Prinsip Prinsip Mengajar Tepat, Praktis dan Efesien

Selamat berkunjung sahabat perahu jagad tercinta, sebelumnya kami minta maaf karena beberapa hari terakhir kami tidak dapat bersua dengan anda sekalian melewati tulisan-tulisan kami. Alasannya adalah, PC yang biasa penulis gunakan sudah ditelan usia dan saat ini kondisinya sangat mengenaskan.

Terlepas dari keadaan PC yang senantiasa menemani penulis baik dalam keadaan suka maupun duka tersebut, kali ini dengan bermodal Laptop pinjaman akhirnya penulis dapat menyalurkan kebiasaan yang insyallah dimata Tuhan dapat menjadi nilai ibadah bagi penulis, dan semoga dengan adanya tulisan-tulisan dari kami dapat membuka wawasan kita semua terkait pendidikan.

Pada kesempatan yang lalu kita telah menyinggung Macam-macam Teori Mengajar, bila saudara belum membaca, silahkan jangan ragu untuk dibaca. Karena pembahasan kita kali ini yaitu "Prinsip Prinsip Mengajar Tepat, Praktis dan Efesien" , akan menjadi maksimal bila sahabat sekalian telah mengerti apa itu pengertan mengajar.

Bagi seorang guru atau dosen, mengajar bukanlah satu bentuk aktifitas dari sebuah keprofesian yang dapat dengan mudah diimplementasikan dengan baik. Pasalnya, meskipun dalam pembelajaran tersebut telah sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan, sayangnya kerapkali antara pembelajaran dengan hasil yang dicapai belum maksimal. Ketidakmaksimalan atau kesenjangan antara proses dengan hasil belajar inilah yang kerapkali menjadi momok bagi para guru dan dosen. Silahkan sahabat baca : Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Dengan adanya kesenjangan yang seperti penulis paparkan di atas, seyogyanya bagi seorang pendidik atau pengajar baik itu guru maupun dosen, terlebih bagi para calon generasi bangsa yang kini tengah belajar, kalian harus dan bagi penulis akan menjadi wajib hukumnya kalian tahu tentang prinsip-prinsip mengajar yang akan penulis sajikan di bawah ini.

Prinsip-Prinsip Mengajar yang akan penulis rangkum di sini berdasarkan buku karya Drs. Slameto namun dengan gaya bahasa penulis sendiri. Bisa dibilang ini adalah resensi buku yang merupakan sub bab terkait mengajar.

Berdasarkan buku karangan Drs. Slameto terdapat dua anggapan mengenai prinsip-prinsip mengajar yang wajib diketahui bagi para pendidik. Penadapat pertama mengatakan, ada 10 prinsip yang harus diketahui, di antaranya bisa dijelaskan dalam uraian di bawah ini:

Perhatian
Mula-mula kewajiban seorang guru di dalam kelas adalah membangkitkan perhatian para siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dan perlu juga sebagai seorang guru tahu, bahwa dalam diri seorang peserta didik telah terdapat bakat-bakat yang dibawanya dari lahr, sehingga sebagai seorang guru kita diwajibkan pula mengembangkan bakat tersebut. Sejalan dengan berkembangnya bakat yang dimiliki orleh para siswa atau peserta didik, mereka akan lebih cepat dalam menanggapi atau merespon setiap pembelajaran yang akan dilakukannya.

Aktifitas
Aktifas adalah prihal yang tidak mungkin bisa dilepaskan dari sebuah kegiatan, katakan itu adalah kegiatan belajar dan mengajar. Seorang siswa yang melakukan aktifitas dalam pembelajarannya akan terasa sebagai moment yang akan dengan mudah ditangkap dan dipahami. Oleh sebab itu seorang guru diperkenankan dalam pembelajarannya tidak hanya monoton menggunakan satu metode pembelajaran. Agar pembaca dapat lebih memahami, silahkan baca artikel-artikel d bawah ini:
Pengertian Metode Pembelajaran
Pengertian Cara Belajar Siswa Aktif (Metode pembelajaran CBSA)

Appersepsi
Maksudnya adalah, Seorang guru sebelum melakukan pembelajaran akan lebih baik bila pendidik tersebut melakukan sebuah test, yaitu mengukur pengetahuan para peserta didik dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan oleh guru tersebut.

