"Belajar Ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya". (Oleh Drs. Slameto, dalam bukunya BELAJAR Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya)
Selamat datang Sahabat Perahu jagad yang kami hormati, pada kesempatan yang lalu kita telah mencoba untuk mengkaji pengertian belajar menurut para ahli, bisa di baca : Definisi Belajar Menurut Para Ahli. Di sana sahabat akan diperkenalkan konsep pemikirannya para ahli pendidikan seperti : Drs. Abu Ahmadi, Elizabeth B. Hurlock, Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, Martensi dkk, Drs. Oemar Hamalik, The Liang Gie. Karena menurut kami penjelasan tersebut begitu singkat, maka pada kesempatan yang baik ini, kami selaku penulis dari situs pendidikan " Perahu Jagad" mencoba ingin menghadirkan sebuah artikel penting tentang pengertian Belajar secara runtut, lengkap, dan tuntas. Dan sebelum kita masuk ke dalam materi, kami selaku penulis ingin meminta maaf bila mana apa yang kami rangkum kurang berkenan. Namun harapan kami, para sahabat sekalian dapat mendapatkan hasil yang maksimal guna pendataan yang sedang sahabat cari.
Diamanapun seorang siswa atau anak didik melangsungkan proses pendidikan, baik itu di sekolah, pesantren, maupun di tempat pendidikan lainnya, belajar adalah sesuatu yang bisa dikatakan rukhnya pendidikan. Dan belajar juga dapat dikatakan sebagai kegiatan yang paling penting. Jadi, berhasil ataukah tidak tujuan pendidikan dalam suatu lembaga, itu tergantung dengan proses belajar. silahkan baca : Pengertian Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari Berbagai Aspek
Mungkin dalam benak anda muncul sebuah pertanyaan, apakah yang dinamakan belajar itu sama saja dengan menghafal, latihan, dengan pengumpulan fakta atau observasi dll? Jawabannya adalah, bisa saja sama namun bisa juga berbeda.
Dalam sebuah kasus, belajar adalah suatu kegiatan dalam melakukan latihan berbagai macam soal, katakan saja ini adalah pelajaran matematika. Maka orientasi guru dalam menerjemahkan pengertian belajar adalah dengan banyaknya latihan yang dikerjakan para siswa dengan sejumlah rentetan prestasi atau nilai yang memuaskan. Dalam kasus lain misalnya guru bidang studi al-Qur'an hadits, pada mata pelajaran ini guru memberikan beban siswa dengan sekian jumlah hafalan, bisa itu hafalan tajwid dan hafalan surat-surat Makiyah. Maka, Guru al-Qur'an Hadits akan memiliki argumen bahwa, Siswa yang memiliki ketuntasan hafalan yang banyak maka siswa tersebut telah belajar. Dan secara tidak langsung penilaian guru tersebut akan mengatakan bahwa siswa yang tidak hafal akan dikategorikan pada siswa yang malas dan tidak mau belajar. Dan begitu seterusnya dengan pengertian belajar bila ditinjau dari suatu prosesnya, termasuk dalam pengumpulan fakta atau observasi.
Dari pernyataan di atas bisa membuka sedikit pemahaman kita tentang pengertian atau definisi belajar. Nah, dengan membaca beberapa kasus di atas juga kita bisa memiliki pedoman, bahwasanya bilamana suatu proses belajar adalah sebuah proses dengan tekhnik menghafal maka akan memiliki perbedaan pendapat dengan istilah atau pengertian dengan para guru yang dalam pembelajarannya menggunakan teknik latihan ataupun observasi.
Baik, mari kita kerucutkan lagi mengenai tema kita, Pengertian Belajar
PENGERTIAN BELAJAR
Bila ditinjau dari aspek Psikologis, Belajar bisa diartikan suatu proses perubahan tingkah laku hasil dari interaksi dengan lingkungan, baik lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah, dalam memenuhi kebutuhannya. Dan perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat dari perubahan tingkah laku. Adapun pengertian belajar dalam kategori ini sudah kami jelaskan di awal,
"Belajar Ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya".
"Belajar Ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya".
