Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar Siswa

Proses belajar merupakan hal yang komplek, siswalah yang sering menentukan terjadi atau tidak terjadinya belajar. Untuk melaksanakan tindakan atau aktivitas belajar, siswa akan menghadapi permasalahan-permasalahan baik secara intern maupun ekstern.[1]

Ausukel menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu faktor yang terdapat dalam diri pelajar (siswa) dan faktor situasi, lebih lanjut ia membagi faktor-faktor dalam diri pelajar yang meliputi :


a.    Perubahan struktur kognitif adalah sifat-sifat yang subtantif suatu riil dan organisasi pengetahuan yang diperoleh sebelumnya dalam bidang subject matter yaitu yang relevan untuk mengasimilasikan tugas belajar lainnya dalam bidang yang sama.


b. Kesiapan yang berkembang yaitu kesiapan khusus yang mencerminkan taraf perkembangan intelektual siswa dan kapasitas intelektualnya dan cara-cara berfungsinya intelektual yang memang khas untuk taraf ini, jadi siswa yang cenderung umurnya lebih tua akan menghadapi bermacam tugas dari pada siswa yang relatif lebih muda.


c.    Kemampuan intelektual yaitu tingkat yang nisbi dari bakat skolastik umum individu (tingkat intelegensi atau kecerdasan dan kedudukannya yang nisbi dalam hubungannya dengan kemampuan kognitif yang lebih berbeda atau luas biasa).


d.    Faktor motivasi dan sikap meliputi keinginan akan pengetahuan, keinginan akan prestasi dan peningkatan diri dan keterlibatan ego/ minat dalam suatu jenis subject matter tertentu faktor ini mempengaruhi kesiapan, perhatian, tingkat usaha, ketekunan (mersis tensi) dan kosentarasi.


e.    Kepribadian yaitu perbedaan-perbedaan individu dalam tingkat dan jenis motivasi, penyesuaian diri, sifat-sifat khas kepribadian lainnya dan tingkat kegelisahan dan keresahan.


Sedangkan faktor-faktor situasi yang dikemukakan meliputi :



  1. Praktik meliputi frekuensi, distribusi, metode dan kondisi-kondisi umum.
  2. Susunan atau rencana bahan pengajaran yaitu meliputi jumlah, kesulitan tingkat ukuran, logika yang mendasari, urutan, pengaturan kecepatan dan penggunaan alat-alat peraga dan pengajaran.
  3. Faktor kelompok dan sosial tertentu, seperti suasana kelas kerjasama dan kompetisi, keadaan kultur yang tidak menguntungkan dan pemisahan rasial.
  4. Karakteristik guru seperti kemampuan guru, pengetahuan tentang subject materi kemampuan dan kesanggupan pedagogis, kepribadian dan tingkah lakunya.[2]

Muhibbin Syah mengemukakan secara global tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yait:

  1. Faktor internal (Faktor dalam diri siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.
  2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkugan di sekitar siswa.
  3. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang dipergunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.[3]

Selanjutnya ia membagi faktor internal menjadi faktor fisiologi dan psikologi. Faktor fisiologi ini dimaksudkan bahwa apabila kondisi organ tubuh yang lemah akan dapat menurunkan kualitas ranah kognitif sehingga materi yang dipelajarinyapun kurang/tidak berbekas. Untuk itu siswa dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi serta memilih pola istirahat dan olah raga yang teratur. Kondisi organ khususnya lainnya seperti indera penglihat dan pendengar juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan. Sedangkan faktor psikologi dibedakan menjadi :


  • Intelegensi, yaitu kemampuan psiko fisik untuk mereaksi/penyesuaian diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat tingkat kecerdasan tidak dapat diragukan lagi eksistensinya untuk meraih keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi siswa, maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses, sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi siswa, maka semakin kecil peluang untuk memperoleh sukses.
  • Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kemampuan untuk mereaksi/merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa, sebaliknya sifat negatif siswa dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa.
  • Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki (siswa) untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Bakat ini berpengaruh terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar. Oleh karenanya, hal yang tidak bijaksana apabila orang tua memaksakan kehendaknya untuk menyekolahkan anaknya pada jurusan keahlian tanpa mengetahui bakat yang dimiliki anaknya.
  • Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi/keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar. Siswa yang berminat besar dalam belajar akan memusatkan perhatiannya terhadap materi-materi pelajaran sehingga ia lebih giat belajar dengan lebih intensif. Guru juga perlu membangkitkan minat siswa terhadap materi-materi yang bersentuhan dengan siswa.
  • Motivasi adalah keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat suatu atau pemasok daya untuk bertingkah laku secara terarah kekurangan atau ketiadaan motivasi baik intrinsik/ekstrinsik akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajaran.

Sedangkan eksternal yang Muhibbin Syah maksud adalah meliputi :

  • Lingkungan sosial, seperti guru, staf administrasi tema-tema sekelas orang tua, keluarga dan masyarakat serta teman-teman sepermainan dapat mempengaruhi semangat belajar siswa, guru misalnya apabila ia mampu mewujudkan sikap dan prilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin dalam belajar khususnya membaca buku dan berdiskusi, maka akan dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.
  • Lingkungan non sosial, seperti gedung sekolah dan tata letaknya tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar keadaan cuaca dan waktu belajar yang dipergunakan siswa.


Secara jelasnya, anda dapat membaca faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi proses proses hasil belajar di antaranya:
Implikasi Pengajaran Bahasa Arab Dan Inggris Terhadap Hasil Belajar Bidang Studi Yang Terkait Di MAN 01 Kudus      (Proposal Skripsi)

Sedangkan pendekatan belajar, adalah strategi atau cara yang digunakan siswa untuk menunjang keefektifan dan keefisiensi dalam proses pembelajaran materi-materi tertentu, strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah untuk mencapai tujuan belajar tertentu.


Menurut Dimyati dan Mudjiono, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dikategorikan menjadi faktor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi sikap siswa terhadap belajar. Motivasi belajar kosentrasi belajar, mengolah bahan belajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi atau untuk hasil belajar kebiasaan belajar, cita-cita siswa. Sedangkan faktor eksternalnya meliputi guru sebagai pembina siswa, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian lingkungan sosial siswa di sekolah dan kurikulum sekolah.[4]


Jadi beberapa pendapat yang telah dikemukakan tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar tidak hanya timbul dari dalam diri siswa saja (faktor intrinsik) dan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar diri siswa (faktor eksternal) serta faktor pendekatan yang dilakukan oleh guru dan siswa sendiri.




Cukup sekian artikel dari kami.
SALAM Pendidikan
Penulis  : Irvan Hadzuka
Website : PerahuJagad Site


Daftar Pustaka


[1] Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 1999, hlm. 239 [2] Abd. Rachman Abror, Op.cit., hlm. 73-74. [3]  Muhibbin Syah, Op.cit.,hlm. 132-139.[4] Dimyati dan Mudjiono, Op.cit., hlm. 239-254.