yang akan diajarkan. Penguasaan bahan pembelajaran bagi seorang guru adalah syarat mutlak terciptanya proses belajar mengajar yang diinginkan. Dengan penguasaan keilmuan Islam yang ada pada seorang guru, maka akan diharapkan akan tercipta efektifitas pembelajaran yang maksimal.
Ilmu seyogyanya harus dikembangkan secara dinamis dengan maksud untuk menjadi maju. Tiada kecuali, hal ini seyogyanya berlaku bagi ilmu Islam. Dua pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tertutup dan pendekatan terbuka. Dalam pendekatan tertutup adalah bila ilmu itu dengan segala masalahnya dipandang hal ikhwal rumah tangga sendiri, maksudnya adalah mentransformasikan etika pada peserta didik. Sedangkan pendekatan terbuka adalah dengan segala masalahnya sebagai hal ikhwal yang tidak semata merupakan urusan rumah tangga sendiri, melainkan dipandang sebagai hal-hal yang kontekstual terhadap bidang-bidang atau lingkungan yang relevan.
Setelah proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, maka tujuan pendidikan yang selanjutnya adalah efektifitas pembelajaran. Namun dalam efektifitas pembelajaran di sini harus ada dua syarat : penguasaan teori pendidikan yang modern yaitu teori yang islami dan sesuai dengan perkembangan zaman, aplikasi penerapan metode pendidikan dan ketersetaraan dana yang cukup untuk melakukan segala kegiatan PBM.
Jadi setelah mengetahui bagaimana seorang guru yang kompeten dalam bahan pengajaran (ilmu Islam) maka seorang guru akan dapat mengetahui efektifitas pembelajaran yang efektif dan efisien baik bagi seorang guru ataupun siswanya. Di sinilah letak peranan penguasaan ilmu Islam guru mempunyai arti yang cukup penting dalam menentukan kualitas pembelajaran. Guru yang benar-benar menguasai keilmuan Islam secara tepat, maka akan mempengaruhi kualitas pembelajaran yang akan dicapai. Sebaliknya jika guru tidak dapat menguasai keilmuan Islam secara baik dan benar, maka efektifitas pembelajaran yagn dilakukan tidak akan baik dan maksimal.
MUNGKIN ANDA TERTARIK UNTUK MEMBACA ARTIKEL TERKAIT , silahkan anda cari pada mesin telusur kami
Efektifitass Kualitas Pembelajaran Ilmu Fiqih
Kompetensi Keilmuan Islam Guru dalam Proses Pembelajaran
Pengertian Kompetensi Guru
Pengertian Kompetensi Keilmuan Islam
Pengaruh Kompetensi Keilmuan Islam Guru Terhadap Efektifitas Pembelajaran Ilmu Fiqih