Teori Kebutuhan Mengatasi Prilaku Menyimpang Anak

Maslaw

Inti dari teori ini adalah bahwa kebutuhan itu tersusun dalam suatu hirarki, tingkat kebutuhan Maslaw ini ada lima tingkat yaitu :
  1. Kebutuhan fisiologis atau biologis
  2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan
  3. Kebutuhan akan penghargaan
  4. Kebutuhan sosial
  5. Kebutuhan akan aktualisasi diri.

Teori kebutuhan dari MC. Clelland

Teori ini menekankan pada pemahaman tentang motivasi. Motivasi akan semakin mendalam apabila disadari, bahwa setiap individu mempunyai tiga jenis kebutuhan yaitu :

1)     Need for Achievement (n ach)
Pada dasarnya setiap orang ingin dipandang sebagai orang yang berhasil dalam hidupnya terlebih remaja, dan sebaliknya tidak ada orang yang senang jika menghadapi kegagalan dalam hidupnya. Ini cerminan bahwa pada diri orang itu terdapat Need for Achievement.
2)     Need foor Power (n pow)
Berdasarkan teori ini kebutuhan akan kekuasaan menampakkan diri dari keinginan untuk mempunyai pengaruh terhadap orang lain. Dikatakan bahwa seseorang yang mempunyai kebutuhan n pow-nya besar biasanya menyukai kondisi kompetitif dan orientasi status serta akan lebih memberikan perhatian pada hal-hal yang memungkinkannya memperbesar pengaruhnya terhadap orang lain.

3)     Need for Affiliation (n aff)
Kebutuhan affiliasi ini merupakan kebutuhan riil dari setiap manusia terlepas dari kedudukan, jabatan maupun pekerjaannya. Kebutuhan ini pada umumnya tercermin pada keinginan berada pada situasi yang bersahabat dalam interaksi seseorang dengan orang lain.[1]

Dari kedua teori tersebut di atas dapat dipahami bahwa setiap manusia (termasuk anak) mempunyai beberapa kebutuhan dimana kebutuhan-kebutuhan tersebut perlu pemenuhan secara memadai.

Macam-macam Kebutuhan

Ada bermacam-macam jenis kebutuhan, diantaranya adalah kebutuhan menurut Maslaw :
a.      Physiological needs (kebutuhan yang bersifat biologis)
Misalnya : sandang, pangan dan tempat berlindung, 53k5ualit4sdan kesejahteraan hidup. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang amat primer, karena kebutuhan ini telah ada dan terasa sejak manusia dilahirkan di bumi ini.

b.      Safety needs (kebutuhan rasa aman)
Individu dalam melakukan kegiatan hidupnya membutuhkan adanya rasa aman. Misalnya : bilamana individu itu sedang bekerja, membutuhkan keamanan bagi jiwanya. Perasaan aman juga menyangkut mengenai harta yang ditinggal atau juga perasaan aman yang menyangkut masa depan.
c.      Sosial needs
Manusia sebagai makhluk sosial, membutuhkan adanya :
  1. Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dimana ia hidup atau berada.
  2. Kebutuhan akan perasan dihormati, karena setiap manusia merasa dirinya penting.
  3. Kebutuhan untuk bisa berprestasi.
  4. Kebutuhan untuk ikut serta (sens of partisioation)
d.     Esteem needs (kebutuhan akan harga diri)
Setiap orang yang hidup selalu menginginkan adanya penghargaan atas dirinya.

e.      Self actualization (ingin berbuat yang lebih baik)
Bahwa setiap individu ingin mengembangkan kapasitas mental dan kapasitas kerjanya melalui pengembangan pribadinya. Oleh sebab itu pada tingkatan ini orang cenderung untuk selalu mengembangkan diri dari berbuat yang lebih baik atau yang paling baik.[2]

Kebutuhan khas remaja menurut Gorison, yaitu :
  1. Kebutuhan akan kasih sayang
  2. Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok
  3. Kebutuhan untuk berdiri sendiri
  4. Kebutuhan untuk berprestasi
  5. Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain.
  6. Kebutuhan untuk dihargai
  7. Kebutuhan memperoleh falsafah hidup yang utuh.[3]
Dari berbagai macam jenis kebutuhan seperti yang disebutkan di atas merupakan kebutuhan manusia yang perlu mendapatkan perhatian untuk dipenuhinya. Dan kalau disimpulkan bahwa jenis-jenis kebutuhan anak (remaja) dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu :

a.      Kebutuhan biologis (fisik), meliputi :
  1. Kebutuhan akan sandang, makan dan minum
  2. Kebutuhan untuk beristirahat
  3. Kebutuhan kesejahteraan hidup.
b.      Kebutuhan psikis (kejiwaan), meliputi :
  1. Kebutuhan untuk dikasihi (kasih sayang)
  2. Kebutuhan akan rasa aman
  3. Kebutuhan akan sukses
  4. Kebutuhan untuk berprestasi
  5. Kebutuhan beragama
  6. Kebutuhan akan harga diri
  7. Kebutuhan berkreasi
c.       Kebutuhan sosial, meliputi :
  1. Kebutuhan untuk dihargai
  2. Kebutuhan mengadakan hubungan dengan sesama teman pergaulan
  3. Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain
  4. Kebutuhan untuk berdiri sendiri, mengambil tanggung jawab sendiri, mengambil pilihan sendiri.

[1] Sugeng Hariyadi, Perkembangan Peserta Didik, FIP IKIP, Semarang, 1993, hlm. 106.
[2] Mungin Edi Wibowo, Tehnik Bimbingan dan Konseling, FIP IKIP, Semarang, 1984, hlm. 8.
[3] Andi Mampiare, Op. Cit. hlm. 152.