Perlu digaris bawahi juga, perubahan yang terjadi pada seseorang tidak seluruhnya bisa dikatakan belajar, tidak bisa bagi kita mengatakan, bila seseorang mengalami kecelakaan dan ternyata orang tersebut mengalami patah kaki lalu kita sebut hal demikian itu dengan belajar, tentu saja kita salah dalam menafsirkannya. Lalu apa sih yang menjadi ciri-ciri perubahan dalam pengertian belajar bila ditinjau dari segi Psikologis?
Perubahan Belajar Terjadi Dengan Sadar
Perubahan semacam ini ditandai dengan sadarnya seseorang tentang adanya perubhan dalam dirinya. Bagai mana caranya untuk Mengenali? bisa dicoba dengan latihan. Dan perlu dicatat juga, perubahan tingkah laku yang terjadi karena mengonsumsi Mi nu m an Ke ras dan segala sesuatu yang bisa melepas kendali seseorang tidak tercatat sebagai prilaku belajar.
Perubahan Belajar Bersifat Terus-menerus dan Fungsional
Pada proses belajar Dalam diri seseorang akan memiliki perubahan yang terus menerus, dia tidak diam. Satu perubahan yang terjadi akan memiliki perubahan tingkat selanjutnya dan mestinya akan berguna bagi pembelajaran berikutnya. sebagai contoh bila seseorang menyenangi sepeda motor, di awal orang tersebut akan belajar bagaimana cara mengendarai, setelah dirasa lancar, maka setiap hari orang tersebut kemana-mana selalu menggunakan sepeda motor. pada suatu saat dia dan sepeda motornya macet, akhirnya dia belajar bagaimana cara memperbaiki. Setelah orang tersebut mampu memperbaiki motor, tidak menutup kemungkinan pada suatu saat orang tadi akan membuka sebuah bengkel. Atau dalam cerita lainnya, orang yang suka mengendarai motor tadi terjun di dunia balap, dan akhirnya dia menjadi pembalap profesional hingga dapat mengumpulkan berbagai macam trofi.
Perubahan Belajar Bernilai Positif dan Aktif
Bukan sebuah belajar bilamana hasil belajar tersebut memiliki hasil yang buruk, baik bagi diri sendiri maupun terhadap lingkungan. Sebab pada dasarnya perubahan tersebut senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, semakin banyak usaha belajar itu dilakukan, maka akan semakin baik perubahan yang akan dirasakannya. Sedangkan untuk sebuah perubahan yang bersifat aktif adalah perubahan yang terjadi bukan dengan sendirinya. Akan tetapi perubahan tersebut terjadi karena adanya keinginan atau pergerakan dari individu itu sendiri.
Perubahan Belajar Bersifat Permanen atau Selamanya
Biasanya dalam olah raga ataupun aktifitas lainnya kita akan mengeluarkan keringat, bila kita bersedih ataupun terharu secara berlebihan kita akan mengeluarkan air mata. Baik keluarnya keringat maupun air mata tidak dapat dikatakan sebagai proses belajar. Jadi, dalam belajar hendaklah bersifat tetap atau permanen. Seperti contohnya orang yang pandai bermain gitar karena melewati sebuah proses yang kita namakan belajar. Dia akan memiliki kemahiran dalam memetik dawai-dawai gitar dalam waktu yang tidak bersifat sementara.
Perubahan Belajar Memiliki Tujuan atau Terarah
Sebuah proses yang kita namakan ini berarti merupakan sebuah perubahan tingkah laku yang terjadi karena memiliki tujuan yang akan dicapai. Dan perbuatan tersebut benar-benar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Tidak memiliki unsur terpengaruh oleh segala jenis hal yang bisa menghilangkan kesadaran kita.
Perubahan Belajar Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku
Ketercapaiannya seseorang dalam proses belajar akan menghasilkan sebuah perubahan prilaku yang menyeluruh dan lagi baik. Hal tersebut mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik
Mungkin ini saja yang bisa kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Kami ucapkan terimakasih atas kunjungannya, semoga dalam tulisan ini dapat memberikan nilai positif dalam pembelajaran anda. Dan jangan pernah bosan untuk terus memantau artikel-artikel pendidikan lainnya dalam situ kami.
Adapun artikel terkait dengan pembelajarn dapat Sahabat baca pada Rujukan kami di bawah ini:
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar