Pada abad ke-II H, telah bermunculan Ulama-ulama atau pemikir-pemikir Islam yang benar-benar tangguh. Baik dilihat dari segi pemikiran maupun tekad yang berdampak kepada konsistensi diri mereka, sehingga meskipun raga mereka telah hancur dan melebur bersama tanah serta seisinya, akan tetapi nama-nama mereka tetaplah luhur, harum, dan besar.
Di antara nama-nama ulama pada zaman itu, sebagian dari mereka dialah Empat Imam Mazhab yang secara resmi diakui oleh penduduk di Indonesia sebagai Mujtahid Mutlak.
Apakah yang dinamakan Mujtahid Mutlak, Mujtahid Mutlak adalah seorang mujtahid yang dalam menggali hukum Islam (berijtihadnya) menggunakan metode sendiri. Dengan kata lain, metode yang ia pakai bukanlah berasal dari metodenya ulama-ulama lain.
Nah, sahabat Perahu Jagad yang penulis hormati, :) ( ce ileee, resmii cuy),,, heee
Di Indonesia ini telah dimayoritasi penduduknya dengan ajaran Islam yang berfaham Ahli SUnnah Wal Jama'ah. Dan orang-orang Ahli Sunnah atau yang biasa kita sebut dengan Faham ASWAJA ini mengakui keempat mujtahid mutlak sebagai pedoman dalam mengenali hukum-hukum Islam yang belum benar-benar dijelaskan di dalam nash al-Qur'an dan al-Hadits.
Baiklah sekarang mari kita mencoba untuk mengenal satu persatu para mujtahid Mutlak.
Mazhab Hanafi
Penyusun mazhab ini adalah Imam Abu Hanifah. Beliau lahir tahun 80 H dan wafat di Baghdad pada tahun 150 H. Pada saat remaja, beliau telah belajar di Kufah, dan di sinilah Abu Hanifah mulai menyusun mazhabnya.
Berdasarkan sumber-sumber yang dapat dipercaya, Beliau adalah seorang yang wadi' Ilmu Fiqh ( orang yang termasuk golongan pertama yang menyusun ilmu fikih yang seperti kita saksikan sekarang ini ).
Mazhab Maliki
Malik bin Anas Al-Asbahi adalah Imam yang menusun Mazhab Maliki. Lahir tahun 93 H dan wafat pada tahun 170 H. Penyusun mazhab maliki yaitu Malik bin Anas Al-Asbahi mempelajari ilmunya di Madinah, dan di sanalah beliau menuliskan kitab Al-Muwatta, yaitu kitab panduan hadits yang masih terus digunakan hingga saat ini juga.
Dalam Ijtihadnya, beliau ini menggunakan beberapa sumber hujjahnya. Yakni Al-Qur'an, Al-Hadts, Ijma', Qiyas. Akan tetapi Qiyas sebagai sumber terakhir yang penulis sebutkan ini sangat kecil kemungkinannya digunakan oleh Imam Malik. Hal ini dikarenakan beliau adalah ahli hadits.
Imam Malik juga terkenal dengan sebutan fuqoha, saorang Ahli dalam Ilmu Fiqih, salah satu gelar yang disandangnya adalah " Sayyid Fuqoha Al-Hijaz " Pemimpin ahli fikih di seluruh daerah Hijaz.
Mazhab Syafi'i
Adalah Muhammad bin Idris bin Syafi'i adalah pendiri mazhab syafi'i. Beliau ini masih keturunan bangsa Quraisy, yang dilahirkan kedunia pada tahun 150 H dan meninggal pada tahun 204 H di daerah Khuzzah.
Pada umurnya yang masih terhitung belia, yakni tujuh tahun beliau telah dapat menghafalkan Al-Qur'an. Sedangkan pada saat umur beliau menginjak sepuluh tahun beliau telah dapat menghafalkan kitab karangan Imam Malik yang menjadi gurunya dikemudian hari, kitab yang dihafalkannya ketika itu adalah kitab Al-Muwatta. Sementara itu, di saat Imam Syafii menginjak usia dua puluh tahun beliau sudah diberikan izin oleh gurunya yakni Muslim bin Khalid untuk berfatwa.
