Pengaruh Lingkungan Terhadap Intelegensi

Lingkungan yang penulis maksudkan disini ialah segala sesuatu yang melingkungi anak didik yang berupa orang, benda, pengetahuan dan sebagainya. Lingkungan tersebut dapat dikelompokkan menjadi: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, yang secara langsung atau tidak langsung mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan pendidikan anak.

Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.
Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami istri, dan anak-anak yang belum dewasa.  Suatu kenyataan bahwa anak didik pertama-pertama pada umumnya, dilahirkan dibesarkan dan diasuh dalam lingkungan keluarganya. Oleh karena itu serta adanya anak didik baru dalam proses perkembangannya. Maka apa saja yang ada dan terjadi dalam keluarganya itu, baik yang disengaja atau tidak tentu membawa pengaruh dalam perkembangannya.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Intelegensi
Lingkungan Seperti apa yang membentuk IQ dan Kepribadian kalian
Keluarga yang memberikan kasih sayang yang wajar bagi anak didiknya, maka anak akan merasa aman, terjamin dan wajar dalam tingkah lakunya.
Sebaliknya keluarga yang terlalu memanjakan atau kejam, maka kemanjaan atau kekejaman itu akan direfleksikan oleh anak didiknya dalam kehidupan sehari-hari. Keluarga yang selalu mengalami ketegangan ini juga membekaskan ketegangan dalam diri anak didiknya.

Menurut Soemadi Suryabrata adalah sebagai berikut:
“Itulah sebabnya anak-anak yang sukar (problem child) banyak yang berasal dari keluarga yang retak (broken home), misalnya karena perceraian orang tua, adanya orang tua tiri, diasuh oleh orang tua pengganti dan sebagainya ”.  Maka jelaslah kiranya bahwa keadaan suatu keluarga, besar pengaruhnya terhadap intelegensi anak.

Lingkungan keluarga
Secara umum yang dimaksud sekolah adalah tiap bentuk dan pendidikan, baik yang diselenggarakan dalam bangunan maupun yang tidak, membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan manusia dari tahap ke tahap kehidupan anak didik sampai mencapai titik kemampuan yang optimal.

Yang dimaksud di sini ialah suatu lembaga sosial yang menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Sekolah sebagai badan pendidikan yang penting sesudah keluarga, tentu saja mempunyai pengaruh yang tidak kecil terhadap pendidikan anak didiknya.
Lebih-lebih bila diingat bahwa waktu yang diserap oleh sekolah tidaklah hanya sebentar. Anak didik oleh karena perkembangannya, menghadapi berbagai macam kebutuhan yang menyangkut masalah intelektual dan emosional, yang kesemuanya itu memerlukan pemecahan. Sedangkan pelajaran-pelajaran yang ada disekolah, dapat dihubungkan dengan benda-benda, orang yang seluruhnya juga ditelaah anak didik. Oleh karena itu apabila sekolah yang bersangkutan dapat memberikan pendidikan yang sesuai antara kebutuhan perkembangan pada usia anak didik, dengan kenyataan-kenyataan tradisi serta kepentingan masyarakat, dapatlah anak didiknya memperoleh kemungkinan berkembang dengan baik dan kepribadiannya menjadi imbang, sebaliknya kalau sekolah itu hanya menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak sesuai dengan kebutuhan anak didik atau tidak sesuai dengan taraf kemampuan anak didik maka besar kemungkinan anak didiknya akan menjadi canggung dimasyarakat.

Lingkungan masyarakat
Definisi masyarakat menurut Hasan shadily sebagai berikut:
“Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya  bertalian secara golongan dan pengaruh mempengaruhi satu sama lain.” 

Manusia sulit untuk dapat hidup seorang diri, selalu ia akan tertarik kepada hidup bersama dalam masyarakat karena beberapa hal, antara lain secara naluriah ia berhasrat memelihara keturunan sehingga ia mencari istri atau suami dan membentuk keluarga.

Jadi manusia itu adalah makhluk sosial yang menyukai hidup bergolongan atau setidak-tidaknya mencari teman untuk hidup bersama. Dengan demikian maka antara individu dan masyarakat terjalin hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik, individu dapat mempengaruhi masyarakatnya, sebaliknya masyarakat juga dapat mempengaruhi individu-individu yang menjadi anggotanya, oleh karena itu bagaimana juga individu tidak akan dapat menghindarkan diri dari pengaruh masyarakatnya.

Jadi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat sangat berpengaruh besar terhadap tingkat intelegensi dan perkembangan anak.

------------------
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1999, hlm. 239.
Soemadi Suryabrata, Pokok-Pokok Psychology Pendidikan, Cet II, Sumbangsih Yogyakarta, 1970, hlm. 76.
Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1994, hlm. 33.
Hasan Shadily, Sosiology Untuk Masyarakat Indonesia, Cet IV, PT Bina Aksara, Jakarta, 1989, hlm. 47.