Pengertian Belajar dan Mengajar

a.    Pengertian Belajar
Terdapat keanekaragaman definisi belajar yang dikemukakan para ahli psikologi. Hal ini disebabkan karena point of view milleu dan pendekatan antara satu dengan lainnya terdapat perbedaan, untuk mengetahui berbagai ragam definisi tentang belajar, maka akan penulis kutip pendapat beberapa ahli psikologi :
  1. S. Nasution mendefinisikan belajar sebagai perubahan-perubahan dalam sistem syaraf penambahan pengetahuan, dan perubahan kelakukan berkat pengalaman dan latihan.[1]
  2. Chaplin, mengemukakan definisi belajar menjadi dua rumusan, pertama, belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman, kedua, belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.[2]
  3.  Witting, menganggap belajar sebagai perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.[3]
  4. Biggs, merumuskan definisi belajar menjadi tiga macam, yaitu secara kuantitatif, institusional dan kualitatif. Secara kuantitatif belajar merupakan aktivitas pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Secara institusional berarti proses validasi terhadap penguasaan siswa atas materi yang telah ia pelajari, secara kualitatif ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa.[4]
Dari pengertian belajar di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
  1. Bahwa belajar menimbulkan suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap.
  2. Bahwa perubahan itu membedakan antara keadaan sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan aktivitas belajar.
  3. Bahwa perubahan itu dilakukan lewat kegiatan atau usaha atau praktek secara disengaja dan diperkuat.

b.    Pengertian Mengajar
Dalam hal ini ada tiga pandangan tentang mengajar yaitu :
  1. Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan dari seseorang kepada kelompok.
  2. Mengajar adalah membimbing peserta didik belajar.
  3. Mengajar adalah mengatur lingkungan agar terjadi proses belajar mengajar (PBM) yang baik.[5]
Pengertian Mengajar Pada Perguruan Tinggi :
  1. Mengajar adalah menyampaikan.
  2. Mengajar adalah mengorganisir aktivitas mahasiswa
  3. Mengajar adalah membuat mahasiswa belajar. Mengajar dipahami sebagai suatu proses kerja sama antara dosen dan mahasiswa untuk membantu mengubah pandangan mereka. Mengajar mendorong mahasiswa untuk menemukan kesalahpahaman, mendorong perubahan, dan menciptakan situasi atau konteks belajar yang dapat mendoerong mahasiswa agar secara aktif bergelut dengan materi perkuliahan.[6]    

Sedangkan dalam buku Proses Belajar Mengajar (PBM) juga merumuskan bahwa mengajar adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan berupa kemampuan tertentu atau mengajar adalah usaha terciptanya situasi belajar, sehingga yang belajar memperoleh atau meningkatkan kemampuan.[7]

Mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses, yakni proses mengatur,mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar atau bisa juga diartikan bahwa mengajar adalah proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada siswa dalam melakukan proses belajar.[8]  

Dengan demikian mengajar merupakan suatu kompetensi/tugas guru untuk mengubah prilaku dalam rangka mencapai tujuan pendidikan atau pengajaran.

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk kepada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai yang menerima pelajaran (peserta didik) sedangkan mengajar menunjuk kegiatan apa yang harus dilakukan oleh seorang guru yang menjadi pengajar.[9]

Sementara itu Proses Belajar Mengajar dapat diartikan hubungan antara pihak pengajar dan pihak yang di ajar, sehingga terjadi suasana di mana pihak siswa aktif belajar dan pihak guru aktif mengajar.[10] Dengan demikian proses belajar mengajar merupakan proses interaksi antara guru dengan murid atau peserta didik pada saat pengajaran.

Dalam proses interaksi, ada unsur memberi dan menerima baik dari pihak guru/peserta didik, agar terjadi interaksi belajar mengajar yang baik, ada beberapa faktor yang harus dipenuhi, sedangkan hal-hal yang dapat dikemukakan sebagai dasar-dasar terjadinya interaksi belajar mengajar yang baik ada beberapa faktor yang harus dipenuhi. Sedangkan hal-hal yang dapat dikemukakan sebagai dasar-dasar terjadinya interaksi belajar mengajar adalah :
1)    Interaksi bersifat edukatif.
2)    Dalam interaksi terjadi perubahan tingkah laku pada siswa sebagai hasil belajar mengajar.
3)    Peranan dan kedudukan guru yang tepat dari proses interaksi belajar mengajar.
4)    Interaksi sebagai proses belajar mengajar (PBM).
5)  Sarana proses mengajar yang tersedia yang membantu tercapainya interaksi belajar mengajar siswa secara efektif dan efisien.[11]

Cukup sekian artikel dari kami.
SALAM Pendidikan
Penulis  : Irvan Hadzuka
Website : PerahuJagad Site

Daftar Pustaka
[1]S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 1995, hlm. 35.   [2]Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Logos, Wacana Ilmu, Jakarta, 2001, Cet. 3, hlm. 60.  29Ibid., hlm. 61. 30Ibid., hlm. 63. 31A. Tabrani, et.al, Pendekatan dalam Proses Belajar Megnajar, Remaja Rosda Karya, Bandung, 1989, hlm. 7  [6]Hisyam Zaini, et’al., Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, CTSD dan  IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2002, hlm. 104-107. 3Depag RI., Proses Belajar Mengajar, Direktorat Jenderal Pebinaan Kelembagaan Islam, Jakarta, 1985, hlm. 3. [8]Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algesindo, Bandung, 2002, hlm. 29.  [9]Ibid, hlm. 28. 36Iskandar W. dan J. Mandalika, Kumpulan dan Pikiran-pikiran dalam Pendidikan, Rajawali, Jakarta, 1982, hlm. 37. 37Roestiyah, Masalah Pengajaran Sebagai suatu Sistem, Rineka Cipta, Jakarta, 1994, hlm. 37.

keyword : pengertian belajar , pengertian mengajar