Kisah perjalanannya membangun mazhab dimulai ketika beliau hijrah ke Madinah untuk berguru kepada ulama besar ahli hadits dan ahli ilmu Fiqih, di sana dia belajar kepada Imam Malik, kemudian setelah itu beliau pergi ke Irak, di sana beliau bergaul dengan sahabat-sahabat Imam Abu Hanifah. Beliau terus melanjutkan perjalanannya menuju ke daerah Persi hingga Negeri-Negeri yang lainnya.
Satu daerah kemudian daerah yang lain dia lewati, dari sanalah terus bertambah ilmu yang dimiliki oleh Imam syafii. Beliau ini adalah orang yang supel, pandai bergaul baik dengan rakyat maupun dengan pemerintah. Beliau sering bertukar pikiran dengan para ulama-ulama terutama sahabat-sahabat Imam Abu Hanifah. Dan dari pergaulannya sekaligus hasil dari diskusi-diskusinya itu akhirnya beliau dapat menyusun pendapat beliau yang pertama yang disebut qadim. Kemudian beliau kembali ke Makkah pada tahun198 H. Nah, Pada tahun tersebut juga Imam Syafi pergi ke Mesir, di sana belau menyusun pendapat beliau yang baru yang terkenal dengan sebutannya "qoulul Jadid"
Mazhab Hanbali
Disusun oleh Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal. Lahir di Baghdad dan meninggal dunia pada tahun 241 H. Imam Hambali merupakan salah satu muridnya dari Imam Syafii.
Imam Hanbali ini memiliki banyak murid yang terkemuka, beberapa di antaranya adalah Imam Bukhari dan Imam Muslim. Beliau sangat berpegang teguh kepada fatwa sahabat apa bila tidak ditemukanny nas di dalam al-Qur'an dan Al-Hadits.
Beliau adalah salah satu tokoh Mujtahid Mutlak yang memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Begitu telitinya beliau menfatwakan sesuatu hal, akhirnya mengakibatkan mazhab ini kurang berkembang dengan pesat. Hal ini juga diakibatkan orang-orang yang menganut mazhab Hanbal ini juga merupakan orang-orang yang begtu sangat teliti.
Dikutip dari Fiqh Islam karya H.Sulaiman Rasjid
Di antara nama-nama ulama pada zaman itu, sebagian dari mereka dialah Empat Imam Mazhab yang secara resmi diakui oleh penduduk di Indonesia sebagai Mujtahid Mutlak.
Apakah yang dinamakan Mujtahid Mutlak, Mujtahid Mutlak adalah seorang mujtahid yang dalam menggali hukum Islam (berijtihadnya) menggunakan metode sendiri. Dengan kata lain, metode yang ia pakai bukanlah berasal dari metodenya ulama-ulama lain.
Nah, sahabat Perahu Jagad yang penulis hormati, :) ( ce ileee, resmii cuy),,, heee
Di Indonesia ini telah dimayoritasi penduduknya dengan ajaran Islam yang berfaham Ahli SUnnah Wal Jama'ah. Dan orang-orang Ahli Sunnah atau yang biasa kita sebut dengan Faham ASWAJA ini mengakui keempat mujtahid mutlak sebagai pedoman dalam mengenali hukum-hukum Islam yang belum benar-benar dijelaskan di dalam nash al-Qur'an dan al-Hadits.
Baiklah sekarang mari kita mencoba untuk mengenal satu persatu para mujtahid Mutlak.
Mazhab Hanafi
Penyusun mazhab ini adalah Imam Abu Hanifah. Beliau lahir tahun 80 H dan wafat di Baghdad pada tahun 150 H. Pada saat remaja, beliau telah belajar di Kufah, dan di sinilah Abu Hanifah mulai menyusun mazhabnya.
Berdasarkan sumber-sumber yang dapat dipercaya, Beliau adalah seorang yang wadi' Ilmu Fiqh ( orang yang termasuk golongan pertama yang menyusun ilmu fikih yang seperti kita saksikan sekarang ini ).
