Prinsip adalah pedoman berprilaku yang terbukti mempunyai nilai yang langgeng dan permanen. Menurut Covey prinsip layaknya mercusuar, prinsip merupakan substansi hukum alam yang tidak dapat dilanggar.[1]
Sedangkan prinsip kecerdasan spiritual sendiri menurut Agus Nggermanto terbagi 3 bagian, yaitu :
One. “Prinsip kebenaran"
yaitu hidup dengan cara hanif atau cinta dan cenderung memilih kebanaran sehingga menuntun kita kearah kesempurnaan hidup.
Two. "Prinsip keadilan"
yaitu konsisten melangkah dijalan kebenaran atau dengan memberikan sesuai dengan haknya sebagai prinsip yang sangat mendasar dalam sistem kehidupannya.
Three. "Prinsip kebaikan"
yaitu memberikan lebih dari haknya yang artinya hidup dengan mental berlimpahan atau dengan kenyakinan bahwa karunia yang diberikan Tuhan kepada kita merupakan karunia yang melimpah dengan kenikmatan dimana-mana sehingga kita dapat saling membantu dan memberi kebaikan”.[2]
Ketiga prinsip tersebut selaras atau secara sinergis menjadi prinsip dasar kecerdasan spiritual. Prinsip kebenaran sebagai sesuatu yang paling nyata dan selalu kita hadapi setiap hari, sehingga begitu dekatnya kita tidak dapat merasakannya. Begitu juga dengan prinsip keadilan yang selalu konsisten melangkah menuju kebenaran, sehingga melakukan kebenaran itu pasti adil untuk mendapatkan hasilnya dan prinsip kebaikan itu selaras dengan prinsip kebenaran dan keadilan denngan hidup selaras dengan prinsip kebaikan yaitu hidup dengan mental berkelimpahan (mempunyai keyakinan bahwa masih melimpah ruah karunia kenikmatan dimana-mana).
ARTIKEL TERKAIT
[1]Ibid., hal. 123-124.
[2]Ibid., hal. 126-129.
Sedangkan prinsip kecerdasan spiritual sendiri menurut Agus Nggermanto terbagi 3 bagian, yaitu :
One. “Prinsip kebenaran"
yaitu hidup dengan cara hanif atau cinta dan cenderung memilih kebanaran sehingga menuntun kita kearah kesempurnaan hidup.
Two. "Prinsip keadilan"
yaitu konsisten melangkah dijalan kebenaran atau dengan memberikan sesuai dengan haknya sebagai prinsip yang sangat mendasar dalam sistem kehidupannya.
Three. "Prinsip kebaikan"
yaitu memberikan lebih dari haknya yang artinya hidup dengan mental berlimpahan atau dengan kenyakinan bahwa karunia yang diberikan Tuhan kepada kita merupakan karunia yang melimpah dengan kenikmatan dimana-mana sehingga kita dapat saling membantu dan memberi kebaikan”.[2]
Ketiga prinsip tersebut selaras atau secara sinergis menjadi prinsip dasar kecerdasan spiritual. Prinsip kebenaran sebagai sesuatu yang paling nyata dan selalu kita hadapi setiap hari, sehingga begitu dekatnya kita tidak dapat merasakannya. Begitu juga dengan prinsip keadilan yang selalu konsisten melangkah menuju kebenaran, sehingga melakukan kebenaran itu pasti adil untuk mendapatkan hasilnya dan prinsip kebaikan itu selaras dengan prinsip kebenaran dan keadilan denngan hidup selaras dengan prinsip kebaikan yaitu hidup dengan mental berkelimpahan (mempunyai keyakinan bahwa masih melimpah ruah karunia kenikmatan dimana-mana).
ARTIKEL TERKAIT
- Pengertian Kecerdasan Spiritual
- Prinsip Kecerdasan Spiritual
- Ciri-ciri Kecerdasan Spiritual
- Faktor yang Mendorong dan Menghambat Bimbingan Beragama dalam Keluarga
- Pengertian Bimbingan Beragama dalam Keluarga
- Karakteristik Bimbingan Beragama dalam Keluarga
- Prinsip-Prinsip Dasar Pendidikan Anak
- Fungsi dan Tujuan Bimbingan Beragama dalam Keluarga
[1]Ibid., hal. 123-124.
[2]Ibid., hal. 126-129.