Usaha Orang Tua untuk Menumbuhkan Kebiasaan Membaca Al-Qur'an

Menjadi teladan dalam membaca

Orang tua harus menjadi teladan, bukan hanya dalam kehidupan keluarga dan masyarakat umumnya, tetapi juga dalam membaca. Ibu dan bapak hendaklah menjadi menjadi pecinta buku, dalam arti membuat membaca menjadi kebiasaan pribadi dan keluarga. Apabila anak melihat ibu dan bapaknya atau anggota keluarga lainnya, maka rasa ingin tahu anak itu tentang apa yang dilakukan tersebut akan timbul, dan ini mendorongnya untuk meniru dan melakukannya.[1]
Menurut Charles Schaefer bahwa pengaruh yang kuat dalam memberikan pendidikan terhadap anak adalah teladan orang tua. Anak akan menirukan apa saja yang dilakukan orang lain, terutama orang tuanya. Memberikan teladan merupakan cara yang lebih efektif daripada bahasa, karena bisa memberikan gambaran dan isyarat yang jelas untuk dapat ditirukan.[2]

Pengetahuan anak mengenai sikap yang benar dan diterima oleh orang lain, sebagian besar diperoleh dengan menyerap dan menirukan sikap orang tua. Oleh karena itu perlu disadari dan diperhatikan agar orang tua dapat memberikan teladan yang baik dan benar, termasuk di dalamnya adalah teladan membaca. 

Memberi perhatian pada pelajaran anak

Orang tua harus memberikan perhatian pada pelajaran anak di sekolah. Memberikan perhatian tidak selalu berarti mengajar anak di rumah, seperti yang dilakukan oleh guru di sekolah. Menanyakan anak tentang apa saja yang dipelajari di sekolah, sesungguhnya sudah berarti memberikan perhatian.

Perhatian orang tua dapat berarti mengajar anak untuk memantapkan apa yang telah diajarkan di sekolah.[3] Pada waktu anak sedang dalam periode belajar membaca permulaan, bantuan ini sangat penting. Dan hendaknya suasana mengajar anak di rumah harus selalu akrab, sehingga anak merasa lebih bebas dan santai. Suasana demikian umumnya lebih mendorong dan membuat anak kreatif.

Menciptakan bacaan

Selain dari buku-buku yang telah tersedia seperti biasa orang tua dapat membimbing anak menciptakan bacaan sendiri. Sebelum anak dapat menulis, orang tua sendiri dapat melakukannya disaksikan oleh anak. Kemampuan kreatif ini juga harus dikuasai dan dipraktekkan oleh guru. Kegiatan ini sangat perlu dikembangkan bukan saja dalam rangka mengembangkan daya kreatifitas anak dan guru sendiri tetapi juga membantu mengisi kekurangan buku bacaan anak baik di sekolah maupun di rumah.[4]

Di samping contoh-contoh tulisan yang dibuat oleh orang tua untuk dapat menciptakan bacaan sendiri, bahwa tulisan atau gambar yang dibuat oleh anak juga dapat dicantumkan pada bacaan sendiri, karena ini nanti dapat menarik bagi anak untuk dapat mendorong kreatifitas di samping untuk tujuan membaca.

Memilih buku bacaan

Usaha orang tua untuk menumbuhkan kebiasaan membaca bagi anak yang lain adalah dengan memilihkan buku bacaan anak-anak. Yang dimaksud dengan buku di sini adalah bukanlah buku pelajaran membaca, melainkan buku bacaan umum atau leteratur anak.

Dalam memilih buku bacaan anak setidaknya disesuaikan dengan jenjang perkembangan anak, jika pada jenjang usia sekolah dasar anak telah mulai belajar membaca, maka kegiatan membaca harus pula membantu anak dalam pelajaran.[5] Pada jenjang belajar membaca biasanya anak yang berumur 5 s/d 8 tahun, pada masa ini orang tua terus membacakan buku-buku cerita bergambar agar kesadaran atau perasaan bahwa dalam buku ada tertulis cerita-cerita yang menarik semakin kuat.

Kemudian pada jenjang  lancar mebaca pada usia anak 8 /d 11 tahun pada masa ini perkembangan pikiran dan bahasa anakpun telah mencapai jenjang yang dapat dikatakan hampir sempurna. Dan masa ini umumnya anak mulai suka akan hal-hal yang penuh petualangan bahaya dan misteri. Untuk memenuhi perkembangan dan perasaan anak seperti tersebut buku-buku bacaan yang sesuai perlu diberikan atau dianjurkan padanya.

Tak ada Gading yang tak retak, itulah pribahasa yang relevan  umat manusia, dimana setiap dari insan memiliki titik lemah, sebab manusia tak ada yang sempurna, oleh sebab itu, untuk dapat lebih jelas lagi dalam mempelajari Seberapa besar Usaha Orang Tua untuk Menumbuhkan Kebiasaan Membaca Al-Qur'an, silahkan baca juga :
  • Dasar dan Tujuan Kewajiban Orang Tua dalam Memberikan Perhatian Kepada Anak
  • Usaha Orang Tua untuk Menumbuhkan Kebiasaan Membaca
  • Dasar dan Tujuan Membaca Al-Qur’an
  • Kemampuan dasar membaca Al-Qur’an dengan Tajwid
  • Efektifitas Orang Tua Membimbing Anak Dalam Membaca Al-Qur'an

Foot-Note

[2]Charles Sceafes, Bagaimana Mempengaruhi Anak Pegangan Praktis bagi Orang Tua, Dahara Prize, Semarang, Cet. Ke 5, 1994, hal. 16.   [3] Tampubolon, Op. Cit, hal 82.   [4]Tampubolon, Op. Cit,, hal. 84.   [5]Ibid, hal. 109.