Peragaan
Di dalam proses pembelajaran, guru tidak melulu mengedepankan teori dalam penyampaian materi. Ada baiknya dengan membawakan beberapa contoh fisik atau nyata, sehingga para siswa atau murid dapat dengan mudah dalam memahami.

Repitisi
Ingatan manusia akan selalu berubah-ubah. Bahkan akan dengan mudahnya terlupakan materi yang sudah terlewati bila murid tersebut tidak pernah menelaah atau membaca kembali pelajaran yang telah disampaikan gur tersebut. Kiranya dalam hal ini, guru diperkenankan untuk mengulang-ulang materi yang sudah terlewati, dengan maksud tujuan untuk mengembalikan ingatan para peserta didik.

Korelasi
Satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya tidak akan bertabrakan antara satu dengan yang lainnya. Bahkan sejauh pengetahuan penulis, dalam satu tingkatan pelajar, misalkan tingkatan pelajar yang tengah duduk dibangku SMP kelas 1, pada tingkatan tersebut terdapat begitu banyak materi pelajaran satu yang dapat dihubungkan dengan materi pelajaran yang lainnya. Bahkan tidak sampai di sini, guru juga hendaknya dapat menghubungkan atau mengkorelasikan materi pembelajaran dengan pengalaman hidup atau cerita-cerita dalam kehidupan sehar-hari yang mungkin ada kaitannya dengan materi belajar. Tentunya hal ini akan lebih membuka pemahaman para siswa dalam menangkap materi pembelajaran.

Konsentrasi
Pemusatan salah satu minat siswa terhadap satu mata pelajaran yang dikaitkan erat dengan mata pelajaran yang lain, hal ini dapat memperoleh pengetahuan yang begitu luas dan mendalam bagi diri para siswa. Dari satu mata pelajaran, siswa dapat mengkonsep mata pelajan yang lain menjadi utuh dalam satu kesatuan dengan pelajaran yang menjadi minat para siswa tersebut.

Sosialisasi
Berbicara tentang manusia tidak akan pernah terlepas dari jiwa sosial. Dalam hal ini jelas saja, siswa tanpa teman atau siswa yang selalu menyendiri akan memiliki dampak buruk baik pada aspek perkembangan kepribadiannya maupun aspek perkembangan yang dilihat dari sisi kogntifnya. Sehingga hal tersebut dapat menjatuhkan minat siswa dalam belajar. Tentunya di sini guru menjadi sosok yang penting dalam memberikan motivasi kepada siswa yang selalu menyendiri untuk lebih bersahabat dengan teman-temannya yang lain.

Untuk dapat mempermudah kerja guru dalam menangani kasus-kasus yang tersebutkan di atas, silahkan baca juga artikel di bawah ini:
Bentuk –Bentuk Perilaku Menyimpang Pada Anak Dan Remaja
Faktor Yang Menyebabkan Perilaku Menyimpang Pada Diri Seorang Anak dan Remaja
Hubungan Tentang Kemampuan Memahami Perilaku Penyimpang Dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Siswa
Pengertian Tingkah Laku Menyimpang Pada Anak dan Peserta Didik

Individualisme
Latar belakang siswa dan faktor gen (bawaan lahir) berperan penting dalam membentuk pribadi siswa yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat kita lihat dari hobi, minat, bakat dan lain-lain yang terdapat pada diri siswa. Dari perbedaan-perbedaan itulah guru hendaknya dapat melayani para siswa dengan sebaik-baiknya. Sehingga setiap induvidu dari siswa-siswa tersebut dapat mengembangkan dirinya dengan haluan yang positif lagi baik.

Evaluasi
Evaluasi adalah alasan mengapa seorang guru dan siswa melakukan proses belajar yang telah tersistemasi dalam bentuk peraturan-peraturan baik tersirat maupun tersurat yang telah ditentukan oleh pakar-pakar pendidikan.
Dengan adanya evaluasi ini, para siswa bisa mendapatkan tingkat motivasi diri yang luar biasa. Evaluasi ini juga dapat menggambarkan tingkat kemajuan yang terjadi dalam diri siswa.