Setiap orang memang dilahirkan dengan berbagai kreatifitas dan intelegensi yang berbeda-beda. Apabila anak telah telah sampai pada tahap akhir sekolah menengah, kreatifitas dan intelegensi mereka tetap berfungsi sebagai kekuatan penggerak dalam pengajarannya. Dan kecerdasan itu tetap menjadi pendorong yang kuat. Potensi intelegensi manusia perlu dikembangkan melalui belajar, belajar adalah suatu usaha yang menghasilkan perubahan tingkah laku, kemampuan pada aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Hasil belajar pada aspek kognitif mencakup penguasaan siswa terhadap materi, memahami materi, menganalisis, mengaplikasikan, menghasilkan suatu yang baru serta kemampuan dalam mengevaluasi. Hal tersebut misalnya adalah ketajaman dalam ingatan, kemampuan memahami hubungan-hubungan, kemampuan verbal dan lain-lain, semua itu akan memudahkan siswa atau anak dalam mempelajari suatu ilmu.
Hasil belajar pada aspek kognitif mencakup penguasaan siswa terhadap materi, memahami materi, menganalisis, mengaplikasikan, menghasilkan suatu yang baru serta kemampuan dalam mengevaluasi. Hal tersebut misalnya adalah ketajaman dalam ingatan, kemampuan memahami hubungan-hubungan, kemampuan verbal dan lain-lain, semua itu akan memudahkan siswa atau anak dalam mempelajari suatu ilmu.
Keterkaitan antara intelegensi dengan kratifitas manusia |
Anak atau siswa dengan taraf intelegensi yang cukup atau lebih tinggi, akan menunjukkan hasil belajar yang lebih baik, sedangkan siswa yang memiliki taraf intelegensi yang rendah akan lebih lambat dan mengalami kesukaran, hal ini disebabkan karena memang segala kemampuannya terbatas.
Oleh karena itu intelegensi mempunyai peran yang sangat penting dalam kreatifitas belajar anak pada aspek kognitif secara umum, termasuk kreatifitas mempunyai peranan yang sangat penting karena menuntut siswa/anak supaya mengingat, memahami, mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hai dan lain-lain yang mencakup kemampuan kognitif.
Hasil belajar pada aspek kognitif, banyak berkaitan dengan penghayatan nilai-nilai keberhasilan belajar siswa pada aspek kognitif akan menghantarkannya kepada suatu penghayatan nilai-nilai yang merupakan tujuan belajar afektif.
Dalam aspek psikomotor, anak dengan intelegensi tinggi terutama dalam kecepatan pengamatan, ketepatan dalam bereaksi, pengambilan langkah tepat.
Dengan demikian jelaslah bahwa intelegensi memiliki peranan dalam hal kreatifitas anak dan akan mempengaruhi hasilnya, sehingga apabila siswa memiliki taraf intelegensi yang tinggi dan keatifitas yang tinggi pula akan memiliki harapan yang besar terhadap keberhasilan belajarnya, apabila didukung oleh faktor-faktor belajar lainnya.
Namun begitu apapun taraf intelegensi seseorang, maka kewajiban pendidikan hanyalah mengembangkan potensi yang ada seoptimal mungkin