Mazhab Maliki
Malik bin Anas Al-Asbahi adalah Imam yang menusun Mazhab Maliki. Lahir tahun 93 H dan wafat pada tahun 170 H. Penyusun mazhab maliki yaitu Malik bin Anas Al-Asbahi mempelajari ilmunya di Madinah, dan di sanalah beliau menuliskan kitab Al-Muwatta, yaitu kitab panduan hadits yang masih terus digunakan hingga saat ini juga.
Dalam Ijtihadnya, beliau ini menggunakan beberapa sumber hujjahnya. Yakni Al-Qur'an, Al-Hadts, Ijma', Qiyas. Akan tetapi Qiyas sebagai sumber terakhir yang penulis sebutkan ini sangat kecil kemungkinannya digunakan oleh Imam Malik. Hal ini dikarenakan beliau adalah ahli hadits.
Imam Malik juga terkenal dengan sebutan fuqoha, saorang Ahli dalam Ilmu Fiqih, salah satu gelar yang disandangnya adalah " Sayyid Fuqoha Al-Hijaz " Pemimpin ahli fikih di seluruh daerah Hijaz.
Mazhab Syafi'i
Adalah Muhammad bin Idris bin Syafi'i adalah pendiri mazhab syafi'i. Beliau ini masih keturunan bangsa Quraisy, yang dilahirkan kedunia pada tahun 150 H dan meninggal pada tahun 204 H di daerah Khuzzah.
Pada umurnya yang masih terhitung belia, yakni tujuh tahun beliau telah dapat menghafalkan Al-Qur'an. Sedangkan pada saat umur beliau menginjak sepuluh tahun beliau telah dapat menghafalkan kitab karangan Imam Malik yang menjadi gurunya dikemudian hari, kitab yang dihafalkannya ketika itu adalah kitab Al-Muwatta. Sementara itu, di saat Imam Syafii menginjak usia dua puluh tahun beliau sudah diberikan izin oleh gurunya yakni Muslim bin Khalid untuk berfatwa.
Kisah perjalanannya membangun mazhab dimulai ketika beliau hijrah ke Madinah untuk berguru kepada ulama besar ahli hadits dan ahli ilmu Fiqih, di sana dia belajar kepada Imam Malik, kemudian setelah itu beliau pergi ke Irak, di sana beliau bergaul dengan sahabat-sahabat Imam Abu Hanifah. Beliau terus melanjutkan perjalanannya menuju ke daerah Persi hingga Negeri-Negeri yang lainnya.
Satu daerah kemudian daerah yang lain dia lewati, dari sanalah terus bertambah ilmu yang dimiliki oleh Imam syafii. Beliau ini adalah orang yang supel, pandai bergaul baik dengan rakyat maupun dengan pemerintah. Beliau sering bertukar pikiran dengan para ulama-ulama terutama sahabat-sahabat Imam Abu Hanifah. Dan dari pergaulannya sekaligus hasil dari diskusi-diskusinya itu akhirnya beliau dapat menyusun pendapat beliau yang pertama yang disebut qadim. Kemudian beliau kembali ke Makkah pada tahun198 H. Nah, Pada tahun tersebut juga Imam Syafi pergi ke Mesir, di sana belau menyusun pendapat beliau yang baru yang terkenal dengan sebutannya "qoulul Jadid"
Mazhab Hanbali
Disusun oleh Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal. Lahir di Baghdad dan meninggal dunia pada tahun 241 H. Imam Hambali merupakan salah satu muridnya dari Imam Syafii.
Imam Hanbali ini memiliki banyak murid yang terkemuka, beberapa di antaranya adalah Imam Bukhari dan Imam Muslim. Beliau sangat berpegang teguh kepada fatwa sahabat apa bila tidak ditemukanny nas di dalam al-Qur'an dan Al-Hadits.
Beliau adalah salah satu tokoh Mujtahid Mutlak yang memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Begitu telitinya beliau menfatwakan sesuatu hal, akhirnya mengakibatkan mazhab ini kurang berkembang dengan pesat. Hal ini juga diakibatkan orang-orang yang menganut mazhab Hanbal ini juga merupakan orang-orang yang begtu sangat teliti.
Dikutip dari Fiqh Islam karya H.Sulaiman Rasjid