Pengertian Komparasi Pengamalan Pendidikan Agama Islam

Komparasi berasal dari komparative yang berarti berdasarkan perbandingan,  lebih lanjut Suharsimi Arikunto menjelaskan : “Pengertian komparasi akan dapat menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda dan orang tentang prosedur kerja dan dapat juga membandingkan kesamaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang atau negara terhadap kasus orang, peristiwa atau ide-ide”.

Atau dengan kata lain comparation berarti membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain.  Dengan demikian dapat diambil pengertian bahwa studi komparasi adalah penyelidikan dengan cara membandingkan antara sesuatu dengan yang lain. Sedangkan pengertian pengamalan yaitu pelaksanaan, perbuatan dan kesungguhan hati dalam melakukan sesuatu.

Pengertian Komparasi Pengamalan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam wajib dilaksanakan oleh semua lingkungan pendidikan oleh semua unsur penanggung jawab pendidikan, sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, maka tugas dan fungsi Pendidikan Agama Islam adalah membangun pondasi kehidupan pribadi bangsa Indonesia yaitu pondasi mental rohaniah yang berakar tunggang pada faktor keimanan dan ketakwaan yang berfungsi sebagai pengendali dan pengokoh jiwa bangsa.

Pelaksanaan program Pendidikan Agama Islam harus diarahkan pada pendalaman dan pengamalan nilai-nilai iman dan takwa yang tidak hanya terbatas di dalam dinding sekolah. Untuk dapat mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam secara maksimal, maka harus dipergunakan metode mengajar yang tepat, agar para siswa dapat melaksanakan apa yang telah dipelajarinya dari sekolah.
Dalam hal ini siswa diharapkan dapat melaksanakan ibadah seperti:
  1. Menjalankan sholat lima waktu secara tertib dan teratur.
  2. Mengaji Al-Qur'an dengan benar.
  3. Berakhlakul karimah.
  4. Memiliki rasa tanggung jawab, keadilan dan keikhlasan, dan lain-lain.
Dalam memantapkan pelaksanaan Pendidikan Agama Islam diperlukan penilaian secara nasional mengenai pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap perubahan sikap mental dan perilaku anak didik dalam keluarga dan masyarakat. Sistem evaluasi pelaksanaan Pendidikan Agama Islam harus benar-benar tepat mengenai sasaran sesuai dengan tujuan pokok Pendidikan Agama Islam di sekolah yang lebih dititikberatkan pada faktor internalisasi nilai-nilai yang berindikasi pada perilaku akhlakiah sebagai manifestasi dari corak kepribadian manusia yang beriman dan bertakwa. 

Referensi
Hasan Shadili, Kamus Inggris Indonesia, Gramedia, hlm. 527.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 245.
Jhon M. Echols dan Hassan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1976, hlm. 131.
Muhammad Zuhaili, Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini, Ba'adillah Press, Jakarta, 2002, hlm. 103.
Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Islam dan Umum, Bumi Aksara, Jakarta, 1995, hlm. 92.