Pengertian Partisipasi Masyarakat

Partisipasi menurut Ensiklopedia adalah suatu gejala demokratis dalam ikut serta membuat perencanaan serta pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajiban.[1] Definisi lain partisipasi masyarakat adalah kerjasama antara sekolah dan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, melestarikan, dan mengembangkan hasil.[2]

Sedangkan masyarakat menurut M. Munandar Soelaiman dalam bukunya Ilmu Sosial Dasar Toeri dan Konsep Ilmu Sosial mengatakan bahwa “masyarakat” dalam bahasa Inggris disebut “society” asal kata “sociuc” yang berarti kawan, adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab yaitu “syirk” yang berarti bergaul dilanjutkan pula adanya saling bergaul itu tentu karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perorangan, melainkan oleh unsur-unsur kekuatan lain arti yang lebih khusus masyarakat disebut pula kesatuan sosial maupun ikatan-ikatan kasih sayang yang erat.[3]
Masyarakat menurut Para ahli Sosiologi yang dikutip oleh Ari H. Gunawan sebagai berikut :
  • Mac Iver dan Page mendefinisikan masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan selalu berubah.
  • Koentjaraningrat mendefinisikan masyarakat adalah kesatuan hidup makhluk-makhluk manusia yang terikat oleh suatu sistem adat istiadat tertentu.
  • Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut masyarakat adalah tempat orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.[4]
Dalam pengertian lain bahwa masyarakat atau disebut community (masyarakat setempat) adalah warga sebuah desa, sebuah kota, suku atau suatu negara. Apabila suatu kelompok itu baik besar maupun kecil hidup bersama sedemikian rupa memenuhi kepentingan-kepentingan hidup bersama, maka kelompok tersebut masyarakat setempat.[5]

Sedangkan definisi partisipasi masyarakat yang berlaku di kalangan lingkungan aparat perencana dan pelaksana adalah kemauan rakyat untuk mendukung secara mutlak program-program yang dirancang dan ditentukan tujuannya. Partisipasi masyarakat diasumsikan mempunyai aspirasi nilai budaya yang perlu diakomodasikan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan suatu program.[6] 

Secara sederhana dapat dikatakan partisipasi masyarakat merupakan kegiatan kerjasama antara masyarakat dan sekolah dalam rangka merencanakan dan melaksanakan program-program yang ada di sekolah sebagai upaya untuk mengikutsertakan masyarakat atas dasar hubungan timbal balik atau feedback masyarakat terhadap sekolah dalam rangka merencanakan dan melaksanakan program-program yang ada.
[1]B. Suryobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1976, hlm. 579.  [2]Loekman Soetrisno, Menuju Masyarakat Partisipatif, Kanisius, Yogyakarta, 1996, hlm. 26. [3]M. Munandar Soelaiman, Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial, Eresco, Bandung, t.th., hlm. 63. [4]Ari H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2000, hlm. 14.[5]Soejono Soekamto, Sosiologi suatu Pengantar, Rajawali, Jakarta, 1990, hlm. 162 .6]Loekman Soetrisno, loc.cit.