Faktor yang Mendorong dan Menghambat Bimbingan Beragama dalam Keluarga

Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan pendidiknya adalah kedua orang tua.[1] Keluarga juga merupakan tempat persemaian pembentukan atau penanaman bimbingan keagamaan. Sedang yang menjadi peranan penting adalah orang tua sebagai kunci pendorong anak melakukan ajaran agama. Maka dalam hal ini Imam al Ghozali sebagaimana dikutip oleh M. Thalib adalam bukunya “Analisa Wanita dalam bimbingan Islam” berpendapat:

“Bahwa melatih anak-anak adalah suatu hal yang sangat penting sekali, karena sebagai amanat bagi orang tua. Hati anak suci bagaikan mutiara cemerlang, bersih dari ukiran serta gambaran, ia dapat mampu menerima segala yang diukirkan atasnya dan apabila dibiasakan kearah kebaikan, jadilah ia baik, tetapi jika sebaliknya dibiasakan kearah kejelekan jadilah ia jelak”.[2]

Adapun hal-hal yang dapat dilakukan dalam rangka penanaman kebiasaan hidup beragama dari orang tua kepada anaknya antara lain :
One.       “Orang tua senantiasa melatih anak dengan membiasakan menjalankan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Two.      Orang tua sendiri rajin dalam menjalankan perintah agama, sebab tingkah laku orang tua tak lepas dari pengamatan anak-anaknya.
Three.   Orang tua hendaknya memberikan bimbingan dan pengawasan dengan sabar dan kasih sayang”. [3]

ARTIKEL TERKAIT
Faktor yang Mendorong dan Menghambat Bimbingan Beragama dalam Keluarga 
Pengertian Bimbingan Beragama dalam Keluarga
Karakteristik Bimbingan Beragama dalam Keluarga
Prinsip-Prinsip Dasar Pendidikan Anak
Fungsi dan Tujuan Bimbingan Beragama dalam Keluarga
Pengertian Kecerdasan Spiritual
Prinsip Kecerdasan Spiritual
Ciri-ciri Kecerdasan Spiritual
Dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung bimbingan keberagamaan anak dalam keluarga ialah dengan senantiasa melatih membiasakan menjalankan perintah Allah, keteladanan orang tua dan secara psikis harus dilakukan dengan rasa sabar dan penuh kasih sayang. Oleh karena itu sumberdaya keberagamaan keluarga dapat menjadi faktor penghambat dan pendorong bimbingan beragama dalam keluarga. Jika sumber daya keberagamaan orang tua tinggi akan menjadi daya motivasi/dorongan keberagamaan anak yang tinggi, tetapi sebaliknya jika orang tua sumber daya keberagamaan orang tua lemah akan menjadi penghambat dalam bimbingan beragama anak.[4]

[1] Jalaluddin, Psikologi Agama, PT. Raja Grafindo, Jakarta, 1998, hal. 204. [2]M. Thalib, Analisa Wanita dalam Bimbingan Islam, Al-Ikhlas, Surabaya, 1996, hal. 198.  [3] Ibid, hal. 199-201.  [4] Ibid, hal. 202.