Tujuan Umum Khusus Pendidikan Agama Islam

Jika kita simak kembali, apa yang dinyatakan dalam berbagai ketentuan, maka tujuan pendidikan antara lain adalah untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan bertitik tolak dari ketentuan tersebut, maka dapat dirumuskan bahwa tujuan pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah umum ialah untuk mendidik anak-anak supaya menjadi orang yang takwa kepada Allah SWT, yang berarti taat dan patuh menjalankan perintah serta menjauhi larangan-larangan-Nya.

Adapun untuk lebih bisa memahami keterkaitan pendidikan agama berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus. bisa kita simak pada uraian berikut ini:

Tujuan Umum Khusus Pendidikan Agama Islam

a. Tujuan Umum

Tujuan umum ialah tujuan yang harus dicapai oleh sistem Pendidikan Islam sesuai dengan sumber dan dasar pelaksanaannya, tanpa batasan ruang dan waktu.
Dasar dan Tujuan Pengamalan Pendidikan Agama Islam
Tujuan Pendidikan Islam ialah membentuk manusia yang berkepribadian muslim, yakni manusia yang takwa, dengan sebenar-benarnya takwa kepada Allah.[1] Hal ini sesuai dengan Firman Allah yang artinya :

 “Hai orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benarnya takwa, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam” (QS. Ali Imron : 102).[2]

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus merupakan operasionalisasi dari tujuan umum, yang bersifat relatif, mengingat dan memperhatikan kultur dan senantiasa memperhatikan kemungkinan adanya tajdid, sesuai dengan cita-cita dan falsafah bangsa tempat umat Islam hidup di dalamnya, dengan syarat tidak bertentangan dengan sumber dan dasar Pendidikan Agama Islam.
Baca selengkapnya di: Dasar Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan secara umum dan khususTujuan khusus lebih memperhatikan, menekankan dan menuntut murid agar mempunyai pemahaman, kemampuan dan ketrampilan tertentu yang mengarah kepada terwujudnya tujuan Pendidikan Islam secara umum, dan sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada

Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam bertugas di samping menginternalisasi (menanamkan dalam pribadi) nilai-nilai Islami, juga mengembangkan anak fleksibel dalam batas-batas yang konfigurasi idealitas wahyu Tuhan. Hal ini berarti Pendidikan Agama Islam secara optimal harus mampu mendidik anak didik agar memiliki “kedewasaan atau kematangan” dalam beriman, bertaqwa dan mengamalkan hasil pendidikan yang diperoleh, sehingga menjadi pemikir yang sekaligus pengamal ajaran Islam.[3]
Sumber Ajaran Islam itu berasal dari mana? Sudah Tahukah Anda? Simak: Sumber Dasar Pendidikan Agama Islam
Referensi
[1]Abidin Ibnu Rasn,Op. Cit, hlm.133.
[2]Al-Qur’an, Surat Ali Imron Ayat 102, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya,  Departemen Agama, 1989, hlm.92.
[3]Abidin Ibnu Rasn,Op. Cit, hlm.135.